Mohon tunggu...
Windi Anisa
Windi Anisa Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Puan Maharani dan Pembelaannya Terhadap Hak Asasi Manusia (HAM)

21 Juli 2017   15:30 Diperbarui: 21 Juli 2017   15:59 1294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jauh yang lebih prinsip dari hal itu sebenarnya Puan Muharani menyuarakan tentang pemenuhan hak asasi manusia (HAM) yang ditanggung oleh negara. Asalkan mereka mau menerima mekanisme dan prosedur yang dibuat oleh pemerintah, hak-hak mereka akan didapatkan, meski kesalahan yang dilakukan sungguh besar dan merupakan sebuah bentuk pengkhianatan terhadap negara.

Pembelaan atas nama HAM terasa lebih elegan dan bijaksana, sementara pada saat yang bersamaan upaya keras untuk membentengi anak-anak bangsa dari ancaman radikalisasi dan ekstrimisme serta paham-paham intoleran harus dilakukan secara konsisten supaya tidak ada lagi "mereka-mereka" yang baru. Sebab sikap keras pemerintah adalah pilihan terakhir dari sekian opsi yang mendahuluinya.

Mereka adalah orang-orang yang "terjatuh", dan bukan tugas negara untuk menimpakan kepada mereka tangga yang runtuh. Selama masih bisa diperbaiki, bersama sebuah komitmen yang kuat dan jelas, tentu masih ada opsi-opsi yang lain. "Boleh saja kita membenci mereka, tapi jangan sampai melupakan hak kemanusiaan yang melekat dalam tubuhnya"  tegas Puan Maharani.

Begitulah pembelaan atas nama hak asasi manusia (HAM) dan kemanusiaan, dengan tanpa menafikan konstitusi dan perundang-undangan; sebuah cara kerja dan pandangan yang cerdik dari Puan Maharani.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun