Peran laki-laki dianggap lebih unggul dan dominan dibandingkan perempuan karena dalam norma gender, laki-laki dianggap sebagai pemimpin perempuan, seperti menafkahi istri dan anak, serta karena sebagian masyarakat berpandangan bahwa laki-laki mempunyai kedudukan yang lebih tinggi dibandingkan perempuan. Laki-laki seringkali dianggap sebagai kepala keluarga dan oleh karena itu mempunyai tanggung jawab untuk memberi mereka lebih banyak hak dan peluang yang lebih baik. Di sisi lain, perempuan diharapkan menjadi feminin sejak usia muda, sebagai orang dewasa, perempuan harus melakukan tugas sehari-hari seperti pekerjaan rumah dan mengasuh anak dan peran laki-laki sebagai pencari nafkah seringkali membatasi peran sosial perempuan dan laki-laki. Ketimpangan kekuasaan dalam masyarakat cenderung berpihak pada laki-laki. Hal ini menciptakan kesenjangan yang sangat besar dalam masyarakat, dimana perempuan seringkali dianggap lemah karena harus berperan untuk mengurus ibu rumah tangga, membesarkan seorang anak, dan menjadi pendamping yang baik bagi sang suami.
Saat ini, partisipasi perempuan tidak hanya menuntut persamaan hak namun juga menegaskan fungsi mereka yang berarti dalam pembangunan masyarakat Indonesia. Mengingat potensi perempuan sebagai sumber daya manusia, maka upaya untuk melibatkan perempuan dalam proses pembangunan bukan hanya merupakan tindakan yang manusiawi namun juga efektif karena tidak ada perempuan yang berpartisipasi dalam proses pembangunan. Pembangunan adalah kegagalan, pemborosan dan dampak negatif, Dampak terhadap laju pertumbuhan ekonomi (Pudjiwati, 1983).
Peran Penting Laki-Laki
Lalu, Bagaimana sih Peran penting laki-laki dalam mendorong kesetaraan gender? Partisipasi laki-laki dalam melawan ketidakadilan dan kekerasan terhadap perempuan merupakan bagian dari upaya tanggung jawab dan partisipasi laki-laki untuk mencapai kesetaraan gender.
Laki-laki memainkan peran penting dalam mendorong kesetaraan gender. Pertama, mereka perlu meningkatkan kesadaran tentang kesetaraan gender dan mengakui hak istimewa yang mereka miliki sebagai laki-laki. Selain itu, laki-laki dapat mendukung perempuan di sekitarnya dengan mendengarkan mereka, menghormati mereka, dan memberikan dukungan emosional. Mereka juga dapat berkontribusi dalam pekerjaan rumah tangga dengan membagi pekerjaan secara adil sehingga mengurangi beban perempuan.
Selain itu, Laki-laki dapat mendorong kesetaraan gender dengan berbagai cara. Misalnya, laki-laki dapat memulai dengan meningkatkan pemahaman mereka tentang isu-isu kesetaraan gender melalui pendidikan dan kesadaran. Selanjutnya, laki-laki bisa mengubah perilaku dan sikap pribadi mereka sendiri dengan menghindari perilaku yang mendukung stereotip gender negative. Seperti di dalam rumah tangga, laki-laki dapat berkontribusi secara aktif dalam pekerjaan rumah tangga dan merawat anak, membantu menciptakan lingkungan yang menghargai kontribusi perempuan dan laki-laki secara sama. Di tempat kerja, mereka bisa menjadi advokat untuk kebijakan yang mendukung kesetaraan gender dan menentang diskriminasi. Selain itu, Laki-laki juga dapat menggunakan privilese dan pengaruh mereka untuk membela kesetaraan gender, mendukung organisasi dan inisiatif yang memperjuangkan kesetaraan, serta membangun hubungan yang didasarkan pada saling menghormati dengan perempuan.
Salah satu aspek kunci peran laki-laki dalam meningkatkan kesadaran tentang kesetaraan gender adalah dengan mengubah pemikiran dan perilaku mereka di lingkungannya. Seringkali, stereotip gender yang restriktif masih tetap melekat, bahkan di lingkungan yang paling progresif sekalipun. Laki-laki mempunyai kemampuan untuk melawan stereotip ini dengan menjadi teladan yang baik bagi laki-laki, anak laki-laki mapun anak perempuan di sekitar mereka. Dengan membantu perempuan mencapai tujuan mereka, baik dalam karier maupun kehidupan pribadi, laki-laki dapat membantu menghilangkan batasan yang tidak perlu.
Mengubah Norma dan Stereotip Tradisional
Inilah salah satu alasan mengapa masalah kesetaraan gender masih tetap ada? Ya Benar!! Kepercayaan tradisional mengenai peran gender. Kepercayaan tradisional mengenai peran gender hingga saat ini masih dianggap oleh banyak individu di masyarakat sebagai norma atau standar sosial. Dengan menjadikannya sebagai satu-satunya standar bagi setiap orang, peran ini dapat membuat sebagian orang merasa dibatasi karena tidak cocok atau tidak nyaman dengan peran tersebut (Angelina & Arianto, 2022).
Salah satu kontribusi utama laki-laki dalam mendorong kesetaraan gender adalah dengan mengubah norma dan stereotip tradisional yang sudah tertanam kuat di masyarakat. Mereka mungkin berpartisipasi dalam pengasuhan anak dan pekerjaan rumah tangga, yang sering kali dianggap sebagai tanggung jawab perempuan saja, kemudian mendukung pasangan dan anak perempuan mereka dalam mengejar impian mereka. Oleh karena itu, laki-laki berperan penting dalam menghilangkan stigma dan membuka ruang bagi perempuan untuk mengejar karir dan ambisinya.
Membentuk Pemikiran Generasi Mendatang