Mohon tunggu...
Win Ruhdi Bathin
Win Ruhdi Bathin Mohon Tunggu... Wiraswasta - Petani kopi

saya seorang penulis, belajar menulis.....suka memoto, bukan fotografer...tinggal di pedalaman Aceh sana. orang gunung (Gayo). Kini coba "bergelut" dengan kopi arabika gayo olahan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mengenang Bang Iman, sang Dermawan

29 Oktober 2024   19:21 Diperbarui: 29 Oktober 2024   20:37 400
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bang Iman, Pengusaha yang kaya. kontraktor dan Pemilik beberapa SPBU. Namun selalu tampil sederhana. Mengayomi banyak orang dan anak yatim. Kolpri

Saat itu , beberapa kontraktor yang sudah memenangkan tender, mundur. Bang Iman dengan kenderaannya Hard Top warna merah dengan plat BL 333 G, berangkat ke Aceh Timur.

Bang Iman menyelesaikan perumahan disana dengan pendekatan hati sehingga tidak ada gejolak dan masalah dalam masyarakat.

....

Sebagai pengusaha kaya bang Iman tetap sederhana. Tak terlihat mentereng dan membatasi pergaulan. Saban hari, dia duduk di Warung kopi.

Salah satu tempatnya ngopi adalah WRB Cafe Shop di Blang Kolak 2 . Tiba disana, Bang Iman punya meja sendiri.
Disamping pintu masuk , menghadap ke jalan Yos Sudarso.

Setelah duduk dan memesan minuman, biasanya black coffee, dia membakar rokok. Penduduk warung yang melihat kedatangannya, langsung memenuhi meja sekelilingnya.

Bang Iman banyak bercerita dan seringkali membuat teman duduknya tertawa terbahak.
Jika ada temannya yang tidak terlihat di warkop itu, biasanya akan ditelponnya dan memintanya datang.

"Halo, isihen? Kininye. Ini waktu jema rawan tangkuh", katanya tersenyum. Arti bebasnya dalam bahasa Indoenesia, kira kira, " Halo, dimana? Kemarilah, ini waktunya laki laki keluar rumah".

Jika sudah bersamanya, semua minuman, kue dan rokok yang dipesannya dan kawan kawannya,akan dibayarnya. Terkadang sekali duduk Bang Iman merogoh koceknya, Rp.300 hingga 500 ribu. Dan itu dilakukannya hampir setiap hari. Tergantung berapa banyak kawannya. Pun begitu jika Bang Iman memesan makanan.

Pergaulannya bukan hanya di Takengon saja. Di Aceh, Bang Iman juga sering berkumpul dengan para pengusaha Spbu

Bamg Imanuddin bergelar Insinyur Pertanian yang diperoleh dari Universiatas Sumatra Utara. Usai kuliah dia pernah bekerja di beberapa perusahaan , termasuk Hph di Takengon , Alas Helau.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun