Mohon tunggu...
windar deyuar
windar deyuar Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu dari 3 orang anak

Wanita tangguh penuh semangat positif thinking.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Berkurban Versi Lain?

20 Juli 2021   20:53 Diperbarui: 20 Juli 2021   21:12 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Bismillah.......

Salam jumpa, salam sehat para pembaca yang Budiman.

Bahagia bisa menyapa kembali di suasana Iedul Adha tahun 2021, semoga kita bisa memaknai dengan cermat arti hari Raya Kurban tahun ini, Aamiin.

Saya tidak berani menyampaikan makna hari Raya Kurban ini dari versi agama karena Saya bukan seorang Alim Ulama atau Guru Agama atau Ustadzah dan semacamnya. Di sini Saya hanya mencoba mengungkapkan apa yang Saya tangkap dengan pikir dan hati nurani dari seorang ibu dan isteri.

Seperti kita ketahui bersama bahwa "Cinta" Nabi Ibrahim.as kepada Allah.SWT teramat besar melebihi cintanya kepada puteranya sendiri sehingga dengan ikhlas memenuhi perintah dari Allah.SWT untuk menyembelih puteranya yang bernama Ismail dan ternyata puteranyapun adalah seorang yang sangat mencintai Allah.SWT sehingga dengan ikhlas juga menerima perintah Allah.SWT tersebut.

Masyaa Allah........karena "Cinta" kedua Hamba yang bertaqwa tersebut (Nabi Ibrahim.as dan Nabi Ismail.as), ketika  telah siap penyembelihan dilakukan, akhirnya putera Nabi Ibrahim.as digantikan oleh Allah.SWT dengan domba.

Apa yang dapat Saya maknai di sini?

Tentu saja sebagai seorang isteri dan ibu, Saya mencoba memantaskan diri untuk ikhlas memberi "Cinta" kepada Allah.SWT supaya suami dan anak-anak juga ikhlas mencintai Saya, bagaimana caranya?

1. Mendekatkan diri dengan sungguh-sungguh kepada Allah.SWT.

2. Berikhtiar/berusaha sekuat jiwa-raga memenuhi apa yang diperintah dan menjauhi apa yang dilarang Allah.SWT.

3. Melakukan peran sebagai isteri dan ibu karena Allah.SWT.

4. Menjalankan kewajiban sebagai isteri dan ibu untuk memenuhi hak suami dan anak-anak.

6. Tidak menuntut hak isteri dari suami dan hak ibu dari anak-anak, biarlah itu bagian Allah SWT yang mengaturnya.

Tetapi selama perjalanan usia Saya mendampingi suami dan anak-anak tentu saja tidak semulus yang Saya niatkan.  Masih saja ada hal-hal yang Saya temukan bertentangan dengan pikir dan hati. Terkadang masih ada yang menjadi ganjalan sehingga meninggalkan sedikit rasa kecewa bahkan sedih.

Bersyukur Saya banyak mendapat ilmu dari para sahabat Muslim-Muslimah yang selalu mengingatkan agar Saya teguh bergantung pada Allah.SWT sehingga apapun yang sempat dirasakan langsung Saya adukan kepada-Nya.

Saya selalu "Curhat" kepada Allah.SWT tentang apa saja yang menjadi ganjalan ketika menjalankan peran isteri dan ibu.

Qodarullah, Saya juga merangkap sebagai seorang Atasan dan Bawahan di kantor, jadi jika ada "masalah" dalam kerjaan, selain Saya berusaha sharing dengan Pimpinan dan Staf, biasanya terlebih dahulu Saya pastikan sudah "Curhat" kepada Allah.SWT, karena Saya yaqin pikir dan hati Pimpinan dan Staf Saya berada dalam "genggaman-Nya."

Alhamdulillah.....dengan melibatkan Allah.SWT, selama ini tidak ada masalah di kantor yang tidak ada solusinya karena Saya yaqin dengan petunjuk-Nya.

Apa trik yang bisa kita lakukan dalam mengaplikasikan "hikmah" hari Raya Kurban ini adalah :

1. Melaksanakan perintah Allah.SWT (Sholat, Tilawah Al-Qur'an, Zikir, Puasa, Zakat dan Haji serta amal ibadah lain yang disukai-Nya). 

2. Melawan hawa nafsu yang dilarang Allah.SWT (hidup boros, berfoya-foya, menumpuk harta dunia, melakukan kemaksiatan dan kemungkaran).

3. Sabar dalam menerima ketentuan atau taqdir Allah.SWT karena sejatinya semua taqdir-Nya itu baik tinggal bagaimana kita meresponnya.

4. Jangan bosan meminta kepada Allah.SWT apa saja asal untuk kebaikan.  Dengan keyaqinan yang kuat akan kuasa-Nya, insyaa Allah apa yang kita minta dikabulkan.

5. Selalu positif thinking kepada sesama apalagi kepada Allah.SWT.

Semoga dengan trik-trik di atas, kita menjadi hamba yang ikhlas menjalani hidup di dunia untuk mendapatkan "Cinta-Nya" Aamiin.

###END.

Sempaja, 

Samarinda, Kaltim. 

20/07/21

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun