Mohon tunggu...
Windarti
Windarti Mohon Tunggu... -

Ibu muda yang baru sadar betapa pentingnya menulis. Menebar manfaat dan inspirasi. https://winblogbook.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Operasi Caesar Tanpa Biaya Besar

16 Desember 2018   23:40 Diperbarui: 17 Desember 2018   01:58 3240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

''Nanti kalau jadi operasi caesar gimana, Mas?," tanyaku ketika itu kepada mamas suami.

Pasalnya saya memiliki gangguan kesehatan pada mata, yakni rabun jauh atau yang biasa kita sebut mata mines. Mata mines saya pun telah mencapai sembilan. Kata bu bidan dengan mines mata sebanyak itu, saya harus melakukan operasi caesar untuk kelahiran anak pertama saya.

Sebenarnya, jika bisa memilih. Saya lebih memilih melahirkan normal saja daripada harus operasi caesar. Tapi, suami tidak ingin mengambil risiko. Keselamatan dan kesehatan saya pun juga penting, katanya.

Ketika itu, saya dengar kabar bahwa dengan menggunakan kartu JKN (Jaminan Kesehatan Nasional) atau KIS (Kartu Indonesia Sehat) yang diselenggarakan oleh BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) Kesehatan,  operasi caesar bisa gratis.

Wah! Ini bisa jadi solusi, pikirku. Karena saya dan suami adalah pasangan muda yang baru menikah tiga bulan setelah kabar kehamilan saya. Apalagi kami sudah mulai hidup mandiri. Tinggal di kontrakan seadanya. Jadi harus dapat mengatur keuangan dengan baik. Ditambah dengan kabar operasi caesar ini. Terus terang, saat itu kami belum ada uang sama sekali untuk mencukupi kebutuhan operasi caesar.

Dengan kabar yang beredar, pada akhirnya kami konsultasi ke bidan dan dokter saat kontrol kehamilan selanjutnya di pukesmas. Apa bisa operasi caesar dengan menggunakan KIS? Karena saya merupakan salah satu pemilik KIS dari BPJS Kesehatan.

Dari keterangan dokter dan bidan, ternyata memang bisa. Gratis. Semua biaya ditanggung oleh BPJS Kesehatan karena saya mempunyai KIS.

KIS ini saya dapatkan dengan gratis. Tanpa membayar iuran setiap bulan. Seperti halnya yang dilakukan oleh pengguna kartu BPJS Kesehatan kelas satu dan dua (BPJS mandiri). KIS merupakan jaminan kesehatan bagi warga negera Indonesia yang kurang mampu. Atau biasa disebut dengan kartu BPJS kelas tiga.

Pertama kali, saya menggunakan KIS hanya untuk kontrol kehamilan secara berkala. Semua gratis tanpa membayar sepeser pun. Padahal kalau ke klinik atau dokter praktek bisa sampai 60 ribu sampai 100 ribu lebih. Saya pernah dua kali kontrol ke klinik, sebelum tahu bahwa KIS ternyata menanggung biaya kontrol kehamilan.

Setelah tahu. Saya pun menggunakan KIS untuk kontrol kehamilan ke pukesmas terdekat. Agar bisa lebih hemat dalam pengeluaran. Maklum, banyak sekali kebutuhan sebelum dan sesudah melahirkan itu.

Sebenarnya, sejauh yang saya tahu. JKN atau KIS yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan ini bisa dipakai tidak hanya di pukesmas, bisa juga digunakan ke klinik, atau dokter praktek. Tapi yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan.

Nah! Berkas-berkas apa saja sih yang dibutuhkan untuk melakukan operasi caesar di rumah sakit? Saya ingin berbagi kepada moms yang mungkin mengalami nasib sama seperti saya. Dan masih bingung mau nyiapin apa saja.

1. Foto copy KTP ( Hanya KTP ibu hamil)
2. Foto copy KIS
3. Foto copy KK ( Punya saya sendiri. Karena saya belum pisah KK)
4. Foto copy surat rujukan dari faskes 1 (Surat rujukan diberikan setelah mendekati HPL)
5. Kartu rumah sakit bersangkutan (Saya bikin di RSUD sini. Gratis)

Setiap foto copy saya selalu memperbanyaknya sampai 20 lembar. Kenapa? Karena jika sewaktu-waktu dibutuhkan, suami tidak lari-lari untuk foto copy lagi. Tinggal nemenin saya disamping ranjang. Romantis gitu. Kasian juga kan, jika suami riwa-riwi ngurusin foto copy.

Selain itu, kita juga harus mempersiapkan kartu KIS calon anak. Agar semua biaya bisa gratis. Kecuali perlengkapan pribadi yang kita butuhkan. Harus ditanggung sendiri. Waktu itu saya habis sekitar 200 ribu kurang. Karena ada barang yang tidak saya bawa dari rumah.

Untuk mengurus KIS anak, pihak rumah sakit memberikan waktu 3 x 24 jam sejak kelahiran si kecil untuk mengurusnya. Nanti setelah anak lahir, suami akan diminta pergi ke kantor BPJS Kesehatan untuk mengurus semua.

Lantas, apa yang dibutuhkan untuk mengurus keperluan KIS anak?

1. Foto copy KK
2. Foto copy KTP suami dan istri  (Saya bawakan yang asli. Buat jaga-jaga jika dibutuhkan)
3. Foto copy KIS ibu (Saya juga bawakan yang asli, jika dibutuhkan)
4. Foto copy surat keterangan lahir (Ini ada di buku KIA yang telah diisi oleh dokter sewaktu lahiran. Tinggal difotocopy lembaran keterangan lahir saja)
5. Foto copy surat nikah

Saya bawakan semua itu. Lengkap. Jika memang ada yang tidak dibutuhkan tidak apa. Yang penting tidak kurang. Seingat saya kurang lebih syarat yang diperlukan untuk membuat KIS anak ke kantor BPJS Kesehatan hanya itu. Nanti nama anak pun sementara pakai nama ibunya (Contoh: Bayi  Nyai....)

Karena saya pemegang KIS, maka anak saya pun mengikuti sebagai pemegang KIS. Berbeda jika ibu yang melahirkan merupakan pemegang BPJS mandiri. Maka, anak pun akan mengikuti si ibu sebagai pemegang BPJS mandiri dengan syarat yang sudah ditentukan oleh BPJS Kesehatan.

Setelah suami saya mengurus semua syarat pembuatan KIS anak di kantor BPJS Kesehatan, nanti akan dapat KIS sementara berupa lembaran kecil. Sedang KIS yang asli bisa didapatkan setelah mengurus akte kelahiran anak.

Mungkin cara pembuatan KIS anak pada setiap daerah tidak sama. Tapi biasanya pihak rumah sakit akan memberi selebaran mengenai apa-apa syarat yang dibutuhkan untuk membuatnya.

Kalau dari pengalaman saya ya. Untuk pembuatan akte kelahiran sampai KIS asli hanya membutuhan waktu kurang lebih satu bulan. Gratis semua.
Untuk syarat pembuatan akte bisa didapatkan di kelurahan kok.

Yang harus digaris bawahi disini, agar tidak salah paham. Seperti halnya saya pribadi, tidak akan dirujuk ke rumah sakit jika persoalan saya masih bisa diatasi di faskes satu. Tapi jika tidak bisa seperti mata mines yang sudah tinggi, maka pihak faskes akan merujuk ke rumah sakit atau bisa disebut fasilitas kesehatan yang lebih tinggi.

Untuk benar-benar mengetahui mata mines ini, sebelumnya saya pun dapat surat rujukan untuk periksa mata di rumah sakit. Baru setelah dokter menyarankan untuk operasi caesar, saya baru dapat surat rujukan untuk lahiran nanti.

Sementara untuk mengetahui kapan waktu yang tepat melakukan operasi caesar, kita akan selalu kontrol ke rumah sakit agar tahu perkembangan si janin. Jika janin sudah kuat untuk dikeluarkan, maka akan ditentukan waktunya. Kecuali, bila terjadi suatu hal dan harus dioperasi saat itu juga. Tanpa menentukan hari operasi akan dilakukan proses operasi. Seperti tetangga saya sebulan yang lalu, pinggulnya sempit harus operasi caesar. Tapi belum ditentukan waktu lahirnya sudah merasakan tanda-tanda kelahiran. Saat itu juga ia menjalani proses lahiran.

Dan satu lagi yang kadang bisa bikin salah paham. Jika menginginkan fasilitas kesehatan yang lebih bagus, misal tadinya kelas tiga minta fasilitas seperti kelas dua. Akan ada biaya tambahan. Karena menginginkan fasilitas yang bukan haknya.

Alhamdulillah. Sejauh ini saya merasakan dampak positif dari KIS yang saya peroleh. Tanpa ribet. Karena saya sudah mempersiapkan semuanya dengan maksimal. Jadi tinggal enaknya saja ketika masuk rumah sakit.  

Tips dari saya ya, persiapkan semua berkas atau syarat yang dibutuhkan jauh-jauh hari. Bahkan tidak hanya berkas yang diperlukan pihak rumah sakit, tapi berkas untuk pembuatan KIS dan akte kelahiran anak. Jika benar-benar ingin tanpa bayar, apa-apa yang dibutuhkan ibu melahirkan dan anak harus lengkap. Kalau saya ternyata masih ada yang kurang, salah satunya seperti bak tempat ari-ari anak. Jadi harus bayar.

Di rumah sakit sini, bahkan pengguna BPJS dari kelas satu, dua bahkan tiga bisa daftar via WA. Pengguna KIS seperti saya tetap diberi kemudahan agar tidak datang pagi-pagi sekali untuk antri daftar ke rumah sakit. Ini saya lakukan selama kontrol ke rumah sakit sampai beberapa kali. Sedang pas operasi caesar, pada kontrol terakhir operasi saya sudah ditentukan hari H-nya.

Kira-kira seperti itu lah pengalaman saya. BPJSKesehatanMelayaniNegeri secara merata, tidak pilih kasih. Karena negara ingin setiap warganya mendapat jaminan kesehatan menyentuh setiap kalangan.

Jika memang masih ada kendala suatu hal bagi pengguna KIS atau kelas tiga. Semoga selalu ada jalan keluar. Karena BPJS Kesehatan sendiri selalu berupaya lebih maksimal melayani warga Indonesia dengan sebaik-baiknya.

Bahkan untuk menunjang semua itu, BPJS Kesehatan telah melakukan banyak inovasi. Terus berbenah untuk melayani negeri dengan sepenuh hati. Operasi caesar saya pun tanpa biaya besar. Ini merupakan bukti nyata dari cinta yang diberikan oleh pemerintah dan BPJS Kesehatan kepada saya selaku pemegang KIS. Melahirkan dengan jalan operasi gratis, bikin KIS anak juga gratis. 

Terimakasih BPJS Kesehatan sudah melayani untuk negeri dengan sepenuh hatimu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun