Mohon tunggu...
winda ikariyani
winda ikariyani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Bukan siapa-siapa

Proses belajar tidak pernah berhenti sampai nafas ini berhenti

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pendidikan sebagai Formalitas atau Kebutuhan?

17 Maret 2023   16:19 Diperbarui: 17 Maret 2023   16:24 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jika merujuk pada pendidikan nasional Indonesia yang tercantum dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional dalam Pasal 3, menyatakan bahwa "Pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab."

Dapat kita lihat dengan jelas  yang menjadi point of view pendidikan di Indonesia adalah pengembangan kompetensi dan karakter. Kedua unsur tersebut tentu yang menjadi domain utama dalam pembentukan sistem pendidikan. Dan jika kita menelaah secara epistemologi sistem pendidikan Indonesia yang selama ini berganti sudah mempunyai kedua domain tersebut. 

Lalu timbul pertanyaan, kenapa pendidikan Indonesia saat ini mengalami stagnasi tidak ada perkembangan bahkan terindikasi merosot ? Hal ini,terbukti bagaimana banyak sekali anak malas sekolah, tidak memiliki semangat belajar, tidak mau berfikir kritis mereka hanya datang menerima apa yang dihidangkan kepada mereka menelannya mentah-mentah, tanpa mau menelaah, mengkritisi lebih dalam apa yang diberikan.

Pembelajaran seharusnya menjadi ruang eksplorasi bagi setiap individu. Namun, hal tersebut belum kita jumpai dalam sebagian besar lembaga pendidikan di Indonesia. 

Kebanyakan lembaga pendidikan hanya menjalankan peran profesional mereka untuk meluluskan peserta didiknya dan mendapat kualifikasi sebagai lembaga pendidikan terbaik tanpa memperhatikan eksistensi perannya dalam mempersiapkan peserta didik untuk menghadapi realitas kehidupan ke depan. 

Problematika pendidikan yang kompleks tentu tidak dapat kita menyalahkan satu, dua faktor saja. Banyak unsur yang perlu kita uraikan dalam melakukan perbaikan pendidikan. 

Jika kita melihat pergantian sistem pendidikan Indonesia  yang sudah memiliki visi misi sesuai dengan perkembangan zaman dan ideologi Indonesia, tapi juga belum mampu meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. 

Padahal  hal tersebut sudah melalui riset dan observasi yang cukup panjang. Maka, perbaikan seharusnya tidak hanya terfokus sistem pusatnya saja, melainkan juga berfokus pada perbaikan grassroot itu sendiri. 

Kelas merupakan satuan sistem pendidikan terkecil yang memiliki dampak yang cukup besar. Komponen yang ada di dalam kelas merupakan faktor terpenting untuk mencapai keberhasilan pembelajaran. 

Peran ini sangat ditentukan oleh guru dan lembaga pendidikan dalam mengolah pembelajaran menjadi ruang untuk bereksplorasi, berekspresi, dan berelaborasi dengan memberikan kebebasan kepada peserta didik tanpa perlu mengintervensi mereka pada tujuan tertentu.  

Peserta didik yang duduk di dalam kelas tentu tidak pernah tau dan tidak peduli bagaimana sistem pendidikan yang telah dibuat dari pusat, karena yang mereka ketahui sistem pendidikan yaitu proses  yang berjalan di dalam kelas. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun