Mohon tunggu...
Windarsih
Windarsih Mohon Tunggu... Freelancer - Penikmat Bumi Manusia

Mahasiswi kelahiran Wonogiri yang tengah merantau di Kota Semarang

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Hambatan Pemberantasan Korupsi di Indonesia (Sebuah Ungkapan Cinta Untuk KPK)

6 Mei 2019   18:05 Diperbarui: 6 Mei 2019   18:41 1459
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hukum. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kekhawatiran yang saya rasakan sebagai satu dari sekian juta masyarakat Indonesia adalah bagaimana kita bisa memberantas korupsi kalau KPK yang menjadi mata pisau rakyat justru dianiaya oleh oknum yang ingin menghambat upaya antikorupsi di Indonesia. Belum lagi POLRI yang dalam hal ini berperan sebagai aparat penegak hukum justru terkesan setengah hati dalam mengungkap kebenaran kasus ini. 

Seperti yang dikatakan oleh Novel Baswedan dalam Sarasehan Budaya sekaligus Peringatan Dua Tahun Kasus Penyerangan Novel Baswedan  yang digelar di Lobby Gedung Merah Putih KPK pada Kamis, 11 April 2019, bahwa tidak akan pernah ada suatu negara yang akan bisa maju apabila penegakan hukumnya bermasalah, apabila teror terjadi dibiarkan, dan apabila pemberantasan korupsinya bermasalah.

POLRI harus segera mengusut tuntas kasus ini atau semua orang akan terlanjur lupa dan lagi-lagi aparat menutup mata. Isu-isu pemberantasan korupsi tidak sepantasnya begitu saja lenyap dan tenggelam di antara hingar-bingar perpolitikan Indonesia yang saat ini tengah mengalami titik panasnya. 

Ketika rakyat sudah berusaha melakukan apa yang bisa dilakukan seperti dengan melakukan berbagai aksi sebagai dukungan kepada KPK untuk terus mengobarkan semangat antikorupsi maka sudah menjadi kewajiban aparat penegak hukum untuk tidak bermain-main dengan hukum.

Najwa Shihab yang  juga hadir pada acara Sarasehan Budaya tersebut menyebutkan bahwa dia khawatir pada efek buruk yang akan terus terjadi kalau kasus ini tidak diselesaikan. Bahkan efek tersebut sudah terjadi sekarang karena ketika tidak diselesaikan maka pelaku lapangan akan bisa melakukannya lagi. 

Bahkan sampai saat ini masih terjadi teror terhadap Novel Baswedan karena pelaku lapangan tidak ditangkap, dalangnya masih bebas merancang, dan calon pelaku berikutnya masih tenang bisa melakukan apapun. Kemudian semangat antikorupsi pasti terkena imbasnya, meskipun teman-teman pegiat antikorupsi selalu berkata bahwa nyalinya tidak akan tereduksi. Akan tetapi pasti ada efeknya.

Novel Baswedan sebenarnya dapat menceritakan soal hal tersebut dan lagi-lagi yang rugi adalah publik. Ada banyak permasalahan urusan penting dan genting di negeri ini, namun bagaimana kita harus memasukkan isu ini masuk sebagai skala prioritas.

Institusi KPK sangat mudah dicintai dibandingankan institusi lain, KPK adalah institusi paling mudah dicintai. Buktinya adalah survei persepsi publik yang menunjukkan KPK selalu nomor satu atau peringkat teratas dengan memakai ukuran teman-teman wartawan. Publik cinta karena KPK memang mudah dicintai. Akan tetapi cinta harus dirawat, perlu rasa manja juga. Publik butuh tahu bahwa kita dibutuhkan oleh KPK dan itu rasanya yg saat ini kurang. 

"Kita mau tahu apa yang terjadi dan pimpinan KPK harus menjadi orang terdepan yang menunjukkan keberpihakan dan pembelaan. Karena dengan cara itu dan hanya dengan cara itu cinta kepada akan terus berlanjut. Bagaimana kita bisa mengekspresikan cinta kalau yang dicintai menutup diri dan tak mau menunjukkan kelemahannya. Mudah-mudahan cinta kita tidak bertepuk sebelah tangan, berumur panjang, dan semangat yang tidak putus untuk  berdiri dengan Novel dan kawan-kawan. Karena negeri ini terlalu indah untuk tidak dicintai dan dibela.", ujar Najwa Shibab.

Indonesia memang belum bersih dari korupsi hingga saat ini. Banyak sendi kehidupan negara yang digerogoti oleh para tikus berdasi. KPK terus mengungkapnya namun banyak  juga yang menurut keyakinan saya belum terungkap bahkan belum terendus. Apakah selamanya akan seperti ini? Hal ini merupakan permasalahan yang hanya bisa diatasi dengan adanya kesadaran bersama dari semua pihak.

Rakyat Indonesia selalu siap berdiri di samping KPK. Memastikan bahwa KPK akan tetap dicintai dan didukung meskipun terus dilemahkan dan dianiaya. Ketika semangat antikorupsi telah ada di dalam jiwa-jiwa yang mengharapkan keadilan hari ini maka sebenarnya beruntunglah bangsa ini karena kita semua akan tetap ada untuk menjaganya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun