Mohon tunggu...
Wilya Adisa
Wilya Adisa Mohon Tunggu... Wiraswasta - XBanker, K-Drama Lover, Novel Reader, a Mommy and a Wifey

a Mommy and a Wifey yang sibuk. Meskipun 24 jamnya full dengan kegiatan, tapi entah kenapa jadi banyak overthinking tentang hidup. Sehingga daripada dipendam sendiri mending ditulis di kompasiana.com. Siapa tahu, dari hasil ovt dalam pikirannya bisa jadi inspirasi bagi para pembaca. So, jangan sungkan bertukar ide dan sharing pendapat ya! Biar tambah ovt dan tambah banyak yang ingin ditulis. :D

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pilih Sekolah Negeri atau Swasta? Cek dulu 5 Fakta Ini

12 Juni 2023   12:12 Diperbarui: 12 Juni 2023   12:26 347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: pinterest.com/pngtree 

Sebagai orang tua, pasti ingin segalanya yang terbaik untuk anaknya. Pilih sekolah swasta oke, pilih sekolah negeri juga oke. 

Namun, orang tua perlu pastikan 5 hal ini terlebih dahulu sebelum memutuskan mau menyekolahkan buah hati ke mana. 

1. Jadwal Penerimaan. 

Tahun ajaran baru akan segera tiba. Bisa dipastikan proses penerimaan siswa baru sudah atau dalam proses sedang dilakukan. Jika memilih sekolah swasta, proses penerimaan siswa baru biasanya dibuka akhir tahun sampai awal tahun. 

Jadi, ketika anak belum ujian kelulusan, sudah mendapat sekolah di jenjang berikutnya. Sementara jika memilih sekolah negeri, penerimaan siswa baru, baru dilakukan di bulan Juli sebelum tahun ajaran baru dimulai atau setelah ujian kelulusan dan terima rapot. 

2. Biaya. 

Sekolah negeri adalah sekolah yang disediakan oleh pemerintah. Oleh karena itu, bisa dipastikan sekolahnya gratis. Tidak ada uang gedung atau spp bulanan. Kalaupun ada, mungkin hanya iuran siswa untuk ekstra kulikuler tambahan karena diperlukan guru bantu yang mana guru bantu ini biasanya bukan dari dalam sekolah.

Sekolah swasta adalah sekolah yang dibuat oleh yayasan atau non pemerintah. Sehingga dari segi biaya, dilakukan secara mandiri tanpa bantuan pemerintah. Selain tentunya didanai oleh yayasan, tentu juga sumber pendanaan adalah walimurid itu sendiri. 

Di mana, SPP dan biaya masuk sekolah tidaklah gratis. Besarnya tergantung kesepakatan dari kedua belah pihak dan tergantung dari kemampuan wali murid. Hanya saja, karena memang tidak gratis, kebanyakan yang memilih menyekolahkan di sekolah swasta tentu anak dari golongan menengah ke atas. 

3. Fasilitas. 

Sekolah negeri dan swasta sebenarnya sama-sama memiliki fasilitas yang sama. Seperti gedung sekolah, guru sekolah, kantin, kamar mandi, perpustakaan, uks dan lapangan olahraga.

Hanya saja, sekolah di negeri untuk memenuhi kebutuhan sarana prasarana sekolah harus menunggu kiriman dari pemerintah. Sementara untuk sekolah swasta, hal-hal seperti itu sudah tidak perlu menunggu pemerintah karena sudah ada pendanaan sendiri untuk itu, meskipun mungkin akan ada perubahan biaya spp dan biaya daftar ulang yang dibebankan kepada wali murid di tiap ajaran barunya. 

Jadi jangan kaget kalau-kalau saat kelas satu dan setelah naik kelas dua, berbeda spp dan biaya lain-lainnya. Karena biasanya sekolah swasta akan memenuhi fasilitas sekolah secepat mungkin sesuai dengan kebutuhan siswanya. 

4.  Kurikulum Sekolah.

Sekolah tanpa kurikulum ibarat sayur tanpa air dan garam alias mentah. Kenapa? Karena proses belajar ditentukan oleh kurikulum itu sendiri. Meskipun, kita bisa belajar dan mengajari anak kita dari berbagai sumber informasi, namun dengan adanya kurikulum ada tahapan-tahapan yang dilalui si anak dalam proses belajarnya. 

Nah, sekolah di negeri, kurikulumnya tentu mengacu pada kurikulum yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Seperti sekarang, kurikulum merdeka belajar dan sebelumnya kurikulum K13. Sementara di swasta, meskipun juga sama-sama di bawah Kemendikbud, namun biasanya ada kurikulum lain yang mengikuti, seperti kurikulum Cambridge untuk sekolah swasta berbasic internasional dan atau kurikulum tahfidz, sekolah swasta dengan basic agama Islam.  

5. Pergaulan. 

Sekolah di negeri biasanya teman sekelas dan seangkatan bisa lebih banyak dari sekolah swasta. Sekolah di negeri per kelas umumnya diisi dengan 40 siswa dengan jumlah kelas bisa sampai 10 kelas per angkatan. 

Sementara sekolah di swasta, satu kelas biasanya hanya mencapai 20-30 anak dengan jumlah kelas per angkatan paling banyak ada empat kelas. Dari jumlah siswa dan kelas bisa dilihat bahwa sekolah di negeri tentu lebih heterogen dibanding swasta. 

Apalagi swasta dengan basic keagamaan dan ras tertentu, pasti seluruh temannya berasal dari agama, sosial ekonomi yang hampir sama dan mungkin latar belakang keluarga juga tidak jauh berbeda. Sementara di sekolah negeri, mempunyai teman berbeda agama, berbeda latar belakang keluarga dari berbagai ras dan berbeda tingkat sosial ekonominya, terlihat jelas. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun