Pernah mendengar tentang kasus Lehman Brothers?
Tentunya, kasus Lehman Brothers mungkin saat ini sudah tidak lagi menjadi issue yang hangat untuk dikupas lagi. Sebab, kasus ini terjadi beberapa tahun silam lamanya, tepatnya pada awal juni tahun 2008. Â
Namun tetap saja, kasus Lehman Brothers tersebut hingga kini tidak bisa dinapikan dari sejarah krisis ekonomi yang disebabkan oleh kebangkrutannya karena menyebabkan dunia gentar saat itu. Hal itu terlihat dari banyaknya perusahaan di dunia yang mengalami kehilangan sumber modal dan dinyatakan bangkrut sehingga menimbulkan terjadinya PHK secara besar-besaran khususnya pada perusaahan-perusahaan yang memiliki banyak pekerja namun sangat bergantung pada demand pihak swasta dan masyarakat.Â
Penurunan demand terhadap perusahaan-perusahaan tersebut disebabkan oleh turunnya daya masyarakat yang disebabkan melonjaknya harga-harga namun tidak diimbangi dengan kenaikan jumlah pemasukan; karena bahkan justru mereka kehilangan sumber pendapatan karena terkena PHK.
Deprsei ekonomi yang ada memberikan imbas yang sangat besar salah satunya terhadap perusahaan Fannie Mae dan Freddie Mac, yang saat itu berorientasi pada bidang hipotek real estate terbesar di Amerika Serikat. Imbas dari depresi tersebut menyebabkan harga saham Fannie Mae dan Freddie Mac menurun drastis sehingga banyak pihak investor enggan berinvestasi, dan ketidakmampuan para kreditur pembeli surat berharga hipotek dan pemilik hutang dalam membayar hutang.
Perlu diketahui, Fannie Mae didirikan pada tahun 1938 atas permintaan presiden Franklin D. Roosevelt, disisi lainnya, Freddie Mac didirikan pada tahun 1970 agar terdapat perusahaan competitor bagi Fannie Mae. Dari tahun 1938 sampai 1968, Asosiasi Hipotek Nasional Federal (Fannie Mae) adalah satu-satunya institusi yang membeli hipotek dari lembaga penyimpanan, terutama tabungan dan asosiasi pinjaman, yang mendorong pinjaman hipotek lebih efektif dan diasuransikan dengan nilai KPR oleh pemerintah AS.Â
Pada tahun 1968, Fannie Mae dibagi menjadi perusahaan swasta dan lembaga yang dibiayai publik. Perusahaan swasta masih disebut Fannie Mae dan piagam terus mendukung pembelian hipotek dari tabungan dan asosiasi pinjaman dan lembaga penyimpanan lainnya, tetapi tanpa polis asuransi eksplisit yang menjamin nilai hipotek.Â
Lembaga ini dibiayai publik bernama Asosiasi Hipotek Nasional Pemerintah - Government National Mortgage Association (Ginnie Mae) dan secara eksplisit menjamin pembayaran surat berharga yang didukung oleh hipotek dibuat untuk pegawai pemerintah atau veteran (hipotek sendiri juga dijamin oleh lembaga pemerintah lainnya).
Adapun Federal Home Loan Mortrage Corporation (FHLMC), yang dikenal sebagai Freddie Mac, adalah perusahaan yang disponsori pemerintah publik (GSE / Government-Sponsored Enterprised) yang berkantor pusat di Tyson's Corner CDP di daerah sekitar Fairfax Country, VIrginia. Perusahaan ini didirikan untuk memberikan kompetisi untuk yang baru pribadi Fannie Mae dan untuk lebih meningkatkan ketersediaan dana untuk membiayai hipotek dan kepemilikan rumah. Kongres kemudian mendirikan Federal Home Loan Mortgage Corporation (Freddie Mac) sebagai perusahaan swasta melalui Undang-Undang Emergency Home Finance 1970 .Â
Piagam dari Freddie Mac pada dasarnya sama dengan piagam baru swasta Fannie Mae. Piagam tersebut berisi tujuan pembentukannya yaitu untuk memperluas pasar sekunder untuk hipotik dan sekuritas hipotek yang didukung dengan membeli hipotek yang dibuat oleh tabungan dan asosiasi pinjaman dan lembaga penyimpanan lainnya. Awalnya, Freddie Mac dimiliki oleh sistem bank pinjaman rumah federal dan diatur oleh Dewan Bank Pinjaman Rumah Federal.
Pada tahun 1968, Fannie Mae disewa oleh Kongres A.S. menjadi perusahaan yang disponsori pemerintah (GSE) (Freddie Mac juga demikian tepat dua tahun berikutnya,). Fannie mae dan Freddie Mac menciptakan pasar sekunder yang likuid untuk hipotek. Hal ini berarti bahwa lembaga keuangan tidak lagi harus memegang hipotek yang berasal dari mereka, tapi bisa menjualnya ke pasar sekunder sesaat setelah originasi. Kondisi ini memungkinkan pada gilirannya akan membebaskan dana mereka sehingga mereka bisa membuat hipotek tambahan.Â
Fannie Mae dan Freddie Mac memiliki pengaruh positif pada pasar hipotek dengan meningkatkan tingkat kepemilikan rumah di Amerika Serikat; Namun, membiarkan Fannie Mae dan Freddie Mac berfungsi dan beroperasi secara monopoli (dan didukung pemerintah) dapat memiliki dampak besar yang jauh melebihi manfaat yang diberikan oleh organisasi ini.
Dan... tahukah teman-teman?
Pada tahun 2003, Freddie Mac menyatakan bahwa terjadi laba yang dilaporkan lebih rendah senilai hampir USD 5 miliar. Hal ini menjadi salah satu kasus penyajian kembali dari laporan keuangan yang terbesar dalam sejarah Amerika Serikat. Imbasnya, Freddie Mac pada bulan November didenda USD 125 juta. SEC (Securities Exchange Commisions) juga mengenakan denda USD 50 juta kepada Freddie Mac pada tahun 2007, serta mendenda empat eksekutifnya sebesar USD 515 ribu terkait securities fraud dan earning management selama tahun 1998-2002. Tahun 2006 pemerintah Amerika Serikat mengajukan gugatan perdata kepada manajemen Fannie Mae terkait skandal akuntansi dalam upaya manajemen untuk memaksimalkan bonus dan securtities.Â
Pengadilan-pun berusaha mengembalikan USD 115 juta pembayaran bonus yang diterima eksekutif Freddie Mac pada periode1998-2004. Pada Desember 2011, Enam eksekutif Fannie Mae dan Freddie Mac didakwa securities fraud oleh SEC karena mereka mengetahui informasi yang dapat menyesatkan investor dimana perusahaan tidaklah memiliki eksposur minimal dari krisis subprime mortgage tahun 2008 sesuai informasi yang dilaporkan sebelumnya.
Terungkap bahwa eksekutif senior di Fannie Mae melakukan praktik manipulasi akuntansi untuk mendapatkan jutaan dolar melalui bonus dari suatu tindakan yang tidak layak dan untuk menipu investor.Â
Perusahaan hipotek yang disponsori pemerintah tersebut didenda $ 400 juta. Laporan yang dikeluarkan oleh Kantor Pengawasan Perumahan Federal mengungkap hasil penyelidikan tiga tahun yang ekstensif, dan dikeluarkan saat Fannie Mae berjuang untuk keluar dari skandal akuntansi senilai $ 11 miliar. Selain itu, badan pengawas perumahan dan Securities and Exchange Commission (SEC) mengumumkan hukuman sipil senilai 400 juta dolar kepada Fannie Mae dalam sebuah penyelesaian mengenai manipulasi akuntansi yang dituduhkan.Â
Dari jumlah tersebut, $ 350 juta yang dinilai oleh SEC sebagai salah satu hukuman terbesar yang pernah ada dalam kasus penipuan akuntansi ditujukan sebagai pengganti kerugian investor Fannie Mae yang dirugikan terkait praktik akuntansi tersebut. Perusahaan juga sepakat untuk membatasi pertumbuhan kepemilikan hipotek bernilai miliaran dolar pada besaran $ 727 miliar, dan membuat perubahan signifikan terkait budaya perusahaan, prosedur akuntansi dan cara mengelola risiko. Fannie Mae yang berbasis di Washington tidak mengakui atau membantah melakukan kesalahan dalam penyelesaian namun setuju untuk tidak melakukan pelanggaran undang-undang sekuritas di masa depan.
Dalam hal ini, melalui analisis terhadap permasalahan akuntansi tersebut, dapat diketahui bahwa dewan direktur Fannie Mae telah gagal menemukan "praktik yang tidak aman dan tidak sehat" pada perusahaan pembeli dan penjamin hipotek rumah terbesar di Amerika Serikat tersebut. Kajian Office of Federal Housing Enterprise Oversight (OFHEO) terhadap hampir delapan jutan dokumen, juga merinci apa yang disebut agensi tersebut sebagai budaya perusahaan yang tidak etis.Â
Dari tahun 1998 sampai pertengahan 2004, pertumbuhan laba yang mulus dan target pendapatan yang tepat sasaran setiap kuartal yang dilaporkan oleh Fannie Mae adalah "ilusi" yang sengaja dibuat oleh manajemen senior dengan menggunakan akuntansi yang salah.Â
Pemerintahan Bush saat itu memang telah mendorong undang-undang untuk mengurangi portofolio hipotek besar-besaran dari Fannie Mae dan Freddie Mac. Laporan tersebut juga menunjukkan bahwa kesalahan Fannie Mae tidak terbatas pada standar akuntansi dan tata kelola perusahaan, namun juga mencakup pengambilan risiko yang berlebihan dan manajemen risiko yang buruk.
Temuan OFHEO tersebut merupakan peringatan yang jelas tentang risiko yang sebenarnya dari portofolio investasi yang dikelola dengan tidak benar oleh Fannie Mae dan Freddie Mac. Fannie Mae mengatakan dewan pengurusnya telah membaca laporan tersebut dan berkomitmen untuk membuat perubahan yang dipersyaratkan dalam kesepakatan dengan regulator. Manipulasi akuntansi yang terkait dengan bonus eksekutif terjadi dari tahun 1998 sampai 2004, menurut laporan tersebut merupakan periode yang jauh lebih lama daripada yang sebelumnya diketahui.Â
Regulator sebelumnya mengatakan bahwa Fannie Mae pada tahun 1998 secara tidak benar menunda pengeluaran (beban) sebesar $200 juta untuk masa depan sehingga eksekutif dapat mengumpulkan bonus sebesar $ 27 juta. Badan ini pertama kali menemukan pada tahun 2004 pelanggaran peraturan akuntansi dan dugaan manipulasi laba untuk memenuhi target Wall Street. Pengungkapan ini jelas akan mengejutkan pasar keuangan.
Pada bulan Desember 2004, SEC memerintahkan Fannie Mae untuk menyajikan kembali pendapatannya kembali ke tahun 2001, dengan nilai taksiran koreksi diperkirakan mencapai sekitar $ 11 miliar. OFHEO dalam hal ini juga memungut denda $125 juta pada tahun 2003 dari Freddie Mac karena melakukan salah saji pendapatan secara overstated sebesar $ 5 miliar untuk tahun 2000-2002.
Berdasarkan analisis dan penelusuran yang dikeluarkan oleh OFHEO, memang didapati adanya praktik manipulasi akuntansi yang dilakukan oleh manajemen Fannie Mae dan Freddie Mac terkait dengan pencatatan pendapatannya. Hal ini mereka lakukan sebagai upaya untuk mendapatkan bonus dan komisi yang ditargetkan. Tentu praktik ini tidaklah diperbolehkan utamanya bagi perusahaan yang merupakan perusahaan GSE (yang disponsori oleh pemerintah Amerika Serikat. Imbasnya, Eksekutif senior dan manajemen terkait serta perusahaan secara umum dikenakan denda OFHEO dengan nominal yang tidak sedikit.
Kasus Fannie Mae dan Fredie Mac adalah gambaran pentingnya proses auditing. Selain untuk menjamin kebenaran dan kewajaran atas laporan keuangan suatu perusahaan, auditing juga berfungsi untuk menilai kualitas manajemen dari hasil operasi dan prestasi manajemen dalam menjalankan perusahaan. Kewajaran suatu laporan keuangan yang dikeluarkan oleh seorang auditor akan sangat berpengaruh terhadap perkembangan perusahaan ke depannya. oleh sebab itu, seorang auditor dituntut untuk menanamkan sikap profesional dalam menjalankan profesinya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H