"Terus, kalau sudah jadi pengikut Dajjal, apa masih bisa diselamatkan tengku?"
"Sulit, sekali orang masuk perangkap Dajjal, orang sudah tidak bisa keluar."
"Kenapa Tengku?"
"Karena kalau sudah menjadi pengikut Dajjal, akalnya jadi terbolak balik, yang benar dia lihat salah, yang salah dia lihat benar, siang dia lihat seperti malam, malam baginya adalah siang, seperti rengkebel" terang Tengku Lah.
Rengkebel itu apa Wan? Bisik Poniman yang tak mengerti bahasa Gayo ke telinga Irwan
"Kampret" jawab Irwan juga dengan cara berbisik, Poniman manggut-manggut.
"Dajjal itu orang Islam juga seperti kita tengku?"
"Hmmm....Dajjal itu agamanya tidak jelas, tapi karena yang mau disesatkan orang Islam, supaya orang percaya, tentu saja dia mengaku beragama Islam seperti kita."
Anak-anak itu terdiam dengan wajah tampak khawatir, membayangkan sosok Dajjal yang diceritakan Tengkunya, rajin shalat saja tak luput dari perangkapnya, lalu harus bagaimana.
"Terus kalau rajin Shalat saja masih bisa masuk perangkapnya, bagaimana caranya kita bisa menghindar dari jebakan Dajjal tengku?"
"Begini, kuncinya ada di kerendahan hati, jauhkan diri kalian dari sikap sombong, jangan pernah merasa sebagai orang paling baik, jangan pernah merasa diri paling beriman. Lakukan ibadah dengan ikhlas selebihnya serahkan semua pada Allah"