Anak hampir selalu memilih untuk merengek atau menangis pada saat ia hendak meminta sesuatu dari orangtua. Sepertinya anak tidak tahu bagaimana untuk menyampaikan permintaan kecuali dengan rengekan. Akibatnya, orangtua merasa anaknya selalu merengek dan tahunya hanya merengek. Ini tentu mempengaruhi cara orang tua berinteraksi dengan anak.
12. My child is sneaky or manipulative with me.
Orangtua merasa anak kerap bersiasat dengan orangtua. Sehingga orangtua merasa perlu sangat berhati-hati setiap kali anak menyampaikan atau meminta sesuatu. Akibatnya, semakin lama anak juga semakin manipulatif, karena merasa tidak dipercaya oleh orangtua.
Ingatlah bahwa daftar ini tidak bertujuan untuk mengukur hubungan orangtua-anak secara kuantitatif. Anggaplah ini lebih sebagai sebagai red flags bagi para orangtua.Â
Apabila cukup banyak tanda-tanda tersebut terjadi di dalam keluarga, maka ada indikasi bahwa hubungan orangtua-anak sedang mengarah menjadi lebih buruk dan mungkin orangtua akan menghadapi problem perilaku anak yang lebih signifikan di masa mendatang. Atau mungkin malah sekarang sudah mulai terasa.
Susahnya jadi orangtua adalah semua permasalahan hubungan orangtua-anak solusinya selalu dimulai dari orang tua. Orangtua yang harus gerak dulu. Orangtua yang perlu berubah lebih dulu.
Kenapa?
Karena orangtua sudah pernah tahu rasanya jadi anak, tapi anak tidak pernah tahu rasanya jadi orangtua.
Karena orangtua yang seharusnya punya lebih banyak pengetahuan dan pengalaman daripada anak.
Karena seharusnya orangtua yang menangani anak, bukan anak yang menangani orangtua.
Jadi orangtua bisa mulai dari mana untuk menyehatkan dinamika konflik dan memperbaiki hubungan orangtua-anak?
Berikut adalah 9 hal yang bisa mulai dilakukan orangtua.
1. Menambah waktu bagi anak dan menunjukkan hal tersebut kepada anak.