Model mengajar inkuiri ini bisa diterapkan di dalam berbagai bidang/ mata pelajaran apa saja. Model mengajar inkuiri seperti contoh diatas menunjukan penarikan kesimpulan secara induktif.
Marilah kita analisis jalannya “Model Mengajar Inkuiri” dalam bentuk dialog di atas:
a. Kegiatan awal (Pembuka)
Ada 3 buah pertanyaan apresiasi dan itu dimaksudkan sebagai bahan pengait (pembuka pelajaran). Guru mengaitkan bahan baru (topik) yang akan dibahas dengan minyak bumi dengan mengatakan : “Salah satu jenis dari minyak bumi inilah yang akan kita bicarakan pada pertemuan hari ini”.
Jika guru tersebut akan menggunakan dengan metode lain, ia tidak menyajikannya dengan cara teka-teki, tetapi mungkin akan melanjutkan kata pengait sebagai berikut :
Salah satu jenis dari minyak bumi adalah bensin. Berat jenis bensin lebih kecil dari berat jenis air, atau berat jenis air lebih besar dari pada berat jenis bensin. Kemudian guru menuliskan topic tersebut di papan tulis.
b. Kegiatan Inti (Pokok)
Sang Guru memulai pejaran dengan mengeluarkan bensin dan air sampai terjadi dialog adalah, adalah kegiatan inti. Sesekali ia melontarkan kata-kata bagus, bagus sekali atau Ya”, sebagai tanda setuju itu adalah Penguat. Sesekali guru minta pendapat terhadap jawaban siswa, sebagai variasi, dan guru tidak memperlihatkan dominasinya.
Belajar sejati terdorong oleh keyakinan dari dalam suasana hati yang merdeka. Murid hanya belajar apabila ia punya perhatian, merasa terlibat dan melibatkan diri dalam materi belajarnya.
c. Kegiatan Akhir (Penutup)
Kesimpulan terjadi pada waktu Guru menyuruh siswa mengulangi pelajaran dengan kata-katanya sendiri. Evaluasi, terjadi pada waktu guru menyuruh Siswa untuk mengulangi sekali lagi kata-kata itu.