Mohon tunggu...
Win Ruhdi Bathin
Win Ruhdi Bathin Mohon Tunggu... Wiraswasta - Petani kopi

saya seorang penulis, belajar menulis.....suka memoto, bukan fotografer...tinggal di pedalaman Aceh sana. orang gunung (Gayo). Kini coba "bergelut" dengan kopi arabika gayo olahan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Inilah Sang Maestro Kopi Indonesia

29 Mei 2023   19:07 Diperbarui: 30 Mei 2023   05:47 1351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pak Surip sudah pernah menyampaikan hal ini kepada kepala daerah di Aceh Tengah dan Bener Meriah. Tapi hingga kini tak terwujud.

"Saya sudah capek menyampaikan perlunya kebun tapi, tak ada respon", ucapnya kecewa. Tanpa kebun induk,.kopi gayo sulit dijamin keaslian varitasnya . Selama di gayo, pak Surip ditemani istri . Pak Surip hari itu, Senin ( 29 Mai 2023) sedang puasa Sunah.

img-20230529-wa0009-647529984addee48d11cd226.jpg
img-20230529-wa0009-647529984addee48d11cd226.jpg
Praktek mengenal varitas kopi gayo yang diajarkan Dr. Surip Mawardi. Di perkebunan Zaini Blanggele,Aceh Tengah.Foto Tovan Mahernata

Tovan Mahernata, sang inisiasi pelatihan ini bekerja pada rootcapiral.Root Capital adalah organisasi nirlaba yang beroperasi di daerah Afrika, Amerika Latin, dan Asia Tenggara.

Tovan adalah putra daerah yang berpengalaman di bidang budidaya kopi. Pernah bekerja di IOM SEGA, Conservation International , Starbuck.

Tovan kini sedang mengembangkan kopi gayo di Arul Badak Kecamatan Pegasing, Aceh Tengah. Seluas 100 hektar. Selain menanam berbagai varitas kopi gayo.

Tovan juga menanam banyak varitas lain dari luar. Kopi yang cocok dengan iklim gayo , nantinya akan dikembangkan lebih luas.

"Di lahan ini nantinya, saya ingin menjadi pusat pelatihan kopi untuk semua orang", harap Tovan.

Pelatihan kopi kali ini, kata Tovan  bekerja sama dengan koperasi produsen kopi gayo.

Untuk meningkatkan pengetahuan para Staf lapangan untuk  bidang yang sering menjadi pertanyaan petani di lapangan.

"Pembekalan ini penting untuk meningkatkan produksi melalui pengetahuan botani kopi dan varitas yang berkorelasi perubahan iklim" papar Tovan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun