Mohon tunggu...
Win Ruhdi Bathin
Win Ruhdi Bathin Mohon Tunggu... Wiraswasta - Petani kopi

saya seorang penulis, belajar menulis.....suka memoto, bukan fotografer...tinggal di pedalaman Aceh sana. orang gunung (Gayo). Kini coba "bergelut" dengan kopi arabika gayo olahan

Selanjutnya

Tutup

Money

Produksi Kopi Rendah, Zaini Tawarkan Solusi!

12 Agustus 2020   18:17 Diperbarui: 12 Agustus 2020   20:22 495
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Zaini adalah petani kopi di Gayo. Menjadi petani selama puluhan tahun, membuat Zaini paham. Kenapa produksi kopi petani kopi rendah.

Produksi kopi petani kopi di Gayo hanya 700 kilogram. Per hektar per tahun. Menurut data resmi dinas perkebunan. Eh, tapi dinas perkebunan di Takengon, sudah tidak ada. Digabung ke dinas pertanian. Jadi salah satu bidang saja. 

Zaini mengaku tamatan S3. Syukur Selesai SMA. Snya ada tiga. Kata Zaini sambil tertawa di WRB Cafe Shop. Agustus 2020

Sudah sejak lama Zaini resah. Resah pada rendahnya produksi kopi petani tradisional. Dengan hasil kurang dari satu ton ini, berarti petani kopi belum sejahtera. Masih melarat.

Zaini dan ikon kopi gayo
Zaini dan ikon kopi gayo
Prihatin atas rendahnya produksi ini, Zaini mendirikan Pusat Pelatihan Petani Pedesaan Swadaya (P4S). Zainipun totalitas melakukan edukasi, training dan praktek mengelola kopi secara modern.

Banyak petani, mahasiswa, sipil, lembaga yang belajar dari Zaini , soal kopi. Mereka yang datang belajar, bukan saja warga lokal. Tapi regional bahkan dari luar negeri.


Lembaga yang dibuat Zaini
Lembaga yang dibuat Zaini
Tak berhenti disana, Zaini terus mengembangkan sistim bertani modern ini. Dengan membentuk Kampus Tani hingga Klinik Kopi. Semuanya bertujuan meningkatkan SDM petani kopi.

Prestasi Zaini, bukan kaleng kaleng , kata orang Medan. 

Ditahun 2010 lalu, kopi Zaini memenangkan  kontes Specialty Kopi Arabica Indonesia   di Bali.

Dengan  skor yang diuji oleh Specialty Coffee Asosiation of Amerika (SCAA) dan Coffee Quality Institute (CQI) meraih nilai tertinggi  85,43.

Kampus Kopi Zaini
Kampus Kopi Zaini
Zaini juga pernah mendapat penghargaan dari Menteri Pertanian, sebagai Petani Berprestasi. Serta sejumlah penghargaan dan piagam lainnya.

Namun, Zaini merasa semua itu belum mampu menyelesaikan persoalan rendahnya produksi kopi.

Dan Zaini tak bisa menyembunyikan resah gelisah nya. Metode yang dipakainya hanya bisa menjangkau sebagian orang atau petani saja.

Zaini, petani berprestasi
Zaini, petani berprestasi
Selebihnya, sumber daya manusia petaninya masih sangat tradisional sekali. Indikasinya,.produksi rendah.

Zaini menawakan sebuah konsep percepatan peningkatan SDM kopi bagi petani. Tentu saja hal ini bisa dilakukan Pemda, cq Dinas Pertanian setempat.

Karena kalau Zaini seorang, tentu memiliki kemampuan dan dana yang terbatas. Sementara Pemda mengelola uang trilyunan tapi tanpa visi misi yang jelas tentang kopi Gayo.

Kampus Tani Zaini
Kampus Tani Zaini
Caranya, di setiap kecamatan  di Aceh Tengah, dibuat Kebun Percontohan. Satu kecamatan dua kebun percontohan.

Kebun percontohan bisa dilihat petani langsung, bagaimana mengelola kopi secara modern sehingga hasilkan produksi mencapai 3 ton lebih perhektar.

Bukan hanya warga sipil, polisi di Aceh Tengah juga belajar kopi
Bukan hanya warga sipil, polisi di Aceh Tengah juga belajar kopi
Petani di masing masing kecamatan bisa berkonsultasi kapan saja dengan petugas atau penyuluh di lokasi kebun percontohan.

"Mudah bagi petani bertanya dan praktek untuk meningkatkan produksi. Ada rangsangan atau stimulus bagi petani" harap Zaini.

Cara ini, menurut Zaini sangat efektif sebagai upaya mendorong produksi kopi agar lebih sejahtera secara ekonomi. Artinya, ada peran nyata pemerintah secara berkelanjutan.

Para wanita yang berlatih tani kopi
Para wanita yang berlatih tani kopi
Karena menurut Zaini, potensi produksi kopi Gayo bisa mencapai produksi tinggi.

Kekuatiran Zaini lainnya adalah tingginya tingkat pembukaan lahan kopi baru. Setiap hari hutan di Gayo ditebang.

Sementara produksi di lahan produktif sangat rendah. "Konsepnya adalah intensifikasi", jelas Zaini.

Efeknya adalah perubahan iklim yang ekstrim. Dan itu sudah dirasakan petani kopi Gayo. Ditandai dengan naiknya serangga pembusuk buah kopi (PPKO). Hingga ketinggian 2560 MDPL Di kawasan Batu Lintang, Aceh Tengah.

Bagi Zaini, meningkatkan produksi kopi dilakukan dengan konsep ramah lingkungan. Dengan.pupuk organik.

Zaini dan kolega
Zaini dan kolega
Metode pupuk organik ini pernah diuji Zaini. 500 batang kopi bisa hasilkan produksi 1.5 ton. 

Pertanyaannya, maukah Pemda membuat kebun percontohan di 14 Kecamatan Aceh Tengah?

Beranikah Pemda sisihkan dana untuk program tersebut?

Zaini berani teken diatas materai bahwa program peningkatan tersebut akan berhasil naikkan produksi kopi.

Dari 700 kilogram perhektar pertahun hingga 1.5 ton -4 ton perhektar pertahun.

Mari sambut Tantangan Zaini. Kalau laki!

Foto : FB Zaini

Zaini Wen

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun