Aktivis dan netizen saling hujat, polisi hutan ikut diseret dan dituduh mengamini, petani sawit kocar-kacir ke balik ketek atasan, bergelayutan tidak dapat perlindungan
Batuk para warga masih lebih rendah daripada kicauan sampah dari orang-orang mageran
Bersiul ke sana-kemari mencari alasan
Saling menyalahkan, leluhur pun dipanggil sebagai saksi untuk mendakwa langit
Menabur garam di pelupuk mata Bumi, perih
Menengadah meminta jatah air
Bukannya sudah kau tolak dengan sumpah serapah hujan itu kemarin? begitu sadarku sebagai pengintip
Ratusan cara sudah dilakukan untuk membujuknya turun menjamahi tanah kering
Berguling-guling, seekstrem mungkin, sampai yang paling khusyuk
Garam itu pun masuk ke mata Bumi, menggelap dan kemudian merintik
Mengucur di mana- mana, mengguyur setiap hati dan otak yang kemarau