Memang banyak diantara kita yang berorientasi kepada hal kebendaan (lahiriah) saja untuk memenuhi rasa bahagianya. Namun sesungguhnya, bahagia yang ideal itu harus memenuhi dua unsur (lahir dan bathin).Â
Tidak heran jika kita hanya berorientasi pada hal kebendaan, bahagia yang kita cari tidak pernah sampai untuk kita dapatkan secara utuh. Kebahagiaan yang hanya bersumber dari kebendaan, pada titik tertentu pasti akan mengalami "kejenuhan" Â dan pada saatnya akan membuat kita tertekan karena merasa tidak pernah terpuaskan.
Bayangkanlah jika suatu saat nanti keadaan akan menjadi :
Harta kekayaan kita habis atau ludes karena musibah kebakaran, kebanjiran atau ditipu orang dan lain-lain.
Pasangan kita yang tampan/cantik tiba-tiba sudah tua dan meninggal atau cacat karena suatu kecelakaan.
Anak keturunan kita ada yang melakukan perbuatan tercela sehingga membuat malu keluarga.
Teman-teman yang dulu dekat dan suka memuji kita tiba-tiba satu per-satu pergi menghilang entah ke mana.
Pangkat dan jabatan yang kita banggakan, usai karena masa purna tugas.
Keluarga kita berantakan atau terjadi perceraian.
Dan lain-lain hal kebendaan yang punah.
Semua hal di atas bisa saja terjadi pada semua orang dan itu sudah merupakan ketentuan Sang Maha Pencipta, hanya saja kita sebagai manusia ciptaan-Nya tidak mengerti dan tidak pernah tahu apa yang akan terjadi esok hari terhadap kita dan keluarga. Semua yang berlaku dalam hidup kita adalah "rahasia" Â dari Allah SWT.Â