Tanggal 23 September 2018, Museum Proklamasi bekerja sama dengan Komunitas Jelajah Budaya (KJB) mengadakan Edutainment Indonesia Merdeka. Komunitas Jelajah Budaya (KJB) merupakan komunitas yang peduli pada seni, budaya, bangunan tua serta peninggalan sejarah bangsa.Â
Diadakan di Museum Perumusan Naskah Proklamasi beralamat di Jl. Imam Bonjol No. 1, Jakarta 10310. Diawali dengan pembukaan, menyanyikan lagu Indonesia Raya dalam 3 stanza, kata pengantar mewakili Museum Proklamasi dan dari KJB yaitu Bapak Kartum.
1. Ruang Pertemuan merupakan tempat peristiwa bersejarah yang pertama dalam persiapan Perumusan Naskah Proklamasi. Ruangan tersebut adalah ruang tamu yang juga digunakan sebagai kantor oleh Maeda.
2. Ruang Perumusan adalah ruang makan dan tempat mengadakan rapat. Dini hari menjelang pukul 03.00 WIB. Soekarno, Hatta dan Ahmad Soebardjo memasuki ruangan ini dan mengitari meja bundar, sedangkan Soediro (mbah), dan B.M. Diah mengikuti dan duduk di ruang agak belakang.
Dengan demikian teks proklamasi menjadi sebagai berikut:
Proklamasi
Kami Bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan Indonesia. Hal-hal jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l diselenggarakan      dengan tjara saksama dan dalam tempoh jang sesingkat-singkatnya.
Djakarta, 17-8-05
Wakil-wakil Bangsa Indonesia
3. Ruang Pengesahan yaitu ruang dimana setelah konsep Naskah Proklamasi diutarakan kepada hadirin di serambi muka (ruang pengesahan atau penandatanganan naskah Proklamasi). Soekarno mulai membacakan rumusan pernyataan kemerdekaan yang telah dibuat itu secara perlahan-lahan dan berulang-ulang. Setelah itu beliau bertanya kepada hadirin, setuju. Kemudian diulang lagi pertanyaan oleh Soekarno, Benar-benar semua saudara setuju? Jawabannya adalah sama yaitu, "setuju".
4. Ruang Pengetikan yaitu ruang dimana setelah mendapat persetujuan dari hadirin, Soekarno meminta agar Sayuti Melik mengetik Naskah Proklamasi. Sayuti Melik mengetik Naskah Proklamasi di ruang bawah tangga dekat dapur dengan ditemani oleh B.M. Diah.
Konsep naskah proklamasi diketik oleh Sayuti Melik dengan mengadakan perubahan tiga kata, yaitu kata "tempoh" menjadi "tempo", kata "Wakil-Wakil Bangsa Indonesia" menjadi "Atas Nama Bangsa Indonesia", begitu juga dengan penulisan hari, bulan dan tahun. (Referensi: 4 ruang penting dalam Museum dikutip dari: http://munasprok.or.id/)
Perlombaan dimulai yaitu mengangkat air dalam gelas plastik dengan karet yang diikat tali plastik pada 4 penjuru dan membawa ke arah tengah halaman (foto pada gambar adalah foto kelompok lain). Kemudian menghafalkan teks Proklamasi (tidak ada foto).Â
Dilanjutkan dengan tebak kata dan memperagakannya tanpa berbicara (aduh, kena saya yang peraga hehe dan foto pada gambar sebelum masuk ke ruang tebak kata) dan terakhir memasangkan bait lagu Indonesia Raya dalam 3 stanza (foto pada gambar adalah hasil susunan kelompok Bung Tomo).Â
Di sini dibutuhkan kesabaran dan kekompakan tim. Walaupun tidak saling kenal tetapi tetap kompak. Dan kita dapat keseluruhan amplop ada 4 yang berisi potongan-potongan tugas terakhir. Ternyata kita harus foto di bunker atau ruang bawah tanah di halaman belakang. Dan jreng-jreng misi selesai. Acara dilanjutkan makan siang, kuis dan pembagian hadiah juara 1 dan 2.
Kalah menang itu biasa, yang penting kita sudah berusaha.
Semangat dan Merdeka!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H