Bukan perkara fee , gengsi dan mewahnya fasilitas seorang bupati. Mencari kerja lima tahunan , lalu selesai tanpa kesan.
Irmansyah tak ingin seperti itu. Itulah sebabnya , saat memutuskan bersedia menjadi Cabup, dia memilih jalur independen. Dukungan masyarakat langsung.
Semua orang tahu, bagaimana orang orang partai bisa duduk di legislatif dengan menghabiskan duit milyaran untuk satu kursi. Tidak ada yang gratis Â
Memakai kenderaan partai sebagai pengusung cabup tentu disodori banyak syarat dan uang. Menjadi kuda beban politikus. Tak ada lagi kebebasan berkinerja. Termakan budi. Harus balas budi yang nilai diukur uang. Fokus membangun dan mensejahterakan masyarakat yanya jargon kampanye.
Menjadi bupti dan legislatif, setali tiga uang. Sebelas dua belas. Dua mata uang dalam satu coin. Capek. Terikat dan disibukkan mengembalikan uang yang sudah digelontorkan, plus cari untungnya.
Memberi proyek proyek besar dari Apbn, Apba dan Apbd kepada donatur yang jadi pemodal. Di Takengon disebut sebut naga. Satu naga, dua naga,tiga naga, empat naga.
Para naga naga berbentuk manusia ini begitu santer da populer. Mereka seperti lembaga super body tidak resmi yang banyak dimintai tolong soal uang segar hingga mutasi jabatan. Bak firaun.
.....
Mantan Bupati Kepulauan Seribu Irmansyah Dipl. Soc.Sc, M.Sc. kemudian mendeklarasikan diri maju sebagai Bakal Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Aceh Tengah bersama CEO Lembaga Pendidikan Saufa  Center Azza Aprisaufa, S.inf, M.SM.
Azza , wakil cabup ini dikenal luas generasi muda Gayo dengan lembaga pendidikannya. Saufa Center.
Minggu , 30 Juni 2024, kami bertemu dan berdiskusi di WRB Cafe. Kantin Batas Kota Paya Tumoi 1 Takengon.