Mohon tunggu...
Winarto -
Winarto - Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

noord oost zuid west, thuis best.\r\n

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Fenomena Double Degree: Kejar Master, Dapat Mister

3 Oktober 2011   18:47 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:22 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah melewati perjalanan panjang menggunakan pesawat Garuda nomor penerbangan GA-088, Gita sampai di Bandara Internasional Schipol di Amsterdam. Namun, dia masih butuh waktu 2,5 jam lagi untuk sampai di kota tujuannya, Groningen. Beruntung, Gita sudah mendapatkan petunjuk dari Perhimpunan Pelajar Indonesia Groningen (PPIG) mengenai jadwal kereta dan jalurnya. Akhirnya, Gita sampai di Centraal Station Groningen.

Gita turun dari gerbong kereta Nederland Spoorwagen. Sambutan pertama dia peroleh dari hawa dingin Groningen. Sebelumnya, PPIG sudah memberitahu Gita supaya selalu siap dengan jaket supaya dapat melindungi dari udara dingin. Dia pun segera mengenakan jaketnya sambil menunggu seseorang untuk menjemput. PPIG memiliki divisi Tim Penjemput (Timput) yang berfungsi menjemput mahasiswa baru Indonesia setiba di Groningen. Gita terlihat mencari-cari seseorang berwajah khas Indonesia. Namun, dia belum menemukannya.

Dia menengok ke kanan, pula ke kiri. Dia tidak memerhatikan orang-orang yang berjalan di sekitar stasiun. Hingga akhirnya, dia bertabrakan dengan seseorang laki-laki berambut berambut gondrong pirang.

“Maaf! Eh, sorry!” kata Gita meminta maaf kepala laki-laki itu.

“No problem. Are you waiting for someone? Where are you from?” tanya laki-laki itu.

Yes, Meneer. I am waiting for my friend. I am from Indonesia!” jawab Gita

Tiba-tiba ada yang memegang tangannya dan bertanya

“Gita ya? Saya Nurul dari PPIG. Ayuk cepat. Bus kita lima menit lagi berangkat. Bus di Belanda sangat tepat waktu. Tidak seperti di Indonesia. Ayo, kita harus segera ke halte!” Nurul menarik tangan Gita.

Gita dan Jan pun berpisah tanpa tahu informasi nama dan alamat mereka di Groningen.

***

Sebagai mahasiswa yang baru datang ke Groningen, Gita mendapat bantuan dari PPIG, salah satunya berkaitan dengan keperluan seharian-hari dan belanja. Gita diantar dan diberitahu beberapa lokasi supermarket yang menyediakan kebutuhan sehari-hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun