Demikian juga sumber dana pembangunan. Jika merujuk pada Apbk , setiap tahun kucuran dana untuk Aceh Tengah Rp  1 trilyun lebih. Setengahnya habis dipakai untuk gaji dan fasilitas pegawai. Selebihnya baru untukembangun.
Dana ini tentu saja tidak cukup. Irmansyah tidak ingin terpaku pada Apbk. Tapi juga melobi Apba hingga ke pusat.
Bahkan bisa meminta kepada perusahaan multi nasional dengan dana Csrnya. Yang penting daerah punya data base apa yang akan dibangun lengkap dengan proposalnya.
"Membangun daerah bisa menggugah dan melibatkan warga Gayo dimanapun berada. Ini yang kita sebut Membangun Gayo Berjamaah", rinci Irmansyah.
Menurut Irman, masyarakat akan bersedia membantu pembangunan sejauh itu untuk kepentingan dan tujuan yang jelas. Semuanya harus dilakukan dengan terbuka dan transparan.
Sebagai calon bupati , Irmansyah sudah mengetahui persoalan daerah dan jurus menyelesaikannya secara ilmiah.
Semua dilakukannya secara terbuka.
Irmansyah menyandarkan semua ikhtiarnya sebagai cabup dengan ketentuan Allah. "Kewajiban kita adalah berihtiar sekuatnya dan sebaik baiknya", katanya.
Apapun hasil akhir nantinya, Irma dan pasangannya sudah siap,apapun itu. Namun niat membangun daerah sudah sedang diikhtiarkannya . Tidak memakai money politik, tidak ada sponsor dan terjun langsung ke masyarakat. Tinggal masyarakat menentukan pilihannya
Di akhir diskusi, saya bertanya tentang fee yang biasa didapat dan dicari sebagai seorang bupati dari para kontraktor?.
Irmansyah dengan bijak mengatakan fee itu nanti akan dijadikan Csr para kontraktor. Csr adalah Corporate Social Responsibility .
 Program CSR adalah suatu konsep dimana perusahaan bertanggung jawab atas dampak sosial dan lingkungan yang dihasilkan oleh kegiatan bisnisnya seperti masalah polusi, limbah, sampai masalah keamanan.