Mohon tunggu...
windar deyuar
windar deyuar Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu dari 3 orang anak

Wanita tangguh penuh semangat positif thinking.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Positif Action 6

20 Oktober 2021   06:50 Diperbarui: 20 Oktober 2021   08:08 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Memang banyak diantara kita yang berorientasi kepada hal kebendaan (lahiriah) saja untuk memenuhi rasa bahagianya. Namun sesungguhnya, bahagia yang ideal itu harus memenuhi dua unsur (lahir dan bathin). 

Tidak heran jika kita hanya berorientasi pada hal kebendaan, bahagia yang kita cari tidak pernah sampai untuk kita dapatkan secara utuh. Kebahagiaan yang hanya bersumber dari kebendaan, pada titik tertentu pasti akan mengalami "kejenuhan"   dan pada saatnya akan membuat kita tertekan karena merasa tidak pernah terpuaskan.

Bayangkanlah jika suatu saat nanti keadaan akan menjadi :

  1. Harta kekayaan kita habis atau ludes karena musibah kebakaran, kebanjiran atau ditipu orang dan lain-lain.

  2. Pasangan kita yang tampan/cantik tiba-tiba sudah tua dan meninggal atau cacat karena suatu kecelakaan.

  3. Anak keturunan kita ada yang melakukan perbuatan tercela sehingga membuat malu keluarga.

  4. Teman-teman yang dulu dekat dan suka memuji kita tiba-tiba satu per-satu pergi menghilang entah ke mana.

  5. Pangkat dan jabatan yang kita banggakan, usai karena masa purna tugas.

  6. Keluarga kita berantakan atau terjadi perceraian.

  7. Dan lain-lain hal kebendaan yang punah.

Semua hal di atas bisa saja terjadi pada semua orang dan itu sudah merupakan ketentuan Sang Maha Pencipta, hanya saja kita sebagai manusia ciptaan-Nya tidak mengerti dan tidak pernah tahu apa yang akan terjadi esok hari terhadap kita dan keluarga. Semua yang berlaku dalam hidup kita adalah "rahasia"  dari Allah SWT. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun