Mohon tunggu...
Apwina ShintiaKapisa
Apwina ShintiaKapisa Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa/Universitas Pancasila

Saya Apwina, Mahasiswa Universitas Pancasila dan Seorang pecinta novel yang menemukan kegembiraan dalam meresapi kisah-kisah inspiratif. Suatu saat saya sangat tertarik untuk menulis, selain membaca dan menulis, saya juga senang menyerap berbagai konten online yang memperluas pandangan saya tentang dunia. Saya berharap dengan mengeksplorasi keindahan kata-kata dan imajinasi, dapat menciptakan karya-karya yang menginspirasi dan memberi dampak positif bagi orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Bersama Kita Bisa: Peran Laki-Laki dalam Mendorong Kesetaraan Gender

8 April 2024   09:30 Diperbarui: 8 April 2024   09:41 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apakah peran laki-laki mendorong kesetaraan gender memiliki dampak kedepannya? Jawabannya adalah Iya, Peran laki-laki dalam mendorong kesetaraan gender juga memiliki dampak jangka panjang dalam membentuk pemikiran generasi mendatang. Sebagai contoh, dengan mendidik dan membesarkan anak bagi seorang laki-laki yang telah berkeluarga, mempunyai kesempatan untuk mewariskan nilai-nilai egaliter, mengajarkan pentingnya menghormati dan mendukung perempuan, dan meruntuhkan stereotip gender yang membatasi. Dengan melakukan hal tersebut, sebagai laki-laki dapat berperan dalam menciptakan budaya yang menghargai semua individu, tanpa memandang gender atau jenis kelamin.

Selain itu di dalam lingkup keluarga, dorongan orang tua terhadap kesetaraan gender di rumah juga memberikan dampak positif yang sangat signifikan. Misalnya, ketika anak-anak menyaksikan ayah mereka membantu di rumah atau ibunya bekerja di luar rumah, hal ini membuat mereka belajar bahwa tugas dan tanggung jawab tidak harus dibedakan berdasarkan jenis kelamin. Hal ini membantu membentuk pemahaman bahwa laki-laki dan perempuan memiliki kemampuan yang sama dan mampu untuk menyelesaikan berbagai tugas dengan sangat baik.

Pengaruh positif dalam membentuk pola pikir generasi yang akan datang mengenai kesetaraan gender dapat juga kita lihat dalam berbagai aspek kehidupan. Misalnya, dalam dunia pendidikan, siswa laki-laki dan perempuan mempunyai kesempatan yang sama untuk belajar dan mengikuti berbagai kegiatan, termasuk olahraga, seni, sains, dan teknologi. Hal ini membantu menyebarkan pemahaman bahwa setiap individu, apapun jenis kelaminnya, mempunyai hak dan potensi yang sama untuk mengejar impian dan tujuan hidupnya.

Selain itu, peran komunikasi juga sangat penting dalam perkembangan ideologi generasi mendatang tentang kesetaraan gender. Dengan menampilkan karakter perempuan yang kuat dan mandiri dalam film, acara televisi, dan sastra, media dapat membantu mengubah stereotip konvensional mengenai peran gender. Anak-anak dan remaja yang mendapatkan teladan positif ini akan lebih mengapresiasi dan menerima konsep kesetaraan gender secara lebih terbuka.

Storytelling Menciptakan Kesetaraan Gender: Bersama-Sama Kita Bisa

Kesetaraan gender merupakan salah satu isu yang terus muncul dalam diskusi publik global. Meskipun banyak kemajuan yang telah dicapai, banyak juga tantangan yang ada menunjukkan bahwa jalan menuju kesetaraan sejati masih sangat jauh. Namun, dalam menghadapi tantangan-tantangan ini, suara-suara untuk menciptakan kesetaraan gender dan perubahan mulai bermunculan di berbagai lapisan masyarakat, memperjuangkan kesetaraan gender dengan berbagai cara yang cukup menginspirasi. Seperti yang dikisahkan berikut!!

Dikisah dari balik layar media yang memukau yang jarang didengar, terdapat perjuangan seorang jurnalis muda penuh dedikasi, di tengah lingkungan kerja yang tidak selalu bersahabat, ia selalu menghadapi tantangan dan dilema yang kerap membuatnya meragukan kemampuan diri sendiri.

Awal Mula Kisah "Akhensa"

Akensha merupakan seorang jurnalis muda perempuan yang berdedikasi, Ia bekerja di salah satu Media A salah satu platform media yang lumayan terkenal di kota B. Sayangnya, dalam lingkungan kerjanya Akhensa sering sekali diremehkan oleh rekan kerja prianya Bernama Albert. Albert adalah seorang pria yang memiliki pandangan sempit mengenai perempuan, Albert Sering sekali merendahkan Akhensa dan menganggapnya tidak pantas untuk melakukan tugas-tugas penting di tempat kerjanya, sebab Albert merasa bahwa Akhensa merupakan seorang perempuan yang dimana perempuan sering kali dianggap lemah dan tak bisa berbuat apa-apa, menurut Albert akan lebih baik jika akhensa hanya berada di dapur. Setiap harinya saat bekerja Akhensa selalu mendapatkan tatapan sinis dan ungkapan-ungkapan meremehkan dari Albert, seperti “Apa kau yakin melibatkan dia?”atau"Pasti menyusahkan”, dan ungkapan-ungkapan meremehkan lainnya yang membuat Rasa putus asa mulai menghampiri Akhensa, sehingga membuatnya mulai meragukan kemampuannya sendiri.

Puncak Perubahan

Namun, saat segalanya mulai tampak suram dan melelahkan bagi Akhensa, sosok rekan kerja lainnya muncul, yaitu Bara. Bara merupakan Seorang jurnalis muda cerdas yang sangat peduli terhadap pentingnya kesetaraan gender. Ia melihat potensi dan kemampuan pada diri Akhensa dan dengan sangat perhatian dan juga suportif, Bara memberi semangat pada Akhensa untuk tidak putus asa dan meragukan kemampuan dirinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun