Mohon tunggu...
Windi Nopita Sari
Windi Nopita Sari Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro

Manusia lahir dibekali dengan potensi, untuk itu kita sebagai makhlukNya hanya perlu berusaha, beribadah, dan jangan lupa orang tua.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Selamatkan Nyawa Penerus Bangsa! Bentuk Wanita Pintar yang Mampu Mengenali Pembunuh Terlupakan

13 Agustus 2022   22:37 Diperbarui: 14 Agustus 2022   00:18 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dieng Kulon (13/08/2022) -  Mahasiswa KKN TIM II Universitas Diponegoro berupaya untuk menyadarkan Ibu untuk lebih teliti dan pintar untuk mencintai kondisi tubuh balitanya.

Penyebab terbesar kematian yang menduduki peringkat kedua tidak sewajarkan jika dilupakan dan tidak mendapatkan penanganan. Balita yang hanya mampu menunjukkan rasa sakit melalui kesakitan membuat beberapa Ibu kurang peka dengan kondisi anak. Bahkan yang lebih menyakitkan ketika balita sudah menunjukkan gejala seperti suhu tubuh tinggi, batuk, serta pilek namun Ibu belum mampu tergerak untuk segera menangani gejala meskipun sudah mengetahui bahwa kondisi anak sedang tidak bagus. 

Karena mungkin Ibu mengira bahwa itu Batuk Pilek biasa jadi tidak perlu pengobatan segera. Menurut data puskesmas batur 2, beberapa kali dokter serta perawat menemukan Ibu yang membawa anaknya berobat dan ketika di Anamnessa Ibu mengatakan bahwa sebelumnya tidak ada Batuk pada anak padahal setelah di tanya lebih dalam bahwa anak sudah mengalami gejala bronkopneumonia. 

Program ini dilakukan untuk memberikan gambaran serta menyadarkan pemikiran Ibu bahwa gejala Batuk, Pilek, Sesak napas serta demam bukan sekedar sakit ringan namun juga beberapa kondisi hal tersebut menunjukkan adanya penyakit serius yang membutuhkan penanganan khusus.

dokpri
dokpri

Program penyuluhan mengenai bronkopneumonia ini dilaksanakan pada tanggal 3, 10 Agustus pukul 08.00 WIB  sampai selesai namun program ini juga akan dilakukan pada pelaksanaan BIAn yaitu tanggal 15, serta 16 Agustus yang akan datang. Bertempat di Balai Desa Dieng Kulon, Puskesmas Batur 2, Karang Tengah, serta Bitingan. Kegiatan dilakukan dengan sasaran Ibu yang memiliki Anak Balita di Usia Imuniasi, dan penyuluhan dilakukan sebelum imunisasi sehingga tidak akan terganggu dengan rewelnya balita. 

Program ini didukung oleh Kepada Puskesmas Batur serta Bidan Kepala yang memegang penuh kegiatan BIAN karena dari hasil data didapatkan bahwa angka bronkopneumonia sangat tinggi dibandingkan kasus hypotermia meskipun ini di area dingin karena lokasinya yang berada di dataran tinggi Dieng. 

Dengan harapan dari kepala Puskesmas dengan diadakannya program ini mampu menyadarkan Ibu untuk lebih mempedulikan resiko yang dapat dialami oleh balita jika gejala bronkopneumonia diabaikan.

dokpri
dokpri
  • Penulis : Windi Nopita Sari
  • NIM : 22020119140141
  • Prodi/ Fakultas : S1 Ilmu Keperawatan/ Kedokteran
  • DPL : Dr. Ir. Dw Haryo Ismunarti, M.Si
  • Lokasi : Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun