1.) UMKM termodali, financially sustain dan ekspansif dengan Portal Investasi berbasis P2P group lending system;
2.) Unit UMKM mempelajari akuntansi berbasis User-friendly SAAC, manajemen usaha berbasis production-marketing intellegence lewat Portal Financial planning and managerial training berbasis online dan direct visitation untuk memanfaatkan suntikan modal awal secara strategis
3.) UMKM yang telah ekspansif akan memperbaiki kualitas dan kuantitas output produksi; output surplus itu dipasarkan ke ruang publik dengan Portal Online-Market; Database yang didapat dari feedback dan data penjualan akan dikumpulkan ke Big data untuk menganalisa pola kerja UMKMu dan untuk parameter Bank untuk menentukan analisa performance kredit unit UMKM
4.) UMKM yang berekspansi lagi dengan modal KUR yang dimudahkan dengan big data akan memiliki omzet yang lebih besar; yang berarti dapat bermitra dengan UB untuk penetrasi market yang lebih luas lewat Portal Kemitraan. Penetrasi pasar dan daya produksi yang lebih besar mengerucut menjadi satu hasil, penyerapan tenaga kerja yang maksimal, persis seperti apa yang kita harapkan dengan Bonus demografi.
Gambar 1. Diagram mekanisme kerja UMKM
Fitur pertama dari konsep 4P Fin-Tech UMKMu adalah Portal Investasi (Capital Market). Mekanisme Portal ini adalah berbasis P2P Group Lending system yang mana bekerja dengan menghubungkan antara investor yang disini adalah peminjam modal untuk mendanai unit UMKM atau sekelompok UMKM di sebuah klaster wilayah yang :
1. Kesulitan untuk mendapatkan KUR Bank karena wilayah yang semi-terisolasi, rendahnya jumlah asset yang dimiliki, dan track record keuangan yang terbatas dikarenakan usaha tersebut masih baru.
2. Menginginkan pencairan dana yang cepat dibandingkan Bank yang prosesnya bisa berbulan-bulan dikarenakan usaha yang komoditas produksi nya berbasis trend harus mengikuti dinamika pasar.
UMKMu akan menjadi entitas perantara antara peminjam modal dengan penerima modal (UMKM) dengan melakukan listing klaster/paguyuban UMKM di wilayah homogeneous yang membutuhkan modal dan yang memiliki ROI (Return Rate Investment) yang paling menjanjikan.
Sistem peminjaman group lending system / peminjaman berkelompok / tanggung renteng yang ditujukan kepada satu klaster daripada satu individu UMKM dimaksudkan untuk mengurangi resiko kredit macet dengan cara apabila 1 UMKM memiliki kegagalan bayar maka anggota paguyuban klaster akan menambal kerugian yang ada.
Untuk melakukan proses analisa resiko NPL dari tiap klaster dan untuk menghindari "usaha bodong", tim gabungan auditor dari personil UMKMu yang diseleksi dari masyarakat dan dibantu oleh Mahasiswa yang akan diterjunkan langsung secara berkala.