Mohon tunggu...
Wily Wijaya
Wily Wijaya Mohon Tunggu... Lainnya - Pendidik

Medan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Museum Perumusan Naskah Proklamasi dalam Edutainment Indonesia Merdeka

8 Oktober 2018   11:52 Diperbarui: 8 Oktober 2018   15:58 782
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pembukaan Edutainment Indonesia Merdeka (dok. pri.)

Tanggal 23 September 2018, Museum Proklamasi bekerja sama dengan Komunitas Jelajah Budaya (KJB) mengadakan Edutainment Indonesia Merdeka. Komunitas Jelajah Budaya (KJB) merupakan komunitas yang peduli pada seni, budaya, bangunan tua serta peninggalan sejarah bangsa. 

Diadakan di Museum Perumusan Naskah Proklamasi beralamat di Jl. Imam Bonjol No. 1, Jakarta 10310. Diawali dengan pembukaan, menyanyikan lagu Indonesia Raya dalam 3 stanza, kata pengantar mewakili Museum Proklamasi dan dari KJB yaitu Bapak Kartum.

Sekilas isi Museum Perumusan Naskah Proklamasi (dok. pri.)
Sekilas isi Museum Perumusan Naskah Proklamasi (dok. pri.)
Gedung Museum didirikan pada tahun 1920-an dengan gaya Eropa. Memiliki luas tanah 3.914 m2 dan  luas bangunannya 1.138,10 m2. Perumusan Naskah Proklamasi ini dilaksanakan di bekas gedung kediaman Laksamana Tadashi Maeda beralamat di jalan Meiji Dori (sekarang jalan Imam Bonjol No. 1) dan berlangsung sebelum Proklamasi tanggal 17 Agustus 1945. Pada tanggal 24 November 1992, gedung ini dijadikan Museum Perumusan Naskah Proklamasi.

Sekilas isi Museum Perumusan Naskah Proklamasi (dok. pri.)
Sekilas isi Museum Perumusan Naskah Proklamasi (dok. pri.)
Ada 4 ruang penting dalam Museum yaitu ruang tamu Pertemuan, ruang Perumusan, ruang Pengesahan dan  ruang Pengetikan. Sisa ruang lain yaitu ruang Menjelang Proklamasi, ruang Sekitar Proklamasi, ruang Mempertahankan Kemerdekaan dan ruang Tokoh Yang Hadir.

1. Ruang Pertemuan merupakan tempat peristiwa bersejarah yang pertama dalam persiapan Perumusan Naskah Proklamasi. Ruangan tersebut adalah ruang tamu yang juga digunakan sebagai kantor oleh Maeda.

2. Ruang Perumusan adalah ruang makan dan tempat mengadakan rapat. Dini hari menjelang pukul 03.00 WIB. Soekarno, Hatta dan Ahmad Soebardjo memasuki ruangan ini dan mengitari meja bundar, sedangkan Soediro (mbah), dan B.M. Diah mengikuti dan duduk di ruang agak belakang.

Dengan demikian teks proklamasi menjadi sebagai berikut:

Proklamasi

Kami Bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan Indonesia. Hal-hal jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l diselenggarakan          dengan tjara saksama dan dalam tempoh jang sesingkat-singkatnya.

Djakarta, 17-8-05

Wakil-wakil Bangsa Indonesia

3. Ruang Pengesahan yaitu ruang dimana setelah konsep Naskah Proklamasi diutarakan kepada hadirin di serambi muka (ruang pengesahan atau penandatanganan naskah Proklamasi). Soekarno mulai membacakan rumusan pernyataan kemerdekaan yang telah dibuat itu secara perlahan-lahan dan berulang-ulang. Setelah itu beliau bertanya kepada hadirin, setuju. Kemudian diulang lagi pertanyaan oleh Soekarno, Benar-benar semua saudara setuju? Jawabannya adalah sama yaitu, "setuju".

4. Ruang Pengetikan yaitu ruang dimana setelah mendapat persetujuan dari hadirin, Soekarno meminta agar Sayuti Melik mengetik Naskah Proklamasi. Sayuti Melik mengetik Naskah Proklamasi di ruang bawah tangga dekat dapur dengan ditemani oleh B.M. Diah.

Konsep naskah proklamasi diketik oleh Sayuti Melik dengan mengadakan perubahan tiga kata, yaitu kata "tempoh" menjadi "tempo", kata "Wakil-Wakil Bangsa Indonesia" menjadi "Atas Nama Bangsa Indonesia", begitu juga dengan penulisan hari, bulan dan tahun. (Referensi: 4 ruang penting dalam Museum dikutip dari: http://munasprok.or.id/)

Kelompok Bung Tomo in Action (dok. pri.)
Kelompok Bung Tomo in Action (dok. pri.)
Setelah mengelilingi ruangan yang ada di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, diadakan perlombaan Edutainment Indonesia Merdeka. Kelompok dibagi berdasarkan pertanyaan dan jawaban setiap dua orang dan ada lima pasang dalam satu kelompok yaitu peristiwa Bandung Lautan Api. Di setiap kelompok ada 10 orang peserta.

Lomba (dok. pri.)
Lomba (dok. pri.)
Pertama sekali setiap kelompok disuruh membuat perahu sekoci dengan selembar kertas sehingga semua anggota kelompok bisa masuk didalamnya. Kertas dan gunting digunakan untuk  membuat lingkaran tanpa terputus. Diberikan amplop sesuai urutan untuk melanjutkan permainan. Jadilah kami masuk dalam kelompok Bung Tomo. 

Perlombaan dimulai yaitu mengangkat air dalam gelas plastik dengan karet yang diikat tali plastik pada 4 penjuru dan membawa ke arah tengah halaman (foto pada gambar adalah foto kelompok lain). Kemudian menghafalkan teks Proklamasi (tidak ada foto). 

Dilanjutkan dengan tebak kata dan memperagakannya tanpa berbicara (aduh, kena saya yang peraga hehe dan foto pada gambar sebelum masuk ke ruang tebak kata) dan terakhir memasangkan bait lagu Indonesia Raya dalam 3 stanza (foto pada gambar adalah hasil susunan kelompok Bung Tomo). 

Di sini dibutuhkan kesabaran dan kekompakan tim. Walaupun tidak saling kenal tetapi tetap kompak. Dan kita dapat keseluruhan amplop ada 4 yang berisi potongan-potongan tugas terakhir. Ternyata kita harus foto di bunker atau ruang bawah tanah di halaman belakang. Dan jreng-jreng misi selesai. Acara dilanjutkan makan siang, kuis dan pembagian hadiah juara 1 dan 2.

Kalah menang itu biasa, yang penting kita sudah berusaha.

Semangat dan Merdeka!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun