Apakah pak guru Sri Waluyo nanti akan menjual cerutu nya?
Untuk pak guru, petugas dari dinas bersangkutan yang datang kerumah pak guru di Paya Tumpi Baru.
Memberitahu syarat yang diperlukan, lalu pulangnya diberi cerutu. Soal pemberian cerutu gratis,.pak guru memang boros.
Cerutu tanpa merek pak guru sudah populer di Takengon dan sekitar provinsi Aceh. Apalagi masih gratis.
Ijinnyapun sedang diproses. Saat kutanya, bagaimana dengan modal usaha untuk semua itu. Apakah ada pihak yang terkait bermurah hati. Meminjamkan modal ?
Pak guru Sri Waluyo, hanya menjawab pelan. Bahkan nyaris tak terdengar. Sambil melihat ke tanah. Meletakkan kedua tangannya di kepala. Berucap, " saya sedang menunggu Belas Kasihan Tuhan....!".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H