NASA mengatakan ISS sebesar rumah dengan enam kamar tidur! Mereka memiliki enam area di mana orang dapat tidur, dua kamar mandi, gym, dan jendela ceruk pemandangan 360 derajat.
Sebanyak delapan pesawat ruang angkasa dapat dihubungkan ke pesawat pada waktu tertentu.
Baca juga: "Para Astronot Minum Hasil Daur Ulang Urin dan Limbah" oleh Wahyuni Susilowati
Jadi apa perbedaan antara astronot dan kosmonot?
Astronot dan kosmonot secara efektif melakukan pekerjaan yang sama, tetapi perbedaan dalam jabatan mereka terutama tergantung pada siapa mereka dilatih.
Astronot adalah orang-orang yang dilatih dan disertifikasi oleh NASA (National Aeronautics and Space Administration), ESA (European Space Agency), CSA (Canadian Space Agency), atau JAXA (Japan Aerospace Exploration Agency) untuk melakukan pekerjaan profesional di luar angkasa.
Kosmonot di sisi lain adalah orang-orang yang secara khusus dilatih oleh Badan Antariksa Rusia untuk bekerja di luar angkasa. Ada juga taikonaut, yang merupakan astronot China!
Fakta luar angkasa yang keren!
- Kata astronot berasal dari kata Yunani 'astron' yang berarti 'bintang' dan 'nautes' yang berarti 'pelaut', menjadikan astronot sebagai 'pelaut bintang'.
- Kata kosmonot berasal dari kata Yunani 'kosmos', yang berarti 'alam semesta' dan 'nautes' yang berarti 'pelaut', menjadikan kosmonot sebagai 'pelaut alam semesta'.
Mengapa mereka memiliki nama yang berbeda?
Perbedaan antara astronot dan kosmonot sebagian besar terletak pada sesuatu yang dikenal sebagai perlombaan luar angkasa.
Setelah Perang Dunia Kedua, konflik besar yang disebut Perang Dingin terjadi antara Rusia dan negara-negara barat, termasuk Inggris dan Amerika. Rusia mengoperasikan negara komunis yang disebut Uni Soviet (1922-1991), sedangkan negara-negara barat seperti AS adalah negara liberal.
Sepanjang Perang Dingin, negara-negara komunis dan liberal berusaha saling mengalahkan, bersaing untuk mengembangkan teknologi dan senjata terbaik.
Kedua belah pihak juga melihat eksplorasi ruang angkasa sebagai salah satu demonstrasi kekuatan terbesar dan mereka menghabiskan banyak uang untuk mencoba dan sampai di sana terlebih dahulu.
Pada akhirnya, Rusialah yang berhasil mencapai luar angkasa pertama kali pada tahun 1957 ketika pesawat tak berawak mereka, Sputnik 1.