Sebab, ini tanah airmu
Bila kau diam, bukan berarti tak mengerti dan tak sanggup merasakan perih
Bukan pula tak menitikkan air mata
Air matamu telah menjadi Sungai Keabadian, mata airnya cinta bagi para waskitha
Diubah menjadi Sungai Berkah demi lestari
Dalam senja penuh debu gersang menjadi oase murni kehidupan
.
.
Nuswantara, apa pun terjadi, aku tetap mencintaimu hingga babak belur. Lihat kelopak kemuning ini tebarkan harumnya malam ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H