Mohon tunggu...
Windia Fitri Sukma octavia
Windia Fitri Sukma octavia Mohon Tunggu... Mahasiswa - 🥀Faqir_ilmu✨

kerjakan dengan hati ikhlas dan niat karenanya. Bismillahirrahmanirrahim. . .

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Pentingnya Pemecahan Masalah dan Cara Mengajarkannya pada Anak

18 Maret 2022   21:18 Diperbarui: 18 Maret 2022   21:23 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Masalah dengan memberikan solusi kepada anak-anak, dan terutama remaja, adalah hal itu dapat dianggap merendahkan karena kebanyakan anak tidak suka menganggap diri mereka tidak bertanggung jawab (bahkan jika secara realistis memang demikian).

Cara yang lebih memberdayakan dan menghargai untuk mengatasi tantangan -- dan juga mengajarkan keterampilan memecahkan masalah -- adalah dengan mengajukan pertanyaan kepada anak-anak kita. Ketika anak-anak diminta untuk menemukan solusi sendiri, mereka mempraktikkan keterampilan pemecahan masalah yang berharga yang akan mereka butuhkan sepanjang hidup mereka. Pertanyaan yang kita ajukan harus disampaikan dengan hormat dan tanpa rasa malu. Mereka juga harus membawa nada yang mengkomunikasikan bahwa kita percaya anak-anak kita mampu memecahkan masalah mereka sendiri.

Contoh pertanyaan pemecahan masalah yang dapat kita ajukan kepada anak-anak kita:


Apa yang dapat Anda lakukan secara berbeda mulai sekarang agar buku Anda tidak hilang?
Bagaimana Anda bisa memastikan Anda tidak meninggalkan pekerjaan rumah di rumah lagi?
Menurut Anda, apa cara terbaik untuk mengingatkan diri sendiri untuk membawa piring ke wastafel setelah selesai makan?

Pentingnya periode pendinginan sebelum pemecahan masalah

Mari bersikap realistis sejenak. Bahkan jika kita memiliki niat terbaik untuk mendorong anak-anak kita untuk memecahkan masalah, pada saat itu kita sering merasa tidak mampu dengan tenang dan hormat mengajukan pertanyaan kepada anak-anak kita. Terutama ketika kami mengetahui bahwa mereka telah melupakan pekerjaan rumah beberapa kali berturut-turut, merusak furnitur, atau melewatkan jam malam, misalnya.

Di saat-saat penuh emosi ini, hal terbaik yang dapat kita lakukan adalah memiliki periode pendinginan terlebih dahulu. Setelah menenangkan diri dan mendapatkan kembali kondisi mental yang lebih jernih, kita akan lebih mampu memimpin anak-anak kita dalam disiplin positif yang produktif, dan membuat mereka memikirkan solusi.

Tidak apa-apa untuk memberi tahu anak-anak kita bahwa kita akan mendiskusikan situasi yang menantang dengan mereka dalam beberapa menit, jam, atau bahkan keesokan paginya setelah kita menenangkan emosi kita. Dan seringkali, anak kita mungkin membutuhkan periode pendinginan ini juga. Pertengkaran saudara kandung dan pengalaman frustasi lainnya tidak menciptakan pola pikir yang optimal untuk melakukan brainstorming solusi secara rasional.

Pemecahan masalah dan persaingan saudara

Perselisihan saudara kandung adalah waktu yang tepat untuk mendorong anak-anak tidak hanya memecahkan masalah tetapi juga melatih keterampilan negosiasi mereka.

Katakanlah satu saudara membuat kamar mandi bersama mereka berantakan dan saudara lainnya muak. Kemarahan dan frustrasi menumpuk, satu saudara kandung menyerang yang lain, dan kekacauan pun terjadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun