Aku mendengarkan semuanya tanpa mengingat satu peristiwa pun yang beliau ceritakan sebagai bentuk penghormatan pada privasi beliau.
Tak terasa, masa KKN kami hampir berakhir, dan kesanku tentang desa ini tetap sama.Â
Kami tidak akan lapar di sini, selalu ada kebersamaan di sini, kehidupan, dan orang-orang yang menjaga tradisi lewat hidangan.
***
"Bulek, beneran yang diinget cuman makanan aja?" tanya ponakan yang dari tadi menyimak cerita KKN karanganku,
Aku sudah menduga dia akan menanyakan ini tapi tetap saja pertanyaannya membuatku nggak mood.Â
Bukan dia yang salah, karena memang fokus cerita ini tentang makanan. Tapi, aku sulit mengendalikan gejolak kurang suka yang muncul karena pertanyaannya.Â
Seandainya bisa, aku ingin segera kabur dari kamar ini dan melanjutkan sisa hari dengan tenang.
"Itu yang paling berkesan menurut bulek, Mbak Lira" ucapku pura-pura tidak peduli, padahal dalam hati berharap ia segera paham dan membiarkanku tidur.Â
"ya udah kalo gitu, bulek tidur dulu, nanti malem cerita lagi ya, Lira tunggu. Toh, bulek kalo tidur kan nggak lama" katanya menutup percakapan lalu pergi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H