"Kalau kita jadi pengikutnya terus bagaimana Tengku?" kali ini Umin, anak paling kecil berbaju kaos hijau yang duduk di samping Irwan yang bertanya dengan suara khas bocahnya.
"Kalau mengikuti Dajjal, manusia akan tersesat  dan masuk neraka" tegas Tengku Lah.
Sembilan anak yang mendengarkan cerita Tengku Lah bergidik.
"Kenapa orang bisa percaya dengan tipu daya Dajjal tengku?"
"Itu karena Dajjal ini sangat licik, di tangannya ada air dan api yang akan diberikannya pada manusia yang akan dia sesatkan.  Dajjal dengan kelicikannya bisa membuat  manusia tertipu, ketika dia menunjukkan  air sebenarnya yang ditunjukkan Dajjal adalah api yang membakar. Sebaliknya ketika yang dia tunjukkan api dan di mata manusia terlihat sebagai api, sesungguhnya itu adalah air minum dingin yang segar." Urai Tengku Lah.
"Kok bisa terbalik-balik begitu tengku?"
"Ya, tentu saja karena Allah memberikan kemampuan seperti itu pada Dajjal"
"Lalu kalau Dajjal sebegitu saktinya, bagaimana caranya supaya kita selamat dari bujuk rayunya tengku, apakah kita harus rajin shalat?"
"Tentu saja," jawab Tengku Lah sambil tertawa kecil.
"Jadi pengikut Dajjal itu orang yang nggak pernah shalat tengku?"
"Oh tidak, sebaliknya, para pengikut Dajjal itu justru orang yang rajin shalat, mereka adalah orang-orang  yang merasa memiliki iman kokoh, sehingga timbul ujub dan kesombongan dalam hatinya,  lalu karena hatinya sudah tertutup kesombongan tanpa sadar dia menjadi pengikut Dajjal, api yang dibawa Dajjal disangkanya air"