"apa aku ikut saja bersama kamu, pulang ke Indonesia ?" katanya tiba-tiba.
"jangan mas, kamu punya tanggung jawab disini, aku hanya sebentar, hanya sangat rindu pada bunda, jangan khawatir, aku akan baik-baik saja" aku mengusap pundaknya pelan.
"berjanjilah kamu akan baik-baik saja" pintanya lirih. Aku hanya mengangguk. Tidak bisa menjanjikan apa-apa.
Mas Yohan memelukku erat, sangat erat, ada banyak kegelisahan dalam pelukannya. Aku pamit, air mata mengalir deras, semua berkecamuk dalam hati dan fikiranku, banyak ketakutan yang bercongkol hingga dadaku terasa kembali pertanyaan di mata itu. Aku berjalan tanpa menoleh lagi ke belakang, di dalam pesawat pikiranku kosong, hatiku hampa, aku benar-benar tidak ingin memikirkan apapun. Suara pramugari memecah kehampaan hatiku, pesawat akan segera take off.
**
bersambung....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H