Mohon tunggu...
Windi Aprilia
Windi Aprilia Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswi

"Selalu ingat bahwa kehidupan adalah perjalanan, bukan tujuan. Setiap langkah, meski kecil, memiliki makna yang mendalam. Teruslah berkembang, belajar, dan berbuat baik kepada sesama. Karena kebahagiaan sejati datang dari memberi, bukan menerima."

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Benarkah Kesehatan Mental Remaja Tergantung Pada Sosial Media Yang Mereka Gunakan?

15 Desember 2024   17:10 Diperbarui: 15 Desember 2024   17:09 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 seorang remaja memegang ponsel, tampak gelisah,memikirkan postingannya dilihat dari simbol-simbol media sosial di atas kepalanya. [Sumber:republika]

Subang- Media sosial tidak hanya berfungsi sebagai sarana komunikasi untuk bertukar pesan, tetapi telah berkembang menjadi jaringan sosial yang menciptakan kelompok atau komunitas. Di zaman media sosial, seseorang mampu berinteraksi dengan orang lain, bahkan dengan banyak orang, di waktu dan tempat yang berbeda. Sebenarnya media sosial dapat menjadi wadah yang membawa efek positif jika digunakan dengan bijaksana, namun sayangnya banyak remaja yang menyalahgunakannya, yang justru berdampak buruk bagi kesehatan mental mereka. 

Media sosial juga memudahkan kita untuk memperkenalkan diri dan menyebarkan informasi. Salah satu pengaruh paling merugikan dari media sosial adalah dehumanisasi, di mana individu mulai memandang orang lain kurang berharga atau tidak manusiawi, yang dapat mempengaruhi hubungan di dunia nyata, terutama saat semua orang terhubung melalui media sosial. Selain itu, hal ini juga berpotensi menyebabkan depresi dan keraguan, yang dikenal sebagai sikap skeptis. Media sosial saat ini telah menjadi elemen penting yang memengaruhi kesehatan mental remaja. Aplikasi seperti Instagram, TikTok, dan Twitter memudahkan interaksi, memperoleh informasi, dan berbagi konten. Namun, penggunaan yang berlebihan dapat berdampak buruk bagi kesehatan mental remaja. Apa saja sih dampak negatif dan positif media sosial terhadap kesehatan mental remaja? Berikut adalah penjelasannya.

Pengaruh negatif sosial media terhadap Kesehatan mental remaja

Banyak penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media sosial dapat memicu masalah kesehatan mental pada kalangan remaja. Sebuah studi yang dipublikasikan dalam jurnal (ilmu hukum, 2024) menyatakan bahwa dengan adanya kebebasan berekspresi, orang cenderung menyampaikan pendapat yang negatif tanpa mempertimbangkan dampak yang akan dialami oleh penerima pesan. Pengguna yang melihat komentar tersebut mungkin merasa dibenci, yang pada gilirannya dapat menimbulkan rasa cemas. Komentar kasar yang berlebihan dari sejumlah pengguna kepada satu individu itu termasuk dalam kategori Cyberbullying. Remaja memiliki kemungkinan mengalami gangguan mental yang dapat berdampak buruk pada hidup mereka jika kesejahteraan mental mereka tidak dirawat dengan baik. Beberapa gejala yang bisa muncul pada psikosis meliputi perubahan sifat, sulit tidur, kehilangan semangat, fluktuasi berat badan, penarikan diri dari lingkungan sosial, serta kesulitan dalam belajar. Jika remaja menunjukkan gejala-gejala ini, mereka perlu mendapatkan bantuan yang tepat.

Selain itu, menurut (jurnal sahmiyya, putri 2024), fenomena pornografi dan tindakan yang bersifat erotis dapat semakin meningkat akibat beberapa faktor, termasuk unsur yang berkaitan langsung, seperti cara berpakaian yang tidak memadai dan kemajuan media massa serta elektronik, terutama yang berkaitan dengan perkembangan internet yang mengandung unsur pornografi. Media pornografi sering menjadi pemicu terjadinya tindakan pemerkosaan, kehamilan yang tidak diinginkan, pelecehan terhadap anak-anak, dan kekerasan seksual (Robert & Brown, 2004). Untuk mencegah terjadinya hal-hal negatif tersebut, pengawasan dan batasan dari orang tua terhadap penggunaan teknologi internet oleh anak-anak sangatlah penting.

Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya kesehatan mental khususnya pada remaja

faktor genetik, pengalaman traumatis di masa lalu, menjadi sasaran kekerasan, kesulitan dalam bersosialisasi, komponen sifat rendah diri, dan perlakuan tidak baik dalam lingkungan sosial maupun keluarga. Penggunaan platform media sosial bisa berdampak pada kesehatan mental penggunanya, termasuk risiko mengalami depresi dan gangguan emosional. Depresi yang dalam bahasa Inggris dikenal sebagai depression adalah perubahan emosi yang berlangsung secara terus menerus dan dapat menghilangkan ketertarikan terhadap berbagai aktivitas yang sebelumnya disukai. Menurut Aaron T. Beck, seorang pakar psikologi kognitif, telah mengemukakan teori tentang depresi kognitif. Ia berpendapat bahwa depresi timbul akibat pola pikir negatif yang berulang, yaitu cara pandang pesimis terhadap diri sendiri, lingkungan, dan masa depan. Beck menyebut konsep ini sebagai "Triad Kognitif," yang mencakup penilaian negatif terhadap diri, keadaan sekitar, dan masa depan, yang dapat memperburuk kondisi depresi.

Pencegahan timbulnya pengaruh negatif media sosial terhadap Kesehatan mental remaja

1.Menetapkan Batasan penggunaan media sosial

Menetapkan waktu yang sesuai untuk akses media sosial, contohnya tidak lebih dari satu hingga dua jam setiap hari, bertujuan untuk menghindari ketergantungan.

2.Pendidikan dan literasi digital

Pendidikan ini mengarah pada pemahaman mengenai efek buruk seperti ketergantungan,chyberbulliying, dan perbandingan sosial yang tidak realistis. Memberikan pengetahuan kepada remaja mengenai cara menggunakan media sosial dengan bijak sangatlah penting.

3.Mendorong kegiatan luar ruang dan hobi positif

Menyeimbangkan waktu yang dihabiskan di media sosial dengan aktivitas fisik, olahraga, atau hobi lainnya dapat membantu mengurangi ketergantungan pada gadget dan menghindari efek negatif seperti kecemasan atau depresi.

Pengaruh positif sosial media terhadap kesehatan mental remaja

Secara umum, platform media sosial memiliki dampak baik yang signifikan bagi remaja, apabila dimanfaatkan dengan cara yang tepat. Media sosial bisa meningkatkan hubungan sosial, menawarkan akses kepada informasi yang berguna, mendorong kreativitas, serta membuka kesempatan untuk pengembangan diri dan usaha. Meskipun sering diasosiasikan dengan efek negatif media sosial juga memiliki banyak manfaat positif untuk kesehatan mental remaja jika dipakai dengan bijak, berikut penjelasannya.

Salah satu keuntungan utama dari media sosial adalah kemampuannya untuk menghubungkan remaja dengan teman-teman, keluarga, dan bahkan individu yang jauh secara fisik. Dalam keadaan di mana mereka merasa sendirian atau terasing, media sosial dapat memberikan perasaan terhubung. Platform seperti Facebook, Instagram, dan TikTok memungkinkan remaja untuk berbagi pengalaman, mengekspresikan emosi, dan menerima dukungan dari orang lain. Hal ini sangat penting karena hubungan sosial adalah salah satu faktor utama yang mendukung kesehatan mental yang baik. Remaja yang memiliki hubungan sosial yang kuat cenderung mengalami tingkat kecemasan dan stres yang lebih rendah. Mereka merasa lebih diterima dan dihargai dalam komunitas mereka, yang dapat meningkatkan kepercayaan diri dan harga diri mereka.

Media sosial juga menjadi ruang yang tepat bagi remaja untuk mencari dukungan emosional. Banyak grup atau komunitas daring yang menyediakan tempat yang aman untuk remaja membahas masalah pribadi, baik yang berkaitan dengan persahabatan, keluarga, atau isu emosional lainnya. Di dalam komunitas tersebut, remaja dapat berbagi pengalaman dan mendapatkan masukan dari orang lain yang mungkin mengalami masalah serupa. Dukungan sosial yang mereka temukan melalui media sosial ini dapat membantu mengurangi perasaan stres dan cemas. Ketika remaja merasa didengar dan dipahami, ini bisa memberikan kenyamanan yang sangat penting dalam menghadapi berbagai tantangan hidup.

Media sosial bisa menjadi tempat yang berguna untuk mendapatkan informasi tentang kesehatan mental. Banyak akun atau lembaga yang memberikan pengetahuan tentang cara mengatasi stres, kecemasan, dan depresi. Selain itu, terdapat berbagai informasi tentang bagaimana menjaga kesehatan mental yang dapat diakses oleh kalangan remaja kapan pun. Dengan informasi yang mudah dijangkau, remaja dapat lebih memahami pentingnya menjaga kesehatan mental dan metode untuk merawatnya. Mereka juga bisa belajar untuk mengenali gejala awal masalah kesehatan mental, yang pada akhirnya bisa membantu mereka mendapatkan bantuan lebih cepat.

Media sosial memberikan peluang bagi anak muda untuk menunjukkan diri mereka secara kreatif. Melalui tulisan, foto, video, atau lagu, platform ini menjadi sarana bagi remaja untuk mengungkapkan emosinya dan gagasan-gagasannya. Ekspresi ini tidak hanya merangsang kreativitas mereka, tetapi juga bisa berfungsi sebagai pengobatan bagi mereka yang kesulitan mengekspresikan perasaan secara langsung kepada orang lain. Berkreasi di media sosial juga memungkinkan remaja untuk menemukan hobi dan bakat baru yang sebelumnya tidak mereka ketahui. Ini dapat meningkatkan kepercayaan diri dan harga diri mereka, yang berkontribusi kepada kesehatan mental yang lebih baik. Selain itu, media sosial memberikan ruang bagi remaja untuk berbagi keberhasilan dan perkembangan mereka. Ketika mereka mendapatkan pengakuan atau dukungan dari orang lain atas keberhasilan ini, hal tersebut dapat meningkatkan rasa percaya diri mereka. Rasa pencapaian yang dirasakan dapat berdampak positif pada kesehatan mental, karena remaja merasa lebih dihargai dan termotivasi untuk terus maju. Melihat pencapaian orang lain juga dapat memicu inspirasi. Remaja bisa merasa terdorong untuk mengikuti tujuan mereka sendiri, baik dalam pendidikan, kehidupan profesional, maupun hobi pribadi.

simpulan

Di zaman digital ini, cara kita berinteraksi, bekerja, dan menjalani kehidupan sehari-hari telah mengalami perubahan yang signifikan. Walaupun teknologi memberikan banyak keuntungan, seperti akses mudah ke internet dan keterhubungan di seluruh dunia, penggunaan teknologi yang berlebihan atau tidak tepat dapat membahayakan kesehatan mental kita. Saat ini, teknologi menjadi unsur penting dan akrab bagi generasi muda, terutama berkaitan dengan media sosial. Media sosial membawa dampak positif dan negatif. Diharapkan para remaja dapat memanfaatkan teknologi tersebut secara bijak, mengingat salah satu efek negatifnya adalah pengaruh terhadap kesehatan mental. Setiap individu memiliki kelebihan dan kekurangannya, sebagai generasi yang peka terhadap teknologi, kita perlu memiliki rasa percaya diri dan menghargai diri sendiri. Agar dapat menghindari efek merugikan yang lain, kita harus menggunakan media sosial dengan bijaksana. Remaja berada dalam kelompok usia yang rentan terhadap masalah kesehatan mental dan tidak dapat terlepas dari penggunaan media sosial. Menurut American Psychological Association (APA), kesehatan mental remaja meliputi kemampuan untuk menghadapi tekanan, berhubungan dengan teman dan keluarga, serta berfungsi secara produktif baik di sekolah dan dalam kehidupan sehari-hari. Kesehatan mental yang baik juga berhubungan dengan pengembangan identitas yang positif serta kemampuan menghadapi konflik atau tantangan emosional. Banyak studi menunjukkan bahwa media sosial dapat menimbulkan berbagai permasalahan kesehatan mental. Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal stiayappimakassar.ac.id pada tahun 2015 menyebutkan bahwa lebih dari 2.000 remaja menggunakan ponsel mereka setiap hari dengan 92 persen di antaranya mengakses media sosial. Media sosial memiliki berbagai pengaruh positif, namun juga banyak dampak negatif, terutama terhadap kesehatan mental. Kesehatan mental sangat krusial saat ini karena sejumlah remaja mengalami depresi akibat aktivitas di media sosial. Banyak remaja bahkan mencoba mengakhiri hidup mereka akibat ejekan yang mereka terima di platform sosial. Seharusnya remaja bisa menjalani kehidupan yang baik tanpa harus mengkhawatirkan dampak buruk seperti cyberbulliying. Oleh karena itu, semua pihak perlu memberikan perhatian lebih terhadap kesehatan mental remaja yang terpengaruh oleh media sosial.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun