Matahari bersembunyi di tengah gelapnya awan hitam
terkadang mengintip sambil menyebarkan senyum cahaya
hanya terkadang senyumnya tak sampai hangatkan bumi pertiwi
Bumi pun hanya mendongak ke atas sambil berharap
//
Manusia manusia pun berdoa
Untuk segala kegaluan yang terjadi di atas mereka
berharap tak akan terjadi sesuatu
yang kan buat mereka terus menerka nerka
//
Pikir terus berputas melihat angin bertiup perlahan
menyusuri awan yang bergerak pelan
memandang dan terus berharap
untuk hal yang tak bisa di pastikan
//
Dan langitpun menangis
melihat hitam saling beradu
mengejar dan dikejar sepoy angin
hingga awan bergerak dan berputar
//
Manusia manusia kini berlari
mencari atap untuk mereka bertahan
bersembunyi dari kroyokan air mata
yang makin lama untuk berhenti
//
Mereka hanya berdoa
agar semua cepat usai
namun banyak pula yang berdoa
agar semua tak pernah usai
//
Langit hanya bisa mendengar
gerutu dan caci maki
Bumi hanya merasakan
hentakan kemarahan
//
alam pun mulai tak suka
langit menangis tak kunjung henti
bumi geram sampai bergetar
air Laut meloncat-loncat
//
Apa lagi yang terjadi
semua kini tinggalah doa
dan umpatan yang tak tersampaikan
mereka yang berdoa kini tiada
-Willy Diartio-
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H