Mohon tunggu...
Winarto SPd
Winarto SPd Mohon Tunggu... Guru - Guru Bahasa Indonesia

Ruang Tuang Rasa

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Lonceng Jam Tua

9 Agustus 2024   07:00 Diperbarui: 9 Agustus 2024   20:57 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Teng, teng, teng" lonceng jam tua peninggalan kakek kembali berbunyi tepat pukul empat fajar.

Tubuhku mulai terbangun, kuraih handphone pintar mengecek jadwal ujian SNBT (Seleksi Nasional Berbasis Tes) program bidikmisi fakultas kedokteran nanti siang.

Lepas sholat subuh, di atas sajadah lantunan doa-doa sederhana dengan iringan tetes air mata mulai ku ucapkan. Berharap maha besar Allah meringankan beban kedua orang tua dan mengabulkan apa yang menjadi cita-citaku di masa depan.

Persiapan demi persiapan setelah subuh mulai aku lakukan. Mengemas segala kebutuhan ujian di dalam tas, mandi dan sarapan juga tidak lupa aku lakukan. Pelaksanaan ujian pukul setengah tujuh pagi, perjalanan membutuhkan waktu tiga puluh menit, jangan sampai perjuangan meraih cita-cita dihambat macetnya jalan.

"Teng, teng, teng" lonceng jam tua kembali berbunyi menunjukkan waktu tepat pukul enam pagi.
Segala persiapan sudah lengkap, motor supra bapak sudah siap, aku bergegas berjabat tangan meminta restu Ibu dan Bapakku sebelum berjalan menuju tempat pelaksanaan ujian.

"Semoga, apa yang menjadi cita-cita Anindya dimudahkan jalannya sama Allah SWT" Ucap Ibu merestui langkahku.
Tiga puluh menit berselang, Bapak dengan lincahnya mengendarai motor supra mengantarkan ku melewati segala hambatan di perjalanan. Tibalah aku di Kampus tempat ujian.

 "Bismillahirrahmanirrahim, kun fayakun nya Allah tidak pernah luntur. Jalur program bidikmisi fakultas kedokteran akan aku jadikan solusi mengejar cita-cita" bisik lembut hatiku dengan bijak memasuki ruang ujian.

Pelaksanaan tes berbasis komputer dilaksanakan, hasil langsung tampil di layar. Selama empat puluh menit berselang segala ilmu yang pernah aku pelajari pelan-pelan hadir mendukung prosesku menjawab lima puluh soal.

"Hasil tes: nomor peserta 2007091048 nama Anindya Putri Mardani nilai 89, dinyatakan lulus" tampilan layar setelah klik selesai.

"Alhamdulillah" sontak mulutku berucap dengan reflek tubuhku bersujud. 

Kun fayakun Allah benar-benar datang menggandeng tanganku meraih cita-cita. Mahalnya biaya kuliah dan kebutuhan bulanan tidak harus Bapakku keluarkan. Melalui langkah kecil anak perempuan bernama Anindya Duwi Putri perjuangan mengangkat derajat orang tua untuk menjadi Bu Dokter kian tampak di depan mata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun