Pada akhir 1890-an, Coca-Cola telah menjadi salah satu minuman air mancur paling populer di Amerika, sebagian besar karena pemasaran produk Candler yang agresif.
Dengan Candler sekarang di pucuk pimpinan, Coca-Cola Company meningkatkan penjualan sirup lebih dari 4.000 persen antara tahun 1890 dan 1900.
Sementara Perusahaan Coca-Cola menyangkal klaim ini, bukti sejarah menunjukkan bahwa kemungkinan besar, hingga tahun 1905, minuman ringan, yang dipasarkan sebagai tonik, mengandung ekstrak kokain serta kacang kola yang kaya kafein.
Sementara kokain tidak dianggap ilegal sampai tahun 1914, menurut Live Science, Candler mulai menghilangkan kokain dari resep di awal 1900-an, dan jejak kokain mungkin masih ada dalam minuman terkenal sampai tahun 1929 ketika para ilmuwan mampu menyempurnakan formula yang benar -- benar bersih dari semua unsur psikoaktif dari ekstrak daun koka.
Periklanan merupakan faktor penting dalam keberhasilan penjualan Coca-Cola, dan pada pergantian abad, minuman itu dijual di seluruh Amerika Serikat dan Kanada.
Sekitar waktu yang sama, perusahaan mulai menjual sirup ke perusahaan pembotolan independen yang memiliki izin untuk menjual minuman tersebut.
Bahkan hingga saat ini, industri minuman ringan AS diatur berdasarkan prinsip ini.
Kelahiran dan Kematian Coke Baru
Pada tanggal 23 April 1985, formula rahasia dagang "New Coke" diluncurkan sebagai tanggapan atas penurunan penjualan berkat pasar cola yang semakin kompetitif.
Namun, resep baru itu dianggap gagal.
Penggemar Coca-Cola memiliki reaksi negatif, hingga bermusuhan, terhadap resep baru, dan dalam waktu tiga bulan, cola asli yang merebut hati dan selera publik kembali.
Kembalinya rasa cola asli hadir dengan branding baru Coca-Cola Classic.