Mohon tunggu...
winanatasya
winanatasya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Syiah Kuala Jurusan Pendidikan Dokter Hewan Fakultas Kedokteran Hewan

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Cheating on Exams : Yes or No?

21 Desember 2024   20:20 Diperbarui: 21 Desember 2024   19:07 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Cheating on exams is a topic that has been widely debated in academic settings. Some students may feel tempted to cheat when faced with the pressure of high expectations or difficult exams. However, the assertion is clear: cheating on exams is wrong and should not be justified under any circumstances. It is dishonest, unfair, and ultimately detrimental to both the individual and the academic community. 

Reasons Against Cheating (No) 

Dishonesty and Unfairness

Cheating is a form of dishonesty. It undermines the principles of academic integrity, which are essential in ensuring a fair environment for all students. When one student cheats, they gain an unfair advantage over others who put in the effort to study and complete the exam honestly. This is unfair to those who abide by the rules and leads to an unjust academic system.

Lack of Learning

When a student cheats, they are not genuinely learning the material. The purpose of exams is to assess knowledge and understanding. Cheating circumvents this process, leading to a lack of skill development and poor retention of information. Over time, this can result in students being unprepared for future academic or professional challenges.

Risk of Being Discovered and Punished

Cheating carries significant risks. If caught, students can face severe consequences such as failing the exam, receiving disciplinary actions, or even being expelled. Academic institutions take cheating seriously, and the repercussions can have long-lasting effects on a student's academic career and future opportunities.

Reasons in Favor of Cheating (Yes)

Guaranteed High Scores

One of the main arguments in favor of cheating is that it provides a quick way to achieve high scores. For some students who feel overwhelmed by exam pressure or lack adequate preparation, cheating might seem like an attractive option to secure better grades and avoid the stress of failing.

Help in Times of Need  

Some students may argue that cheating helps them in times of personal crisis or when they face overwhelming circumstances. These could include family problems, health issues, or other stressors that make it difficult to focus on studying. In these cases, cheating might be seen as a way to cope with these external challenges while still meeting academic requirements.

Boosts Self-Confidence

In certain situations, students who cheat may feel a temporary boost in self-confidence due to their high scores. This might lead them to believe that they are more capable than they actually are, which could motivate them to engage more deeply with their studies in the future, albeit under false pretenses.

Examples 

Example Against Cheating

In many academic institutions, cheating has serious consequences. For example, a study from the University of New Hampshire found that students caught cheating were more likely to face academic penalties, including suspension or expulsion. These actions can have lasting effects on a student's reputation and academic progress.

Example for Cheating

In contrast, some students, particularly in high-stakes environments such as medical or law schools, argue that cheating is necessary for survival. A report by the National Bureau of Economic Research highlights that in highly competitive environments, students may cheat to maintain their grades and keep up with their peers, suggesting that the pressure to perform often leads to unethical decisions.

Conclusion

In conclusion, while cheating might offer short-term benefits like high grades and a temporary boost in confidence, the long-term consequences are far more detrimental. It undermines personal growth, fairness in the academic system, and can lead to severe academic penalties. The risks far outweigh any potential rewards, making cheating on exams an unacceptable practice in the pursuit of education

Menyontek dalam ujian adalah topik yang sering diperdebatkan di lingkungan akademik. Beberapa siswa mungkin merasa tergoda untuk menyontek ketika menghadapi tekanan ekspektasi yang tinggi atau ujian yang sulit. Namun, pernyataan yang jelas adalah: menyontek dalam ujian itu salah dan tidak dapat dibenarkan dalam keadaan apapun. Itu tidak jujur, tidak adil, dan pada akhirnya merugikan baik individu maupun komunitas akademik.

Alasan Menentang Menyontek (Tidak)

Ketidakjujuran dan Ketidakadilan

Menyontek adalah bentuk ketidakjujuran. Ini merusak prinsip integritas akademik yang sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang adil bagi semua siswa. Ketika seorang siswa menyontek, mereka mendapatkan keuntungan yang tidak adil dibandingkan dengan siswa lain yang berusaha belajar dan menyelesaikan ujian dengan jujur. Ini tidak adil bagi mereka yang mematuhi aturan dan menyebabkan sistem akademik yang tidak adil.

Kekurangan Pembelajaran  

Ketika seorang siswa menyontek, mereka tidak benar-benar belajar materi tersebut. Tujuan ujian adalah untuk menilai pengetahuan dan pemahaman. Menyontek menghindari proses ini, yang mengarah pada kurangnya pengembangan keterampilan dan pengingatan informasi yang buruk. Seiring waktu, ini dapat membuat siswa tidak siap menghadapi tantangan akademik atau profesional di masa depan.

Risiko Tertangkap dan Dihukum

Menyontek membawa risiko yang signifikan. Jika tertangkap, siswa bisa menghadapi konsekuensi berat seperti kegagalan ujian, tindakan disipliner, atau bahkan dikeluarkan. Institusi akademik menganggap serius masalah menyontek, dan akibatnya dapat berdampak jangka panjang pada karier akademik siswa dan peluang masa depan mereka.

Alasan Mendukung Menyontek 

Menjamin Nilai Tinggi

Salah satu argumen utama yang mendukung menyontek adalah bahwa itu memberikan cara cepat untuk mendapatkan nilai tinggi. Bagi beberapa siswa yang merasa tertekan dengan ujian atau kurang persiapan, menyontek mungkin terlihat seperti pilihan menarik untuk mendapatkan nilai yang lebih baik dan menghindari stres kegagalan.

Membantu di Saat Kebutuhan

Beberapa siswa mungkin berargumen bahwa menyontek membantu mereka di saat-saat krisis pribadi atau ketika mereka menghadapi keadaan yang sangat membebani. Ini bisa mencakup masalah keluarga, masalah kesehatan, atau stres lain yang membuat sulit untuk fokus pada belajar. Dalam kasus ini, menyontek mungkin dilihat sebagai cara untuk mengatasi tantangan eksternal ini sambil tetap memenuhi persyaratan akademik.

Meningkatkan Kepercayaan Diri

Dalam situasi tertentu, siswa yang menyontek mungkin merasa dorongan sementara pada kepercayaan diri mereka karena nilai yang tinggi. Ini dapat membuat mereka percaya bahwa mereka lebih mampu dari yang sebenarnya, yang bisa memotivasi mereka untuk terlibat lebih dalam dengan studi mereka di masa depan, meskipun dengan dasar yang salah.

Contoh Menentang Menyontek

Di banyak institusi akademik, menyontek memiliki konsekuensi serius. Sebagai contoh, sebuah studi dari University of New Hampshire menemukan bahwa siswa yang tertangkap menyontek lebih cenderung menghadapi hukuman akademik, termasuk skorsing atau pemecatan. Tindakan ini dapat berdampak jangka panjang pada reputasi siswa dan kemajuan akademiknya.

Contoh Mendukung Menyontek

Sebaliknya, beberapa siswa, terutama di lingkungan yang sangat kompetitif seperti sekolah kedokteran atau hukum, berargumen bahwa menyontek diperlukan untuk bertahan hidup. Sebuah laporan dari National Bureau of Economic Research menunjukkan bahwa di lingkungan yang sangat kompetitif, siswa mungkin menyontek untuk mempertahankan nilai mereka dan mengikuti teman-teman mereka, yang menunjukkan bahwa tekanan untuk tampil sering kali menyebabkan keputusan tidak etis.

Sebagai kesimpulan, meskipun menyontek mungkin memberikan manfaat jangka pendek seperti nilai tinggi dan dorongan sementara pada kepercayaan diri, konsekuensi jangka panjang jauh lebih merugikan. Ini merusak pertumbuhan pribadi, keadilan dalam sistem akademik, dan dapat menyebabkan hukuman akademik yang parah. Risiko jauh lebih besar daripada potensi manfaat, menjadikan menyontek dalam ujian sebagai praktik yang tidak dapat diterima dalam upaya mencapai pendidikan

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun