Memang harus diakui, dari belasan (yang nantinya setelah digitalisasi akan menjadi puluhan) stasiun televisi, hanya beberapa yang mampu memberikan konten yang mumpuni baik dari segi kualitas maupun keragamannya.
Masih ada media yang digarap dengan serius sehingga mampu menghadirkan konten mumpuni. Contohnya beberapa stasiun televisi mampu menghadirkan kearifan lokal dari berbagai daerah di Indonesia dan menyajikan dengan apik di dunia audio visual alias televisi. Bahkan ada program televisi yang bertahan dengan menayangkan cuplikan video dengan narasi yang berisi informasi yang mendidik.
Namun bukan berarti kita mesti terbiasa dengan kondisi media (utamanya televisi) saat ini.
Kita mesti mendorong media menghasilkan konten berkualitas dan tidak hanya sentralitis di Jakarta. Kita harus mengingatkan media bahwa Indonesia bukan hanya Pulau Jawa, Jabodetabek atau secuil Kota Jakarta.
Setidaknya, bukankah lebih baik masyarakat Banda Aceh diberi informasi untuk mengenal daerahnya dan mitigasi bencana daripada betapa tampannya Agus Harimurti Yudhoyono?
*) Tulisan ini sudah dipublikasikan di situs pribadi www.catatanwilly.xyz
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI