Mohon tunggu...
Windia Fitri Sukma octavia
Windia Fitri Sukma octavia Mohon Tunggu... Mahasiswa - 🥀Faqir_ilmu✨

kerjakan dengan hati ikhlas dan niat karenanya. Bismillahirrahmanirrahim. . .

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hilangkan Penyesalan yang ada | Mengenal Pembentukan Konsep, Logika dan Pengambilan Keputusan

9 Maret 2022   19:51 Diperbarui: 19 Maret 2022   07:47 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menggambarkan Seseorang yang sedang berfikir untuk mengambil keputusan

Contoh yang bisa diambil adalah:

  • Premis utama: Tanaman mawar adalah sejenis organisme hidup
  • Asumsi Sederhana: Semua makhluk hidup mati
  • Kesimpulan: Jadi tanaman mawar bisa mati

Ada 4 kemungkinan penalaran deduktif menurut Johnson-Laird, 1995), yaitu:

  • Inferensi relasional berdasarkan himpunan logis dari hubungan sebagai: lebih dari, ke kanan, dan setelahInferensi preposisi berdasarkan negasi konjungsi seperti if , dan Sebuah silogisme berdasarkan sepasang premis, masing-masing berisi satu atribut, seperti semua atau sebagian dari silogisme , Meringkas kesimpulan kuantitatif berdasarkan pendahuluan yang mengandung lebih dari satu kesimpulan.

Menggambarkan seseorang sedang memikirkan planning kedepannya 
Menggambarkan seseorang sedang memikirkan planning kedepannya 
Bentuk dasar penalaran logis karena semua a adalah b, dan semua c adalah b, jadi semua a adalah c. Silogisme ini biasanya diselesaikan dengan menggambar diagram Venn.

Membahas pengambilan keputusan dalam kehidupan nyata, dialog logis dalam kehidupan, manusia dapat terlibat dalam percakapan yang melibatkan argumen. Ada juga ide dan personifikasi yang salah, dan tujuan mewujudkan ide adalah untuk menganggap bahwa ide itu nyata padahal pada kenyataannya ide itu adalah hipotesis atau metafora. 

Lalu ada argumen yang menggunakan paksaan dan kekuasaan, dan menggunakan kekuatan dan ketenaran. Ada juga argumen straw man, yaitu membangun argumen yang lemah dan menghubungkannya dengan orang lain sehingga mereka bisa mengatasinya.

Pengambilan Keputusan dalam Kehidupan Nyata

  • Dialong Penalaran : Salah satu cara untuk mengelaborasi argumen adalah dengan mengidentifikasi komponen struktural utama. Komponen dialog argumentatif terdiri dari tuntutan, kadang-kadang diikuti oleh keringanan hukuman, permintaan kebenaran, atau penolakan; penolakan dapat diikuti oleh konsesi atau penolakan balasan.
  • Kekeliruan ReifikasiReifikasi suatu gagasan berarti menganggap bahwa gagasan itu nyata padahal sebenarnya gagasan itu bersifat hipotetis atau metaforis.
  • Argumen 'Ad Hominem adalah argumen yang menyerang karakter seseorang dan bukan isi argumen.
  • Argumen Menggunakan Paksaan dan Kekuatan artinya dalam ini Penggunaan kekuatan untuk mengesahkan  argumen

Menggunakan Kekuasaan dan Ketenaran Sebuah kesalahan logis dibuat oleh orang-orang yang berkuasa atau terkenal di suatu daerah yang membuat pernyataan tentang orang lain.

  • Argumen Mayoritas-Tentu-Benar Argumennya ini  adalah bahwa jika kebanyakan orang melakukan sesuatu, itu pasti benar.
  • Argumen Straw Man  artinya Argumen manusia jerami berarti membangun argumen yang lemah dan menghubungkannya dengan orang lain sehingga bisa mengalahkan.

"Anda tidak dapat membuat keputusan berdasarkan rasa takut dan kemungkinan apa yang mungkin terjadi."

Di antara banyak keputusan yang relatif kecil yang kita buat setiap hari, melempar koin bukanlah pendekatan yang buruk. Tetapi jika kita membuat keputusan yang kita rasa rumit dan penting, kita cenderung menginvestasikan banyak waktu, penelitian, usaha, dan energi mental untuk mencapai kesimpulan yang tepat. Dalam proses pengambilan keputusan juga terdapat banyak model fitur, yaitu atribut tunggal (penyempitan kriteria), fitur tambahan (melibatkan semua pertimbangan dan evaluasi setiap opsi), dan penghapusan berbasis aspek, dimulai dari fitur mana yang dianggap paling penting.

 Terimakasih . . . .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun