Mohon tunggu...
Willy BudimanWinata
Willy BudimanWinata Mohon Tunggu... Penulis - Work Psychologist, Family Advisor, Parenting Author, Co Founder Tanam Benih Foundation

Tulisan saya berlatarbelakang psikologi, yang berkaitan dengan keluarga, pernikahan, parenting, couple relationship, produktivitas, kerja dan karir, manajemen dan pengembangan diri.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

12 Tanda Konflik Orangtua-Anak Tidak Sehat dan Bagaimana Memperbaikinya

5 Agustus 2022   15:00 Diperbarui: 6 Agustus 2022   00:23 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anak hampir selalu memilih untuk merengek atau menangis pada saat ia hendak meminta sesuatu dari orangtua. Sepertinya anak tidak tahu bagaimana untuk menyampaikan permintaan kecuali dengan rengekan. Akibatnya, orangtua merasa anaknya selalu merengek dan tahunya hanya merengek. Ini tentu mempengaruhi cara orang tua berinteraksi dengan anak.

12. My child is sneaky or manipulative with me.

Orangtua merasa anak kerap bersiasat dengan orangtua. Sehingga orangtua merasa perlu sangat berhati-hati setiap kali anak menyampaikan atau meminta sesuatu. Akibatnya, semakin lama anak juga semakin manipulatif, karena merasa tidak dipercaya oleh orangtua.

Ingatlah bahwa daftar ini tidak bertujuan untuk mengukur hubungan orangtua-anak secara kuantitatif. Anggaplah ini lebih sebagai sebagai red flags bagi para orangtua. 

Apabila cukup banyak tanda-tanda tersebut terjadi di dalam keluarga, maka ada indikasi bahwa hubungan orangtua-anak sedang mengarah menjadi lebih buruk dan mungkin orangtua akan menghadapi problem perilaku anak yang lebih signifikan di masa mendatang. Atau mungkin malah sekarang sudah mulai terasa.

Susahnya jadi orangtua adalah semua permasalahan hubungan orangtua-anak solusinya selalu dimulai dari orang tua. Orangtua yang harus gerak dulu. Orangtua yang perlu berubah lebih dulu.

Kenapa?

Karena orangtua sudah pernah tahu rasanya jadi anak, tapi anak tidak pernah tahu rasanya jadi orangtua.
Karena orangtua yang seharusnya punya lebih banyak pengetahuan dan pengalaman daripada anak.
Karena seharusnya orangtua yang menangani anak, bukan anak yang menangani orangtua.

Jadi orangtua bisa mulai dari mana untuk menyehatkan dinamika konflik dan memperbaiki hubungan orangtua-anak?

Berikut adalah 9 hal yang bisa mulai dilakukan orangtua.

1. Menambah waktu bagi anak dan menunjukkan hal tersebut kepada anak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun