Saya banyak terinspirasi mengenai ide generasi mendatang ini dari Arie Keriting host acara yang saya hadiri tersebut. Beliau memang terkenal sangat peduli dengan perempuan dan giat mengkampanyekan banyak hal tentang isu-isu penting seputar perempuan. Misalnya tentang bagaimana menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan lain-lain.
Salah satu diskusi yang menarik dalam acara ini adalah keterlibatan banyak artis dan pegiat medsos dalam kampanye MKM. Keluarga Shahnaz Haque salah satunya. Dengan 3 anak perempuan dalam keluarga, Shahnaz memilih untuk bersikap terbuka membicarakan hal-hal terkait reproduksi pada anak-anaknya.Â
Sikap terbuka menjadi pilihan jika melihat kondisi jaman dimana anak bisa tahu banyak hal dari internet dan sumber-sumber lainnya ketimbang dari orangtua sendiri. Shahnaz lebih memilih anak-anaknya mengetahui banyak hal dari dirinya dan tak ada yang tabu untuk dibicarakan termasuk berbicara tentang organ reproduksi.Â
Beruntung bagi Shahnaz, suaminya Gilang Ramadhan sangat mendukung dan ikut andil dalam komunikasi dengan anak-anak sesuai porsi yang mereka berdua sepakati. Jadi, jangan berharap menemukan kata "burung" atau "bunga" dalam komunikasi tentang organ reproduksi di keluarga Shahnaz.Â
Pengalaman lain tentang menstruasi datang dari Nadine Alexandra (Putri Indonesia 2010). Waktu itu, saat menstruasi datang, Nadine masih bersekolah. Karena sedang mens Nadine terpaksa sering minta ijin ke belakang. Hal ini sempat membuat suasana canggung terjadi antara dirinya dan guru yang sedang mengajar. Kebetulan guru yang sedang mengajar saat itu adalah laki-laki. Nah, mulai terasa kan kenapa laki-laki juga harus berperan dalam isu menstruasi?
Oh iya, ada satu tagline yang menarik pada acara ini. Taglinenya adalah "Lelaki Sejati Peduli Menstruasi". So, kalau mau jadi lelaki sejati, harus mulai paham tentang menstruasi dan bagaimana kaum pria dapat memberi dukungan pada perempuan untuk menjalani proses menstruasi dengan baik. Tanpa harus risih apalagi tabu!