Aku minta maaf,
banyak waktu mata ini terpejam.
Aku begitu malu,
tak mengerti kabarmu saudaraku.
Aku sesungguhnya payah,
apatah jarak alasanku, basi memang.
Engkau boleh marah,
tetapi jangan menyerah, haram dan pantang.
Jika fajar tak selalu murni pengharapan
Ada banyak serangan buta dan siksaan
Jika terus mengejar tak henti melempar
Ada banyak remuk, air mata, serta pertumpahan
Langit tidak pernah cerah di situ
Setiap waktu bau darah menyerang saraf
Setiap waktu orang tak waras marah-marah
Tak ada waktu buat diam, pejuang
Runtuhan, asap, batu-batu terbang
Perkasanya tangan-tangan milik kalian
Biar kering, tersayat, setia berdiri
Bukan sekedar sejengkal tanah dan kemanusiaan
Aku hanya tidak paham perkara pengecut itu
Dunia sudah mengutuk,
mereka yang memaksa memungut jiwa.
Betapa kejam kemanusiaan di situ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H