Pada saat ini, Indonesia bahkan dunia sedang dalam kondisi yang tidak menentu. Pandemi covid-19 yang terjadi tidak hanya mengganggu stabilitas di sektor kesehatan, tetapi juga memiliki efek domino ke sektor-sektor lainnya, seperti pendidikan, ekonomi, sosial, dan politik.
Jika ditelisik lebih jauh, kita akan sepakat bahwa tidak ada satupun negara di dunia yang siap menghadapi permasalahan ini, termasuk Indonesia.
Indonesia merupakan salahsatu negara yang terdampak cukup parah dalam pandemi ini, gejolak-gejolak mulai terjadi di masyarakat terutama berkaitan dengan persoalan ekonomi.
Tidak hanya pelaku usaha mikro, atupun ultra mikro, pelaku-pelaku usaha makropun terkena dampak pandemi ini, sehingga hal tersebut mempengaruhi terhadap banyaknya masyarakat yang kehilangan pekerjaan, kehilangan penghasilan, dan penuruan pendapatan.
Indonesia adalah bangsa yang besar, bangsa yang memiliki sejarah panjang dalam perjuangan mempertahankan kedaulatan. Oleh karena itu, kita harus meyakini bahwa bangsa Indonesia dapat melewati pandemi ini.
Rakyat boleh kehilangan pekerjaan, boleh kehilangan penghasilan, boleh kehilangan aset kepemilikan, tetapi ada satu hal yang tidak boleh hilang, yaitu harapan.
Di dalam usaha mempertahankan eksistensi kehidupan, tentu kita sebagai manusia harus selalu bertransformasi sesuai dengan kondisi zaman. Saat ini kita berada dikondisi yang tidak jelas, dan situasi yang tidak pasti, yang menuntut kita untuk bertindak dengan cerdas, termasuk bagaimana mengelola keadaan financial.
Pada dimensi kehidupan, ekonomi merupakan salahsatu faktor penting dalam mempertahankan eksistensi manusia. Oleh karena itu, kita harus mengambil langkah strategis pada bidang ekonomi dalam menghadapi situasi ini, yaitu dengan shifting.
Konsepsi Shifting
Konsep shifting dapat dikatakan sebagai sebuah wacana transformasi kehidupan secara nyata. Adapun shifting yang dimaksud dalam tulisan ini adalah peralihan dari sistem ekonomi lama, menuju sistem ekonomi baru.