Mohon tunggu...
Wina Agustina
Wina Agustina Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Hujan yang Dirindukan

24 Maret 2017   08:54 Diperbarui: 24 Maret 2017   17:00 593
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hujan...

Jika air mu larut bersama kenanganku dengannya.

Mengapa masih saja aku yang harus mengenangnya.

Bukankah dia juga kehilanganku.

Kehilangan masa-masa berdua.

Kehilangan kebisaan-kebiasaan yang selalu dilakukan bersama.

Hujan...

Jika air mu selalu membasahi ingatanku tentangnya.

Mengapa masih saja aku yang harus memikirkannya.

Bukankah dia juga pernah denganku.

Memikirkan dunia bersamaku.

Hujan...

Jika rindumu tak juga sampai padanya.

Bolehkah aku meminta padamu sebagai pelantaranya.

Sungguh aku mendambakan.

Kebersamaannya dulu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun