Mohon tunggu...
Winarno MTsN 1 Bandar Lampung
Winarno MTsN 1 Bandar Lampung Mohon Tunggu... Guru - guru
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Guru gemar fotografi, citytour dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Let's Learn about Word Choice

4 Agustus 2023   21:06 Diperbarui: 4 Agustus 2023   21:43 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

KBMN Pertemuan Ke-18, hadir pada hari ini Jumat, 4 Agustus 2023.  pukul 19:00 Wib. Seperti biasa WAG KBMN PGRI Gelombang 29, hadir pada hari Senin, Rabu dan Jumat setiap pekan pada pukul 19 WIB, sampai dengan selesai. Bertindak sebagai narasumber pada malam ini adalah Maydearly, moderator adalah Widya Arema. 

Saat menjelang berlangsungnya kegiatan sebuah flyer berisi informasi tema, narasumber dan moderator akan hadir di WAG. Pukul 18.29  Wijaya Kusumah memposting, 

Hatiku stasiun. 

Tempat pertemuan dan perpisahan membekas dengan luka. 

Sebagai satu-satunya kereta yang melintas. 

Hatimu kultus pemujaan, 

sedangkan rasaku hanya jelata yang berjuang untuk sebaya. 

Mencoba meraba, merupa apa-apa, 

hingga berakhir lelah yang lupa bahagia

Sebagai penulis, penggemar bahasa dan sastra pasti peka akan bahasa indah yang menggugah selera dan rasa. Semudah melentingkan nafas di udara. Begitu pula menuliskan untaian kalimat indah yang kita kenal dengan *DIKSI*. Memang semudah itu? Eeeh ga percaya yaa... Kita buktikan dengan masuk kelas malam ini. Bersama *Queen of Diction* yang akan mengajak kita berdansa dalam diksi.
*_So dont forget to join KBMN class tonight ya_*  . " Caption yang menyertai Flyer, sebagai penyemangat bagi peserta.

Sesi malam ini dibuka dengan puisi

*Tawanan Rindu*
Created by: Maydearly

Kau tahu apa yang lebih menyedihkan?
Merinduimu di setiap keping nafas tanpa terbias.


Aku merinduimu melebihi resep minum obat
Walau harus ku hitung waktu lewat puluhan jari
Jawabanku masih tetap merinduimu.

Tataplah, ada banyak rindu yang bertebaran di langit
Petiklah satu demi satu sebagai ayat rinduku
Langit itu kini tak lagi dingin, kabar darimu tak lagi mampir
Menawan batinku dengan berjuntai tanya dan khawatir.

Biarkan aku menenggelamkan diri dalam kubangan rindu
Semangkuk harap kupersiapkan menuju kedatanganmu
Sebab, merinduimu adalah memupuk kalori semanis madu.

Lebak, 20 Mei 2023

"Untaian kata kadang membuat kita terbang merotasi udara.
Seuntai kata, kadang membuat rona merah di wajah.
Seuntai kata kadang bisa membuat kita jatuh cinta.
Tapi..
Seuntai kata bisa juga membuat kita terpuruk jatuh tak berdaya."

Widya Arema menyapa peserta


"Menemani Bpk/ibu penulis di ruang rindu.
Mengukir tanda di alam semesta dalam karya abadi yang tak fana.
Sobat literasi sebelum kita melaju, mari kita lepaskan segala penat, galau yang menghempas dada.
Tundukkan jiwa dalam rasa  penuh rinai syukur," lanjutnya. 


Seperti biasa pertemuan ini  kita akan bagi  dalam 4 sesi
1. Pembukaan
2. Paparan materi melalu chat WA grup
3. Tanya jawab
4. Penutup

Narasumber kita pada malam ini adalah Maesaroh, M.Pd, beliau adalah seorang guru di SMPN 1 Lebakgedong, Kabupaten Lebak, Banten. Ia dilahirkan di Lebak pada tanggal 26 November 1989.  Pendidikan  pertama ditempuh di MI Al-Hidayah Cinyiru pada tahun 1996, kemudian melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 1 Cipanas. Pendidkan SMA ia tempuh di SMA Negeri 1 Cipanas, dan lulus pada tahun 2008. Setelah itu, ia melanjutkan Pendidikn S-1 di STKIP Setiabudhi Rangkasbitung Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, lulus dengan memperoleh gelar sarjana pada tahun 2013. Ia kemudian kembali melanjutkan Pendidiikan Magister di Universitas Indraprasta PGRI Jakarta, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Study Pendidikan Bahasa Inggris pada tahun 2018, dan selesai menempuh gelar Magister Pendidikan Bahasa Inggris pada tahun 2020.

Beliau adalah penulis yang sangat produktif karya-karyanya meliputi; (1) 10 Buku Antologi; (2) 2 Buku Kurator Jejak Pena Pengembara Aksara, dan Kisah Para Pendaki Mimpi (3) Buku Duo Litersi Digital untuk Abad 21 bersama Prof. Eko Indrajit (4)  Buku Solo Trik Jitu Menjadi Penulis Milenial, (5)  Buku Solo Episode 1 Januari 2020 dalam Kenangan (6)  Buku Solo Catatan Inspiratif

Beliau juga memiliki berbagai pengalaman mengajar antara lain;  (1) Guru di SD Kristen Mardi Utomo (2009-2010); (2) Guru di SMPN 2 Lebakgedong (2009 - 2014) (3) Guru di SDN 2 Ciladaeun (2010 - 2012) (4) Guru di SMKN 1 Lebakgedong (2015 - 2017) (5) Guru di SMPN 1 Lebakgedong (2011 - Sekarang) (6)  Asisten Dosen di Kampus STKIP Setiabudhi (2010 - 2012).

Beliau juga memiliki pengalaman sebagai narasumber antara lain;  (1) Narasumber Webinar Assesment of Product and Project for US di MGMP Wilbi 3 Kab. Lebak. (2) Teacher Training and Consultancy di ProNative (Maret 2021) (3) Narasumber Kelas Menulis PGRI
(4) Narasumber Kelas Menulis WIMP MPA (5) Narasumber Kelas Guru Motivator Literasi Digital (GMLD)

Beliau aktif diberbagai organisasi berikut adalah pengalaman organisasi yang ia geluti antara lain;  (1) Ketua ELOS di STKIP Setiabudhi (2010 - 2012) (2) Pengurus MGMP Bahasa Inggris WILBI 3 di Bidang Pengembangan dan Inovasi (2017- Sekarang) (3) Pembina OSIS SMPN 1 Lebakgedong (2017-2021); (4) Kepala Pustakawan SMPN 1 Lebakgedong (2021) (5) Pembina LKIR SMPN 1 Lebakgedong (2021)
(6) Ketua Pelatihan Menulis PGRI Gelombang 18 (2021) (7) Admin Grup Pelatihan Menulis Gel. 18,19,20,21,22. (8) Admin Grup Pelatihan Menulis WIMP MPA Angkatan 1 (9) Admin Tim Solid Omjay Pelatihan Menulis (10) Founder Kelas Menulis Remaja Berkarya (Gelar Tikar/Tinta Karya) (11)  Founder Kelas Menulis Pucuk Diksi

Motto dalam hidupnya:  "Menulislah untuk hidup seribu tahun"; Personal Branding : Sang Blogger Milenial; Nama Pena : Maydearly
Instagram : Maydearly89 Facebook : Mamah Agam


Sadarlah, aku telah mencintaimu dengan terengah-engah. Mencibir oksigen dengan menjadikanmu satu-satunya udara yang boleh mengisi setiap rongga. Baiklah agar tidak berpanjang lebar marilah kita sambut narasumber kita yang luar biasa malam hari ini.
*The Queen Of Diction* dengan nama pena *Maydearly*

Apa kabarnya penghuni Tanah Baduy, apakah udara malam Lebak membuatmu bersemangat selincah udara yang berotasi?
Tentu, pori-pori angin di Tanah Baduy masih seirama dengan hangatnya kelas malam ini
Rasa letih membuat kami disini menunggu tarian diksi. Menghibur jiwa yang letih karena rida aktivitas yang menggilas diri ini.

Tarikan diksimu disini bunda, dan buat kami bertepuk tangan meriah dengan hati penuh rasa yang membuncah.


Pengertian Diksi -- Diksi adalah pilihan kata dalam tulisan yang biasa digunakan untuk menggambarkan suatu cerita atau memberi makna sesuai dengan keinginan penulis. Menurut KBBI, diksi adalah pilihan kata yang tepat serta selaras dan bertujuan agar pembaca dapat memahami teks dalam tulisan. Dalam setiap penulisan kalimat, selalu membutuhkan diksi. Pemilihan kata atau diksi ini penting untuk merangkai kata, kesesuaian dalam kalimat serta memberikan ekspresi pada kalimat penulis.

Diksi dapat menentukan gaya bahasa pada suatu tulisan. Setiap kalimat, paragraf bahkan wacana membutuhkan gaya bahasa. Gaya bahasa yang dibentuk oleh diksi dapat membentuk kejujuran, kesopanan, tingkat keresmian dari suatu tulisan dan bahkan suasana. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), diksi adalah pilihan kata yang tepat serta selaras dalam penggunaannya. Diksi digunakan oleh penulis untuk mengungkapkan suatu gagasan sehingga mendapatkan efek tertentu, sesuai yang diharapkan oleh penulis.

Dari pengertian diksi menurut KBBI tersebut, dapat dipahami bahwa diksi adalah pemilihan kata yang sesuai dan dipakai untuk memilih kata sehingga dapat mengungkapkan gagasan tertentu. Dalam puisi, diksi digunakan oleh penyair untuk memperoleh makna tertentu. Sehingga, diksi tidak hanya pilihan kata saja akan tetapi juga digunakan untuk menggambarkan suatu cerita dan bahkan memberi makna. Diksi juga meliputi ungkapan dan gaya bahasa.


Dawai pujianmu terlampau meninggi Nyonya, aku hanya akan mengiring rintik hening lewat rotasi nada agar malam ini lebih bermakna.

Tentu itu sudah jadi Tugasku
 Assalamualaikum Wr. Wb Selamat Malam, _Tuan dan Nyonya_ di Sebrang Ingatan.
Di bibir senja izinkan saya meminjam waktu untuk bersiul sambut lewat satu linimasa.
Dengan gerak jari menukik lembut saling berpaut, meluncur lewat emoji sarangheo.

Ditemani dengan secangkir kopi yang mempertemukan kita di satu meja virtual. Sebuah tempat dimana sang emoticon, menjadi persembahan sebagai tanda perkenalan dari *Maydearly*.

We are in one screen_ berlari dari bangku cemas menggedor ribuan ilmu sebagai resep yang menyempurnakan  koefisien aksara agar serupa mawar di tengah gulma. semoga menjadi cemilan menawan di pembuka malam yang elegan.

Diksi sebagai Seni Bahasa  

Semoga pertemuan ini adalah awal tegukan yang manis, mengawali cerita di layar kaca, menyusun kepingan kata,  dan diseduh dengan rasa bahagia untuk terus belajar berprosa. Agar tak seperti deret aritmatika _null or constant_

Mengapa Diksi begitu penting dalam kajian sebuah bahasa?

Sebab banyak keindahan  dari sebuah kata menjadi  prosa yang melampaui bayu di udara. Diksi bak irama tanpa aroma, menjadi senyawa indah mempesona melengkapi rumpun kata dengan sejuta makna.

Diksi -- akar katanya dari bahasa Latin: dictionem. Kemudian diserap ke dalam bahasa Inggris menjadi diction Kata kerja ini berarti: pilihan kata. Maksudnya, pilihan kata untuk menuliskan sesuatu secara ekspresif. Sehingga tulisan tersebut memiliki ruh dan karakter kuat, mampu menggetarkan atau mempermainkan pembacanya.

Dalam sejarah bahasa, Aristoteles -- filsuf dan ilmuwan Yunani inilah yang memperkenalkan diksi sebagai sarana menulis indah dan berbobot. Gagasannya itu ia sebut diksi puitis yang ia tulis dalam Poetics -- salah satu karyanya. Seseorang akan mampu menulis indah, khususnya puisi, harus memiliki kekayaan yang melimpah: diksi puitis. Gagasan Aristoteles dikembangkan fungsinya, bahwa diksi tidak hanya diperlukan bagi penyair menulis puisi, tapi juga bagi para sastrawan yang menulis prosa dengan berbagai genre-nya.

William Shakespeare dikenal sebagai sastrawan yang sangat piawai dalam menyajikan diksi melalui naskah drama. Ia menjadi mahaguru bagi siapa saja yang berminat menuliskan romantisme dipadu tragedi. Diksi Shakespeare relevan untuk menulis karya yang bersifat realita maupun metafora. Gaya penyajiannya sangat komunikatif, tak lekang digilas zaman.

Apakah Diksi itu penting?
Sebagaimana Bahasa Indonesia memiliki sastra, bagi saya pribadi Diksi teramat penting. Dimana sebuah karya akan bernilai epic apabila ia menyadur diksi yang menarik. Diksi adalah bagian dari seni sebuah bahasa. Diksi adalah pelengkap suatu sastra. Patut kita jaga agar tidak tergilaa oleh bahasa slanky. Diksi bukanlah gaya bahasa, tetapi sebuah padanan kata yang bertujuan untuk memberi kesan menarik hingga mampu memikat hati pembaca.

Bagaimana kita bisa menghasilkan kalimat dengan paduan diksi yang mempesona?  Di sini, saya akan membagi Tips kepada Tuan dan Nyonya agar memahami cara mudah menulis kalimat dengan diksi yang ciamiiik?

Pertama  Sense of Touch; 

Menulis dengan melibatkan indera peraba. indra peraba dapat digunakan untuk memperinci dengan apik tekstur permukaan benda, atau apapun. Penggunaan indra peraba ini sangat cocok untuk menggambarkan detail suatu permukaan, gesekan, tentang apa yg kita rasakan pada kulit. Aplikasi indra peraba ini juga sangat tepat digunakan untuk menggambarkan sesuatu yang tidak terlihat, seperti angin misalnya. Atau, cocok juga diterapkan untuk sesuatu yang kita rasakan dengan menyentuhnya, atau tidak dengan menyentuhnya. Pada pori-pori angin yang dingin, aku pernah mengeja rindu yang datang tanpa permisi. 

Kedua Sense of Smell; 

Menulis dengan melibatkan indra penciuman hal ini akan membuat tulisan kita lebih beraroma. Tehnik ini akan lebih dahsyat jika dipadukan dengan indra penglihatan.
 
Contoh:
_Di kepalaku wajahmu masih menjadi prasasti, dan aroma badanmu selalu ku gantungkan dilangit harapan_

Ketiga Sense of Taste

Menulis dengan melibatkan indra perasa. Merasakan setiap energi yang ada di sekitar kita. Penggunaan indra perasa sangat ampuh untuk menggambarkan rasa suatu makanan, atau sesuatu yg tercecap di lidah.

Contoh:
_Remah-remah kata terucap semanis karamel, Arsenik bual manja layaknya cuka apel. Meski diam terbungkam tetap asam dan asin bak menelan Botulinum Toxin_

Keempat Sense of Sight

Menulis dengan melibatkan indra penglihatan memiliki Prinsip "show, don't tell". Selalu ingat, dalam menulis, cobalah menunjukkan kepada pembaca (dan tidak sekadar menceritakan semata). Buatlah pembaca seolah-olah bisa "melihat" apa yang tengah kita ceritakan. Buat mereka seolah bisa menonton dan membayangkannya.  Prinsip utama dan manjur dalam hal ini adalah DETAIL. Tulislah apa warnanya, bagaimana bentuknya, ukurannya, umurnya, kondisinya.

Contoh
_Derit daun pintu mencekik udara di tengah keheningan, membuatku tersadar jika kamu pernah kutinggali sebagai pijar luka yang menganga_

Kelima Sense of hearing

Menulis dengan melibatkan energi yang kita dengar. Begitu banyak suara di sekitar kita. Belajarlah untuk menangkapnya. Bagaimana? Dengarlah, lalu tuliskan. Mungkin, inilah sebab mengapa banyak penulis sukses yang kadang menanti hening untuk menulis. Bisa jadi mereka ingin menyimak suara-suara. Sebuah tulisan yang ditulis dengan indra pendengaran akan terasa lebih berbunyi, lebih bersuara. Selain itu, penulis juga bisa berkreasi dengan membuat hal-hal yang biasanya tak terdengar menjadi terdengar.

Contoh
_Aku padamu seperti angin yang berlalu begitu saja, kini yang kupunya hanya melupa atas lara dari sajak jingga yang cedera_

Hal yang paling sulit dari menulis adalah memulai dari kata pertama/awal paragraf. Dalam kesulitan itu, mari kita buat sederhana dengan melibatkan ke 5 panca indra yang ada di tubuh kita. Yakin masih sulit? Yakin tidak bisa berdiksi? Yuk ganti kata itu menjadi Yakin saya mudah melahirkan tulisan, yakin tulisan saya sangat indah untuk dibaca. Peserta diminta berpartisipasi menulis 1 paragraf tentang apapun mulai dari yang dilihat di sekitar, dengan waktu 10 menit.  Menulislah dengan melibatkan ke 5 panca indra

Berikut hasilnya; 

  • Langit terlihat mendung, namun hujan masih enggan untuk sudi turun menyirami bumi.
    Padahal saya yakin penghuni bumi berharap hujan yang turun akan mampu menyapu debu yang telah sekian lama menutupi permukaan bumi.
    Ku teguk segelas manisnya madu ditengah riuh reda dan hiruk pikuk nya dunia maya,
    Di malam bersama dinginya angin
    Kunanti sejak terbenamnya matahari
    Pertemuan ke-18 KBMN PGRI 29
    Di temani cahaya rembulan malam
    Terlukis beban dalam realita yang tak kunjung padam
    Kejenuhan mulai  nampak di permukaan
    Namun tak mampu melawan keadaan
    Hanya diam di sepanjang malam
    Sambil menahan sakit yang teramat dalam
  • Curahan hati seorang insan
    Yang terbelenggu dalam ikatan pekerjaan
    Entah sampai kapan insan tersebut bertahan
    Mengingat waktu terus berjalan
  • Rindu ini selalu tersimpan untukmu
    Selalu
    Petikan dawai gitar tetangga sebelah rumah
    Senandungkan lagu lama tentang kau dan aku
    @ Fannieradjib
  • Berteman desir angin yang menyapu bulu Roma, ku gerakan jari jemariku membuka tiap lembar materi  tuk raih diksi yang sudah lama ku nanti. saya Aripa dari Muaro Jambi
    senyum terukir menghias wajah sang pujangga
    mengayuhkan jemari diatas aksara - aksara
    hati terlena, dan lemah lunglai
    padamkan hati dan muka basi
    terkejut dan menjerit sambil melotot
    hatiku basi dan melesuuu


Hari ini hujan turun dengan derasnya, 

membasahi hati yang merana, menyiram luka . 

Kulihat awan mendung bergayut sendu, 

menambah rasa sepi sendiri. 

Kutelan duka lara pahit terasa, 

namun terselip sedikit asa ,  

masa depan  tetap akan bersinar cemerlang, 

dan mendung hitam berangsur sirna

 

Jangan kau pergi terlalu jauh
wahai pemilik qolbu
tetapla disini
disisi yang selalu menanti
menanti untuk selalu ditemani

 

Nabastala terlihat cerah
Sunyi senyap tanpa irama
Menandakan malam telah tiba
Kini saatnya selimut menutupi
Di kala waktu istirahat tiba

 

Ya Allah, malam ini aku merasakan hangatnya kasihMu,
Yang terangkum indah dalam untaian aksara semu penuh berkah,
Merajut cinta hanya lewat WhatsApp, terasa nyaman dan menyentuh relung Sukma ..
Bermuara hingga akhirnya kami bisa menyelami makna yang tersirat dalam rasa

( *Lily Alor*)

 

Malam serasa sunyi, ku melihat kucing-kucing tidur mendengkur.
Betapa rasa ingin ikut di sana, melihat nikmatnya mata terpejam.
Tapi badan tak kunjung ngantuk, terjaga tuk derdiksi ria.
Sampai waktu yang sudah di tetapkan, mencoba tuk ke peraduan

 

Pekat malam ini terbias oleh  sinar si pijar yg malu-malu menyapa si kelam. 

Udara yang dingin menyentuh raga tak kenal segan, 

sedangkan  riuh roda  diatas jalanan  menghentak hati yang tak bisa tenang meski se-jam.

 


Matahari bersinar cerah,
membuat wajahnya memerah.
Ke sawah ia terus melangkah, 

kembali ke rumah memanggul sekarung gabah (Winarno) 


Untaian diksi antara narasumber dan modarator diawal acara, 

membuat diriku sebagai tuan atau nyonya (sapaan narsum) untuk peserta malam ini. 

Terasa melayang diantara langit dan bumi. 

Namun tak berantah kemana harus singgah. 

Diksi yang terbaca sangat memukau, 

sehingga tak sadar sekarang tuan ini, 

harus berbuat apa. 

Terbuai asik membaca cuitan pakar diksi. 

Teriakan lambung, hentakan dahaga semua tak berasa. 

Inikah virus baru, 

tak berwujud. mampu meluluhkan rasa dalam tubuh tuan mu, 

yang disejukan oleh tiupan baling-baling buatan.


Jiwa seakan terbang melayang- layang
Saat dentingan terdengar mendayu- dayu
Terisak  namun tertahan rasa
Biarlah mengalir apa adanya
Toh Pencipta merangkul dengan KemahabesaranNya
Tatapannya merasuk
Namun  sulit ku baca
Termakan waktu , berbalik tak ada berita
Sosok itu tak lagi menetap di hati.
Pergi menjauh di antara semak semak kehidupan ini.
Pasrah menanti,  hanya Sang Khaliq  tempat curhatan hati.


Malam terus beranjak menuju pusaran, 

jari jemariku masih semangat  bersama mata dan hati, 

walaupun perutku terdengar  sedang bermasalah, 

belajar diksi di KBMN 29 selalu semangat.


Ribuan kilo jalan yang ku tempuh 

lewati lingkaran penuh luka dan air mata.
Harap harap cemas sering datang menghantui,

namun tekad tak ingin lepas. 

Demi sang buah hati. 

Energi Takan habis dan terus ukir prestasi.


suara angin terdengan lirih merintih
Menambah perih hati ini bak teriris sembilu
Merindu hadirnya pujaan hati
Yang lama pergi dan belum kembali
Sampai kapan rindu ini kan menggayut di dada
Ku tak tahu


Walau hati gundah, namun aku tetap melangkah. 

Kugapai gawai, kubuka... 

Oh.. ada sang pujangga menyampaikan kata bermakna Diksi dan Seni Bahasa


Langkah kakiku malam ini di Malioboro..
Antar putriku kuliah di uii jogjakarta
Membentang mimpi dan asa
Moga mudah raih cita cita

Bahan Bacaan; 

https://maydearly.blogspot.com/2021/07/biodata.html

https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-diksi/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun