Mohon tunggu...
WINDA SRI ASIH
WINDA SRI ASIH Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menggambar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Inovasi Pendidikan Berkarakter Menciptakan Generasi Emas 2045

17 Juni 2023   16:02 Diperbarui: 17 Juni 2023   16:23 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Inovasi pendidikan dapat diartikan sebagai pembaruan baru

yang dimulai dari sistem dan metode pendidikan untuk

menciptakan nilai baru. Pendidikan juga merupakan proses

membentuk pengetahuan manusia yang tidak bisa menjadi bisa

dan yang tidak tahu menjadi tahu. Pendidikan tidak hanya secara

intelektual, tetapi juga berpikir dan berkembang secara ilmiah dan

filosofis. guru bagaikan ujung tombak keberhasilan dalam

pendidikan. Dalam berbagai unsur pendidikan yang ada, baik itu

kurikulum, sarana prasarana maupun metode pembelajaran, guru

juga memegang peranan yang sangat penting dalam dunia

pendidikan saat dahulu, terutama masa kini dan sampai kapan

pun. Selain itu, Sekolah merupakan salah satu solusi sebagai

pembentukan siswa berkarakter. Salah satu caranya adalah

melakukan kiat-kiat pencerdasan generasi penerus bangsa, tentu

salah satunya melalui jalur sekolah. Oleh karena itu pemerintah

membuat kebijakan melalui Undang-undang RI NO 20 Tahun 2003

pasal yang menyebutkan fungsi dari pendidikan Nasional untuk

mencerdaskan dan membentuk karakter bangsa. Empat nilai

yang dikembangkan dalam pendidikan karakter adalah: nilai

agama, pancasila, budaya dan tujuan pendidikan nasional. Indonesia sebagai negara beragama tentunya menganut faedah

yang mereka percaya dari agamanya.Pada tahun 2045 merupakan target generasi emas yaitu generasi

yang saat ini sedang mengenyam pendidikan sehingga akan

meraih kesuksesan di tahun 2045. Untuk itu, saat ini perlu adanya

usaha mempersiapkan generasi tersebut yang menyelaraskan

dengan perkembangan zaman yang semakin pesat. Oleh karena

itu pemerintah merancang kurikulum 2013 sebagai persiapan

generasi emas di tahun 2045 kelak. Dalam implementasinya, pendidikan karakter hendaknya dibentuk

dengan cara yang sistematis yang di dalamnya terdapat aspek

afektif, kognitif dan psikomotorik yang berjalan beriringan dalam

proses pendidikan. Sebagai contoh wujud implementasi tiga hal

diatas adalah ketika seorang telah mampu untuk menjadi seorang

siswa cerdas dalam proses belajar di kelas, memiliki akhlak yang

baik, serta aktif dalam kegiatan ekstra maupun olahraga. Tanpa

adanya sikap yang baik maka perkembangan pengetahuan dapat

menurunkan nilai luhur banga, melemahkan kepribaadian yang

baik, dan membuat generasi bangsa sebagai generasi yang tidak

berpotensi mempertahankan dan mengembangkan kesejahteraan

banga. Disamping itu ada tipe atau karakter dari individu adalah (1)

kolektif yaitu individu yang tegas, berapi-rapi suka tantangan, (2)

sanguine adalah tipe individu yang praktis, cria, suka kejutan dan

suka dengan kegiatan sosial. (3) plegmatis adalah individu yang

suka bekerja sama, menghindari perelisihan, tidak gegabah, suka

kedaimaian, dan menyukai ha yang pasti, (4) melankoli adalah

individu yang suka menyimpan kemarahan, perfeksionis dan suka

dengan kegiaan yang rutin. Dengan berbagai macam ciri-ciri

siswa maka tugas pendidik dan tenaga kependidikan adalah

mengarahkan mereka dengan pendidikan berkarakter agar semua

jenis karakter dapat menjadi generasi emas.Dalam penerapannya, terdapat beberapa kendala dalam

persiapan generasi berkualitas disekolah seperti pengaruh

lingkungan yang tidak mendukung revolusi ini seperti masyarakat

dan teknologi serta komunikasi. Memang sekolah berperan

penting membentuk pribadi-pribadi berkualitas, tetap jika keluarga

atau masyarakat masih menunjukan prilaku yang yang akan

merusak mental-mental yang telah dikonsepkan di sekolah, maka

akan sulit untuk terwujudnya pribadi yang berkualitas. Untuk menghasilkan generasi emas yang berkarakter tentu harus

mengetahui apa tuntutan dunia dan apa yang dibutukan oleh

masyarakat. Pada abad modern ini perkembangan ilmu, teknologi

dan komunikasi bergerak sangat cepat. Perkembangan ini

menjadi kebutuhan bagi dunia untuk berkembang. Hal ini harus

seiring dengan sikap masyarakat yang terbuka, beretika, dan

toleran. Karena perkembangan ini berkaitan dengan kesehatan, budaya, lingkungan, ekonomi, dan lainnya. Dengan adanya sikap

ini masyarakat dapat mengaplikasikan ilmu dalam kehidupan

sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan hidup. Salah satu tuntutan dunia abad 21 adalah keahlian dalam

teknologi dan layanan yang cepat sehingga dapat bertahan dlam

persaingan industri. Hal lain yang dapat menguntungkan dari

mengikuti perkembangan adalah adanya kemajuan, peningkatan

efektifitas, dan efesiensi kerja. Tetapi ada hal negatif dari

mengikuti perkembangan jika tidak bisa dikontrol atau dipilah- pilah yaitu buSolusi dari masalah yang muncul dalam proses pendidikan

karakter adalah memiliki guru yang professional. Guru yang

professional akan meningkatkan hal belajar siswa lebih baik

daripada guru yang belum professional. Guru professional

memiliki tugas yang lebih banyak daripada gru biasa yaitu (1)

membuat pembelajaran yang bermutu, (2) pembelajaran yang

bermanfaat untuk lulusan, dan (3) pembelajaran yang relevan

dengan dunia kerja. Dan kompetensi yang harus dimilki oleh guru

professional adalah (1) basis pengetahuan, (2) pedagogi, (3)

personal atribut, dan (4) kepemimpinan. Disamping itu guru

professional harus terintegrai dan mempunyai kemampuan

kolaborasi, teknologi, komunikasi dan evaluasi. Dengan adanya

kompetensi yang dimiliki oleh guru professional maka peserta

didik dapat mengecam pendidikan berkarakter sehingga dapat

menjadi sumber daya manusia yang berkualitas. Model pendidikan pada abad 21 memiliki hal penting yaitu

berfikir kritis, menyelesaikan masalah, kreatif, inovatif, komunikasi, dan kolaborasi. Kemudian dituntut untuk memiliki

kesadaran akan kesehatan dan kebugaran, rasa naionalime yang

tinggi, finansial, ekonomi, bisnis, enterpeuner, dan kesadaran

global. Jadi dapat disimpulkan bahwa pendidikan karakter penting untuk

peserta didik dalam mengembangkan nilai agama, pancasila, budaya dan tujuan pendidikan nasional. Tujuan dari pendidikan

karakter adalah agar generasi Indonesia dapat menunjukan jati

dirinya untuk bersaing di dunia industry. Sekolah dan guru

professional mempunyai peran penting dalam mewujudkan

pendidikan karakter disamping adanya peran pemerintah, orang

tua dan masyarakat. Cara mewujudkannya adalah dengan

menyesuaikan dengan tuntutan pengetahuan dan apa yang

dibutuhkan oleh peserta didik dan pemerintah telahdaya asing yang masuk ke masyarakat sehingga

dapat mengakibatkan ketidak harmonisan masyarakat, keenjangan mayarakat dan kecemburuan sosial, maka dari itu

pendidikan berkarakter sangat dibutuhkan yang diajarkan oleh

pendidik terhadap peseta didik.Solusi dari masalah yang muncul dalam proses pendidikan

karakter adalah memiliki guru yang professional. Guru yang

professional akan meningkatkan hal belajar siswa lebih baik

daripada guru yang belum professional. Guru professional

memiliki tugas yang lebih banyak daripada gru biasa yaitu (1)

membuat pembelajaran yang bermutu, (2) pembelajaran yang

bermanfaat untuk lulusan, dan (3) pembelajaran yang relevan

dengan dunia kerja. Dan kompetensi yang harus dimilki oleh guru

professional adalah (1) basis pengetahuan, (2) pedagogi, (3)

personal atribut, dan (4) kepemimpinan. Disamping itu guru

professional harus terintegrai dan mempunyai kemampuan

kolaborasi, teknologi, komunikasi dan evaluasi. Dengan adanya

kompetensi yang dimiliki oleh guru professional maka peserta

didik dapat mengecam pendidikan berkarakter sehingga dapat

menjadi sumber daya manusia yang berkualitas. Model pendidikan pada abad 21 memiliki hal penting yaitu

berfikir kritis, menyelesaikan masalah, kreatif, inovatif, komunikasi, dan kolaborasi. Kemudian dituntut untuk memiliki

kesadaran akan kesehatan dan kebugaran, rasa naionalime yang

tinggi, finansial, ekonomi, bisnis, enterpeuner, dan kesadaran

global. Jadi dapat disimpulkan bahwa pendidikan karakter penting untuk

peserta didik dalam mengembangkan nilai agama, pancasila, budaya dan tujuan pendidikan nasional. Tujuan dari pendidikan

karakter adalah agar generasi Indonesia dapat menunjukan jati

dirinya untuk bersaing di dunia industry. Sekolah dan guru

professional mempunyai peran penting dalam mewujudkan

pendidikan karakter disamping adanya peran pemerintah, orang

tua dan masyarakat. Cara mewujudkannya adalah dengan

menyesuaikan dengan tuntutan pengetahuan dan apa yang

dibutuhkan oleh peserta didik dan pemerintah telah memberlakukan dengan kurikulum 2013. Dapat disadari bahwa
perkembangan ilmu teknologi dan komunikasi berkembang pesat
sehingga kebutuhan pendidikan harus disertakan dengan
kemampuan ICT. Ada beberapa kendala dalam melaksanakan
pendidikan pada abad 21 ini sehingga dengan adanya pendidikan
karakter ini mampu mengatasi hal negatif dari dampak
perkembangan pengetahuan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun