Mohon tunggu...
Laksamana Fadian Z.R.
Laksamana Fadian Z.R. Mohon Tunggu... Politisi - A writer, Debater, Philantrophist

Mawapres Utama UM 2019 YSEALI Alumni

Selanjutnya

Tutup

Money

Unified UMKM, Ide Fintech Berfiturkan 4P untuk Merevitasliasi UMKM di Era Bonus Demografi

9 Januari 2020   12:27 Diperbarui: 9 Januari 2020   17:10 376
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Selain itu, dengan adanya kemudahan akses feedback, UMKM akan semakin mudah memahami keinginan pasar yang dinamis. Begitupun pula dengan prinsip transpasi pada proses pengolahan, QC & sertifikasi hingga distribusi yang dipaparkan pada halaman profil tiap unit UMKM yang akan mempersuasi usaha besar (UB) dengan akses exporting produk untuk tidak akan ragu untuk menjual produk UMKM ke pasar mancanegara.

Fitur ketiga dari 4P UMKMu adalah Portal Online Marketplace. Dalam praktiknya, online marketplace UMKMu akan lebih dari sekedar online shop seperti Bukalapak yang memiliki kebijakan fitur premium untuk meningkatkan SEO (Search Engine Optimization) dimana pedagang harus membayar ratusan ribu agar produknya dapat masuk list pencarian Google.

Belum lagi produk yang sebagian besar adalah impor atau produksi UB (Usaha Besar) tersebut dipajang di lebih dari 1 pelapak yang saling memanipulasi daftar pencarian dan membuat persaingan yang tidak sehat. Hal inilah yang membuat produk UMKM tenggelam di ribuan produk pedagang besar yang mendominasi beranda flash sale. Dengan adanya online marketplace UMKMu, tiap unit UMKM akan memiliki halaman profil usaha yang terpublikasi pada website/app UMKMu.

Halaman profil yang menyuguhkan produk, review, dan informasi perusahaan dapat dikustomisasi sendiri dengan domain yang dibayar secara kolektif. Mereka tidak akan lagi menggantungkan promosi produknya kepada showroom tahunan kabupaten, atau menyerahkan produknya kepada tengkulak yang memiliki rantai distribusi yang panjang sehingga UMKM dapat menerapkan harga pasar untuk mengambil keuntungan proporsional.

Selain itu, UMKMu memungkinkan UMKM untuk mempenetrasi produksinya dari skala pasar nasional menuju global dengan melihat pertumbuhan pengguna internet nasional hingga 143,26 juta populasi sepanjang 2017 dan pertumbuhan per tahunnya yang hingga 11 juta (APJII, 2017). Hal ini juga didukung dengan program Palapa Ring dimana kontruksi fiber optic dijalankan hingga area rural.

Gambar 4. Tampilan Portal Online Marketplace UMKMu

Dalam praktiknya, UMKMu tidak hanya berjalan secara online, UMKM berorientasi online yang tidak memiliki karyawan untuk melakukan personalisasi e-marketing akan dibantu oleh personil gabungan dari mahasiswa sesuai bidang studi dan personil UMKMu yang digerakkan ke tiap titik klaster.

Ditambah lagi, bagi UMKM yang memiliki SDM dan jaringan internet terbatas akan menerima pesanan pembelian nya melewati SMS gateway yang akan diforward secara otomatis oleh sistem Online marketplace UMKMu. Kedepannya, Online marketplace akan menjadi media belajar UMKM dan klaster wilayah untuk mengetahui permintaan pasar dengan mengkomparasi produknya dengan ratusan produk yang sama sehingga akan memicu R&D improvisasi produk yang lebih baik dan berinisiatif untuk membidik pangsa pasar yang lebih luas.

Tidak kalah penting dari itu semua, Big Data Online Marketplace akan menjadi dasar analisa Bank untuk menganalisa kemampuan UMKM dalam membayar cicilan KUR (Kredit Usaha Rakyat) dari histori penjualan yang terdiri dari feedback kepuasan pelanggan, jumlah penjualan dan jumlah arus pemasukan yang diteliti dari rekening UMKMu yang menjebatani pembeli dengan UMKM.

Sehingga, UMKM yang masih berjalan dalam rentang kurang dari 6 bulan dapat mengajukan pinjaman KUR disamping P2P lending system. Bank akan lebih leluasa dalam memberikan pinjaman kredit karena terbantu dengan parameter analisa keuangan independen dan valid untuk melihat performa pembayaran kredit usaha tersebut. 

Fitur terakhir dari 4P UMKMu ialah Portal Kemitraan. Pada praktiknya, tidak semua UMKM terbantu dengan online marketplace sebab konsep bisnis mereka berbentuk business to business (B2B) dimana UMKM memerlukan kerjasama dengan sesama UMKM, ritel atau yang paling dominan ialah dengan UB (Usaha Besar) agar bisnis mereka berjalan. Sebagai contoh ialah PT. Avesta Continental Pack yang menyerap produksi jamu dari perusahaan kecil untuk melalui proses packaging dan pemasaran PT. Avesta itu sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun