Mohon tunggu...
Diana Wardani
Diana Wardani Mohon Tunggu... Administrasi - Sederhana

I Love You, Kangmas Matahariku. I love your sign and signature - I always be with you wherever you are, because we are one.\r\n

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Luka Nuswantara

9 Oktober 2013   20:04 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:45 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Salam Cinta, Nuswantara

Kabarmu sedang hiruk pikuk

Tak luput dari Kaliyuga

Indahmu seakan sirna, hilang dibawa angkara murka

Diterkam nafsu duniawi underground!

.

Salam Bakti, Nuswantara

Kau tak patut risau tentang apa pun

Nama agungmu tetap bergema dalam nuraniku

Bagiku, senyummu tetap berpendar indah

Menembus mega, menyapa tiap lapis bumi

Bintang-bintang dan kosmik ceria memandangmu

.

Salam Kasih, Nuswantara

Bilur-bilur luka menganga tak akan pernah menggoyahkan kharismamu

Engkau tetap megah mewah dalam untai cahaya cintaNya

Sejarahmu tetap masyur tak terelakkan

Tersenyum dan bermegahlah di atas tanahmu!

.

Ijinkan aku menari Gambyong

Ijinkan aku berdendang Sajojo

Menari Jaipongan dan Tarian Yapong

Ijinkan aku memaknai Batik

Bernyanyi Yamko Rambe Yamko

Mengikuti gerak Tari Legong

Ijinkan pula aku seberangi Seribu Sungai

Bersenyumkan Bubuy Bulan

Mengayunkan ritual syukur atas panenan dengan iringan Bangbung Hideung

Lalu kembali senandungkan Yen Ing Tawang Ana Lintang

.

Ini lintangmu!

Lepaskanlah luka-lukamu akibat hiruk pikuk menyakitkan itu!

.

Sebab, ini tanah airmu

Bila kau diam, bukan berarti tak mengerti dan tak sanggup merasakan perih

Bukan pula tak menitikkan air mata

Air matamu telah menjadi Sungai Keabadian, mata airnya cinta bagi para waskitha

Diubah menjadi Sungai Berkah demi lestari

Dalam senja penuh debu gersang menjadi oase murni kehidupan

.

.

Nuswantara, apa pun terjadi, aku tetap mencintaimu hingga babak belur. Lihat kelopak kemuning ini tebarkan harumnya malam ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun