Mohon tunggu...
Winarno MTsN 1 Bandar Lampung
Winarno MTsN 1 Bandar Lampung Mohon Tunggu... Guru - guru
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Guru gemar fotografi, citytour dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mari Berpantun Ria!

24 Juli 2023   20:58 Diperbarui: 25 Juli 2023   15:15 399
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
WAG KBMN PGRI Gelombang 29

Jalan-jalan ke Pulau Alor
Banyak kenari dan jagung Titi,
Mari belajar menjadi Author
Di KBMN PGRI kita bersinergi

Selamat belajar bapak ibu pegiat Literasi Nusantara.......
Semangat mengejar prestasi  tiada Tara.....

Beli bakpia di jogja
Naik sepur ke Tirtonadi
kita stay tune di wa
Belajar pantun  bersama mas Hadi
By Fannieradjib

Beli katun di Surabaya,
Ikatkan kebaya penuh nuansa,
Lewat pantun kita berkarya,
Lestarikan budaya  Indonesia.

Pergi Kelaut Melihat Ombak
Naik ke gunung memandang pohon
Jika Kamu banyak kehendak
kepada Allah kita memohon

Jalan-jalan ke Kota Yogyakarta
Saking jauhnya  jadi kesasar
Jika ingin menjadi pintar
Tentulah harus rajin belajar 

Cakeeep ...

"Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh, Selamat malam Bapak dan Ibu semuanya. " sapa ibu Gian Dwi Septiani, selaku moderator kuliah WA Kelas Belajar Menulis Nusantara Pertemuan 13, malam ini  Senin, 24 Juli 2023.  "Perkenalkan Saya Gina Dwi Septiani, Alumni Kelas Belajar Menulis Gelombang 27 dan Moderator malam ini. Izinkan Saya menemani Narasumber serta Bapak dan Ibu pada materi pertemuan ke-13 ini. Semoga Bapak dan Ibu selalu bersemangat mengikuti Kelas Belajar Menulis sampai selesai Pastikan segala pendukung tersedia yaa," lanjutnya. 

"Cek Hp/leptop...aman, Cek Quota/wifi...lancar, Cek kopi... Hmmm  masih mengepul menggugah rasa kantuk...  Agar malam ini diberi kelancaran dan kemudahan, marilah kita berdoa sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing. Berdoa dipersilakan, Berdoa selesai. Seperti biasa pertemuan ini  kita akan bagi  dalam 4 sesi; (1) Pembukaan (2) Paparan materi melalu chat WA grup
(3) Tanya jawab (4) Penutup." Tuturnya. 

Miftahul Hadi, S.Pd. adalah seorang guru yang bertugas di  SD Negeri Raji 1 Demak, sebagai guru kelas. Beliau dapat dihubungi melalui surat elektronik di miftahulhadi83@guru.sd.belajar.id, beliau memiliki segudang pengalaman antara lain;
1. NSBPB Kemendikbudristek Gelombang 3
2. Guru Penggerak angkatan 5
3. Finalis Festival Pantun Pendidikan Negeri Serumpun (Kategori Guru) tingkat ASEAN

Beliau juga aktif dalam kegiatan organisasi profesi antara lain;
1. FPGL PGRI Kabupaten Demak (Sie Pengembangan Karir dan Profesi)
2.  Forum Guru Penggerak Angkatan 5 Kabupaten Demak (Sie Organisasi, SDM dan Kemitraan dengan Pihak Lain)
3. Relawan WIMP PMA
4. Relawan KBMN PGRI

https://masmifgurukampung.blogspot.com/2023/06/profil.html
https://masmifgurukampung.blogspot.com/2023/06/profil.html
Beliau memilik sejumlah karya literasi antara lain;
1. Buku solo "Menjaga Tradisi di Masa Pandemi, Kumpulan Pantun dengan Berbagai Tema"
2. Buku solo "Menulis Pantun Itu Mudah, Kumpulan Pantun Siswa Kelas V SD Negeri Raji 1 Demak"
3. Buku antologi "Gurindam Kalbu ASEAN"
4. Buku antologi "Panduan Belajar Menulis Writing Is My Passion"
5. Buku antologi "Senandung Desember Berpantun" (Kurator)
6. Buku antologi "Pantunesia Karakter Bangsa" (Kurator)
7. Buku antologi "Merdeka Berpantun Cinta Budaya Negeri" (Kurator)
8. Buku antologi "Rona Ramadan, Antologi Pantun Bersuka Ria"
9. Buku antologi "Rinai Rindu Sang Guru, Kumpulan Puisi Patidusa"
10. Buku antologi "Belajar di Tengah Corona, Kisah Pembelajaran di Masa Pandemi"
11. Buku antologi "Thamrin Dahlan 70 Tahun"
12. Buku antologi "Cerpen anak realis warna warni kehidupan anak"

Moderator lalu menshare nomor kontak yang akan digunakan untuk menampung pertanyaan dari peserta melalui  nomor HP  08984928xxx dengan format nama, asal kota, dan pertanyaan. Peserta juga diharapkan untuk mengisi daftar hadir melalui link  google form https://forms.gle/ohJESNTapq9q7RKM6. 

Izinkan saya menyampaikan sebuah pantun,
Pergi ke pasar membeli delima
Pulangnya mampir ke toko zaitun
Marilah kita sambut bersama-sama
Mas Miftah narasumber Kaidah Pantun

Pantun pun dibalas oleh narasumber: 

Biji selasih di pohon angsana,
Pokok Bidara berbuah kuini,
Terimakasih kepada Bu Gina,
Membuka acara malam ini.

Bismillahirrahmanirrahim
Mawar sekuntum kecillah dahan,
Daun salam tumbuh di kota,
Assalamualaikum saya ucapkan,
Sebagai salam pembuka kata.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Salam dan bahagia bapak ibu hebat.
Ijinkan saya malam ini membersamai bapak ibu sharing bersama tentang "Kaidah Pantun"

Sebelum menyampaikan sedikit yang saya tahu tentang pantun, mohon ijin untuk memperkenalkan diri.

Banjir kanal jembatan patah,
Jatuh ke semak di pinggir kali,
Salam kenal saya mas Miftah,
Dari Demak berjuluk kota wali.
Suatu kehormatan pada malam ini dapat berbagi dengan bapak ibu yang luar biasa dari penjuru Nusantara.

Salam takzim kepada Founder kita Om Dr. Jay yang telah memberi kesempatan pada saya kembali bergabung di KBMN PGRI gelombang 29.

Sama halnya dengan bapak ibu hebat di gelombang 29, saya juga alumni belajar menulis gelombang 17. Berkat dukungan dari bunda Kanjeng, dan percikan semangat dari teh Aam, saya akhirnya menemukan potensi menulis di bidang pantun. Bapak ibu hebat, tadi sebelum acara dimulai saya sempat membaca chat dari bapak ibu. Rupanya bapak ibu sudah ahli dalam membuat pantun, Baiklah bapak ibu, tidak perlu berlama-lama, mari kita memasuki materi malam ini yaitu Kaidah Pantun. Berbicara soal pantun, pasti ingatan kita langsung tertuju pada saudara kita di pulau Sumatera yaitu suku bangsa Melayu, Namun, perlu diingat apakah pantun yang kita buat sudah sesuai dengan Kaidah Pantun? Namun sebenarnya pantun tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

Menurut Suseno (2006) di Tapanuli, pantun dikenal dengan nama ende-ende.
Contoh:
Molo mandurung ho dipabu,
Tampul si mardulang-dulang,
Molo malungun ho diahu,
Tatap siru mondang bulan.

Artinya:
Jika tuan mencari paku,
Petiklah daun sidulang-dulang,
Jika tuan rindukan daku,
Pandanglah sang bulan purnama.

Sedangkan di Sunda, pantun dikenal dengan nama paparikan.
Contoh:
Sing getol nginam jajamu,
Ambeh jadi kuat urat,
Sing getol naengan elmu,
Gunana dunya akhirat.

Artinya:
Rajinlah minum jamu,
Agar kuatlah urat,
Rajinlah menuntut ilmu,
Berguna bagi dunia akhirat.

Pada masyarakat Jawa, pantun dikenal dengan sebutan parikan.

Contoh:
Kabeh-kabeh gelung konde,
Kang endi kang gelung Jawa,
Kabeh-kabeh ana kang duwe,
Kang endi sing durung ana.

Artinya:
Semua bergelung konde,
Manakah yang gelung Jawa,
Semua telah ada yang punya,
Mana yang belum dipunya.

Itu sedikit permulaan tentang pantun di berbagai daerah. Kita patut berbangga karena pantun telah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda secara nasional pada tahun 2014. Menyusul pada tanggal 17 Desember 2020 pantun ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda oleh UNESCO pada sesi ke 15 intergovernmental comittee for the safeguarding of the intangible cultural heritage. Dengan penetapan tersebut, bukan berarti kita tidak perlu berbuat apa-apa lagi, justru untuk terus memelihara sebagai warisan budaya tak benda dunia, pantun harus terus dikaji, ditulis sehingga terus lestari di masyarakat.

Pantun seringkali kita dengar saat pidato atau sambutan. Namun yang membuat khawatir adalah pantun digunakan untuk mengolok-olok, ujaran kebencian seperti yang sering kita saksikan di acara televisi. 

Beberapa definisi mengenai pantun.
Pantun menurut Renward Branstetter (Suseno, 2006; Setyadiharja, 2018; Setyadiharja, 2020) berasal dari kata "Pan" yang merujuk pada sifat sopan. Dan kata "Tun" yang merujuk pada sifat santun. Kata "Tun" dapat diartikan juga sebagai pepatah dan peribahasa (Hussain, 2019). 

Pantun berasal dari akar kata "TUN" yang bermakna "baris" atau "deret". Asal kata Pantun dalam masyarakat Melayu-Minangkabau diartikan sebagai "Panutun", oleh masyarakat Riau disebut dengan "Tunjuk Ajar" yang berkaitan dengan etika (Mu'jizah, 2019)

Pantun termasuk puisi lama yang terdiri dari empat baris atau rangkap, dua baris pertama disebut dengan pembayang atau sampiran, dan dua baris kedua disebut dengan maksud atau isi (Yunos, 1966; Bakar 2020)

Selain untuk komunikasi sehari-hari, pantun juga dapat digunakan dalam Sambutan pidato, menyatakan perasaan, lirik lagu, perkenalan maupun berceramah/dakwah,  untuk mengembalikan Marwahnya, pantun memiliki fungsi antara lain Sebagai alat pemelihara bahasa, pantun berperan sebagai penjaga fungsi kata dan kemampuan menjaga alur berfikir.

Pantun juga melatih seseorang berfikir tentang makna kata sebelum berujar. Pantun menunjukkan kecepatan seseorang dalam berfikir dan bermain-main dengan kata. Namun demikian, secara umum peran sosial pantun adalah sebagai alat penguat penyampaian pesan.


Ciri-ciri pantun
Satu bait terdiri atas empat baris
Satu baris terdiri atas empat sampai lima kata
Satu baris terdiri atas delapan sampai dua belas suku kata

Bersajak a-b-a-b

Baris pertama dan kedua disebut sampiran atau pembayang
Baris ketiga dan keempat disebut isi atau maksud

Lalu, adakah jenis karya sastra lain yang mirip dengan pantun?
Silakan diperhatikan, bapak ibu.
Agar tidak salah membuat. Mana yang pantun, syair atau gurindam.
Nah, ini benar pantun.

Ada empat baris.

Baris pertama ada 11 suku kata.
Baris kedua ada 11 suku kata.
Baris ketiga ada 12 suku kata.
Baris keempat ada 12 suku kata.

Baris pertama dan kedua (sampiran) tidak berhubungan dengan baris ketiga dan keempat (isi)
Sajak A-B-A-B
Lalu, seperti apa contoh syair?

Contoh syair:
Ke sekolah janganlah malas,
Belajar rajin di dalam kelas,
Jaga sikap janganlah culas,
Agar hati tak jadi keras.

Ada empat baris.
Persajakan A-A-A-A (lihat bunyi akhirnya, memiliki bunyi yang sama "as")
Baris pertama, kedua, ketiga dan keempat isinya saling berhubungan.
Gurindam? Apa lagi itu bapak ibu??

Contoh gurindam:

Jika selalu berdoa berdzikir,
Ringan melangkah jernih berpikir.

Hanya terdiri atas dua baris.
Memiliki hubungan sebab akibat.
Bersajak A-A

Contoh lain gurindam:

Jika rajin zakat sedekah,
Allah akan tambahkan berkah.

Tips cara mudah membuat pantun dengan cepat

Pertama adalah, pahami terlebih dahulu ciri-ciri pantun.
Kedua, kuasai perbendaharaan kata.
1. Tahu, bahu, perahu, suhu.
2. Baik, naik, Daik, asyik.
3. Cinta, pelita, kata, jelita, kota.
4. Datang, petang, batang, kentang.
5. Suka, cempaka, cuka, Malaka.

Perbendaharaan kata bermanfaat agar Rima bisa sama.
Karena sejatinya pantun menonjolkan keindahan kata.
Bagaimana jika bapak ibu buntu, tidak memiliki pembendaharaan kata dengan bunyi yang sama?
Silakan bapak ibu berselancar dan mencari di kuncitts.com
Usahakan dalam memilih kata untuk Rima, jangan hanya satu huruf akhir yang sama bunyinya. Minimal dua atau tiga huruf.

Tips selanjutnya, dalam membuat pantun akan lebih mudah jika menulis baris ketiga dan keempat terlebih dahulu.

Kebanyakan bapak ibu jika membuat pantun kan baris pertama dan kedua dulu. Memakai kata jalan-jalan ke kota . . .

Apa tidak capek ya Bu Gina, jalan-jalan terus hobi bapak ibu? Hehehe
Bapak ibu, saya memiliki tantangan.
Oh iya, hampir lupa. Jika bapak ibu membuat pantun, usahakan menghindari penggunaan nama merk dagang, nama orang.
Silakan bapak ibu untuk melengkapi pantun di atas. Sambil menunggu pantun dikirim, adakah pertanyaan yang masuk buu?
bu aripa muaro jambi
kain sutra berjejer dengan katun
akar keladi di dalam tanah
apa tanda insan yang santun
akal diisi ilmu berguna

Perbaikan


bu aripa muaro jambi
Kain sutra bersanding katun,
Kain dijahit menjadi celana,
Apa tanda insan yang santun,
Akal diisi ilmu berguna.

Berikut ini adalah pantun yang dibuat oleh penulis sebagai partisipasi memperingati dies natalis Universitas Negeri Jakarta . Festival Pantun ini berupaya untuk memecahan Rekor Muri dengan Pantun Terbanyak yaitu 59.000.  Festival Pantun ini  menghadirkan Menteri Kemenparekraf RI Sandiaga Salahuddin Uno, Nia Niscaya selaku Plh. Deputi IV Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kemenparekraf RI, Kepala Badan Bahasa Kemendikbudristek, Jajaran pimpinan Rektor dan Wakil Rektor, Direktur Pascasarjana, Dekan Fakultas, Kepala Biro, Ketua Lembaga, Ketua Umum PGRI, Dinas Pariwisata, Dinas Pendidikan, Direktur Utama PT Jamkrindo, Direktur PT Mandiri Taspen, Komedian Narji Cagur, Dosen, Mahasiswa, Peserta Lomba Festival Pantun dan sivitas akademika UNJ.

1)
Burung Patuk mengangguk-angguk
Dimana abang duduk, disitu sampah bertumpuk

2)

Heningnya malam,  

tak ditemani rembulan, 

apa kabar kawan? 

Ayo ketemuan.

3)

Bunga melati putih warnanya, 

dipajang di meja tamu

Maksud hati ingin bertanya, 

adik sayang apa kabarmu

4)
Kota Jakarta Kota yang besar, 

stadion persija sungguh mantap
kalau anda sedang kesasar, 

gunakan saja aplikasi google map

5)
Jalan-jalan ke Jakarta, 

jangan lupa lewat Trotoar Cikini dan Kramat
Jika anda ingin kaya, 

jangan lupa hidup hemat

6)
Jalan-jalan ke Taman Dukuh Atas, 

menikmati suasana pusat kota di bawah pepohonan di pinggir jalan Sudirman.
Ayo kawan-kawan berperilaku yang pantas, 

bersahabat dengan semua pemeluk agama yang berlainan

7)
Mari bersepeda di Jakarta, 

gunakan jalur sepanjang 63 kilometer
Mari belajar dan berkarya, 

jauhkan RI dari krisis moneter.

8)
Pergi ke pasar beli sayuran, 

dimasak sayur lodeh

Ayo teman jangan jadi pengangguran, 

sorry deh

9)
Daun sugi banyak manfaat, 

banyak dijumpai di pinggir jalan
Jadilah orang yang hemat, 

supaya tidak merugi di masa depan

10)
Olahraga menjaga kesehatan, 

harus dilakukan setiap pagi
Wahai sahabat sekalian, 

hapus keluhan hadapi hari

11)
Belajar tari Saman di pagi hari, 

diiringi musik koneksi blue tooth
Ayo teman berolahraga lari, 

kurangi konsumsi fast food

12)
Ke pasar lewat jalan lurus, 

beli kapur barus satu bungkus
Agar virus pada mampus, 

jaga prokes itu harus

Pantun tentang Kurikulum Merdeka kiriman Ibu Rahmi Lela Utama

13)

Buah Lontar Segar rasanya

Dibeli di Tanah Abang

Duhai guru janganlah bimbang

IKM itu sudah waktunya

14)

IKM dibuat oleh ahlinya

Digunakan mengajar siswa

Duhai guru tersenyumlah ceria

Dengan IKM kita merdeka

15)

Menjala ikan di kolam pak Dika

Bakar di atas  nyala api

Kita gerakkan Kurikulum Merdeka

Agar siswa aktif mandiri

16)

Burung Merak burung cendrawasih, indah bulunya berwarna warni, 

IKM sudah beraksi, siswa/i merdeka mandiri

-----

Buah selasih, 

Buah kurma. 

Terima kasih, 

Sampai jumpa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun