Mohon tunggu...
Wima69
Wima69 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Have a nice day!

:)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Be Yourself, Memetik Makna dari Film "Hard Love"

13 Januari 2022   10:30 Diperbarui: 13 Januari 2022   10:33 684
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Namun karena keluarga Josh sudah terlanjur mengira bahwa Natalie adalah kekasih dari Josh, maka Natalie diminta Josh untuk berpura-pura menjadi tunangannya hingga Natal dan kemudian berencana memutuskannya agar Natalie dapat berpacaran dengan Tag. Mereka berdua kemudian menjalani kesehariannya dengan kepalsuan. 

Mereka berpura-pura menjalani hidup layaknya kekasih. Namun pada akhirnya semua kepalsuan tersebut sudah tidak dapat dibendung lagi dan pada akhirnya terungkap. Mereka berdua pada akhirnya terpaksa berpisah, namun ketika berpisah, Natalie baru menyadari bahwa ia merasa nyaman ketika menjalani hari-hari bersama Josh dan akhirnya kembali pada Josh untuk mengungkapkan perasaannya.

Dari film "Love Hard" ini kita dapat belajar bahwa hendaknya kita harus menjadi diri kita sendiri apa adanya. Kita tahu bahwa tokoh Josh memalsukan identitasnya pada aplikasi kencan agar terlihat bagus dimata orang lain. Ia merasa minder dengan penampilan dan hobinya dan merasa akan amat rendah presentase kecocokannya apabila ia menggunakan profilnya yang asli. 

Namun dari kepasuan tersebut justru menimbulkan masalah baru yang justru semakin rumit. Seiring berjalannya waktu, pada akhirnya Natalie mampu menyadarkan Josh bahwa ia sebenarnya memiliki daya tariknya tersendiri yang layak untuk dibanggakan. Dari situlah kemudian Josh pada akhirnya mampu menerima dirinya sendiri apa adanya dan mampu untuk menjadi dirinya sendiri.

Dalam hidup, kita acapkali juga demikian. Kita merasa bahwa diri kita itu "kurang", sehingga kita akhirnya justru ingin menjadi orang lain yang kita anggap "lebih" dari kita. 

Dengan demikian kita jutru tidak mampu menerima diri kita apa adanya dan tidak dapat menjadi pribadi yang autentik. Padahal menjadi pribadi yang autentik itu penting, karena pada akhirnya kita akan merasa sakit sendiri apabila kita hidup dalam kebohongan. 

Hendaknya kita harus yakin dan percaya, serta mau menerima diri kita apa adanya dengan segala kelebihan dan kekurangan yang ada. Setiap manusia diciptakan dengan alasan, maka pasti ada alasan mengapa Ia menciptakan kita dengan segala kelebihan dan kekurangan yang ada. 

Maka dari itu hendaknya kita mau untuk menerima dan mensyukurinya dan menjadi diri kita sendiri. Kita lahir sebagai diri kita yang asli, maka hendaknya selama hidup kita juga asli hingga mati. Hal ini karena acapkali kita lahir sebagai seorang yang asli, namun mati sebagai "fotocopy".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun