Mohon tunggu...
Winarto -
Winarto - Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

noord oost zuid west, thuis best.\r\n

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Perbanyak Tidur, Perbanyak Ibadah

2 Agustus 2011   22:35 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:09 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aziz sedang nongkrong di rumah Bang Saiful yang sekaligus difungsikan sebagai kantor agen koran. Di hari puasa kedua ini, dia hanya berjualan hingga jam 15.00 WIB. Sambil menunggu jam berbuka puasa, dia berbincang-bincang dengan 2 anak tetangga Bang Saiful, Mamat dan Joko.

Joko, salah seorang anak yang ada di sana bertanya, "Gimana, puasa lo lancar?"

"Kalau gue puasa hari pertama sih lancar, selancar kalau bertelepon pakai Telkomsel. Kalau hari kedua ini, tinggal nunggu 3 jam lagi sudah buka!" kata Mamat dengan semangat.

"Wah, kamu hebat Mat! Kamu kelihatan segar sekali meski berpuasa!" balas Aziz.

"So pastilah Ziz. Selain berpuasa, gue juga perbanyak ibadah di bulan suci ini," jawab Mamat dengan semangat.

Joko dan Aziz ketularan semangat dan serentak berkata, "ngapain saja?"

"Kamu banyak amal?" tanya Aziz penasaran

Mamat menggeleng. Joko pun tidak kalah penasaran, kemudian dia juga melemparkan pertanyaannya.

"Kamu banyak berdzikir? cecar Joko

Mamat pun menggeleng. "Lalu apa?" Joko dan Aziz penasaran.

"Jadi begini. Sebelum puasa, di sekolahku ada khotbah Jumat. Dalam khotbah itu disampaikan bahwa tidurnya orang yang berpuasa adalah ibadah. Diamnya adalah tasbih. Do’anya adalah do’a yang mustajab. Pahala amalannya pun akan dilipatgandaka," jawab Mamat santai.

"Jadi, gue dua hari ini banyak tidur pas puasa. Makanya puasa gue lancar, badan gue segar dan gue juga tetap ibadah." lanjut Mamat.

"Jadi.......lo tidur di rumah dua hari ini ndak kelihatan kalau sian? Mentang-mentang libur awal puasa lalu banyak tidur?" jawab Joko sambil geleng-geleng kepala.

"Ya demi puasa lancar!" jawab Mamat sekenanya.

"Bulan puasa jangan jadi malas Mat. Masak seharian tidur? Lo juga tidak sholat Dzuhur and sholat Azhar?" kata Aziz.

"Bagaimana mau sholat, lha gue tidur," ujar Mamat membalas pertanyaan Aziz.

"Kalau itu mah lo jadi pemalas, bukannya ibadah. Lo lupa kerjakan sholat juga. Apa itu malahan dapat pahala?" kata Joko menimpali Mamat.

"Mat, bertobat! Minta ampun sama Allah. Besok jangan diulangi lagi ah! Masak puasa kok banyak tidur. Maksud tidurnya orang puasa itu ibadah adalah lha tidur saja ibadah, bagaimana kalau tetap beraktivitas seperti biasa? Pasti pahalanya lebih besar dan jangan sampai melupakan sholat," kata Aziz sambil tersenyum.

"Siap Pak Ustadz Aziz!" Mamat berkata sambil memberikan hormat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun