Pagi ini kau tak biasa
Hujan di sepanjang jalan yang berlubang
Membuatmu tak bisa memilih
Basah kuyup atau diam?
Sementara kaki-kaki semakin keriput dibalik celah yang terbuka
Memperjelas lubang yang semakin menganga.
"Tapi hari ini ujian." lirihmu menguatkan tubuh yang semakin menggigil
Terngiang doa tulus dari Ibu, saat kau pamit dan mencium tangannya
Memulihkan kembali semangat yang tadi tenggelam seperti masuk ke dalam kubangan.
"Lihat, atap sekolah sudah mulai tampak."
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!