Ah, Gawai
Kau kembali menjadi primadona
Mangalahkanku kalah telak
Jeda akhirnya dianggap biasa
Lalu lupa menjadi terbiasa.
Hai, aku di sini...
Masih berdiam diri bersama langit jinggaku
Diantara doa yang kutitip untukmu
Menuliskan bait puisi yang tak pernah usang, menasbihkan kisah.
Seandainya bisa kuselipkanÂ
Satu permohonan
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!